Selasa, 30 September 2025

Insiden Galaxy Note 7 Terbakar, Korsel Perketat Pengawasan Baterai

Pascakasus terbakarnya Samsung Galaxy Note 7, Korea Selatan (Korsel) memperketat pengawasan produksi baterai ponsel.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Fajar Anjungroso
CRUSHADER
Galaxy Note 7 milik Tham Hua yang terbakar saat dia menginap di sebuah hotel 

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Pascakasus terbakarnya Samsung Galaxy Note 7, Korea Selatan (Korsel) memperketat pengawasan produksi baterai ponsel.

Senin (6/2/2017), pemerintah setempat mengatakan persyaratan keamanan untuk penggunaan dan produksi baterai lithium-ion akan diperketat.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel Jeong Marn-ki.

Jeong Marn-ki juga mengatakan inspeksi dan pengawasan ketat akan dilakukan terhadap penggunaan dan pengembangan baterai jenis itu.

"Kami meminta tiap industri untuk sepakat berupaya menjamin keamanan produknya, yang juga penting dalam mengembangkan produk-produk baru melalui inovasi teknologi," kata Jeong Marn-ki.

Pengawasan lebih juga akan dilakukan terhadap upaya Samsung untuk meningkatkan keamanan baterainya.

Hal itu dilakukan melalui uji sinar X dan pemberlakuan standar yang ketat terhadap prosedur desain ponsel.

Atas banyaknya kasus Galaxy Note 7 terbakar, Samsung menarik ponsel tersebut dari pasaran sejak Oktober, untuk melakukan investigasi.

Berdasarkan hasil investigasi, Samsung kemudian mengonfirmasi bahwa penyebab sering terbakarnya ponsel pintar tersebut adalah baterainya.

Menurut perusahaan teknologi yang berbasis di Korsel itu, material baterai dan desainnya tidak cocok untuk mengakomodasi kinerja baterai. (Business Insider/Reuters)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan