Kamis, 2 Oktober 2025

Pakai Ponsel saat Hujan Bisa Disambar Petir, Benarkah?

Berita pengguna telepon seluler (ponsel) yang tersambar petir di area pemakaman San Diego Hills lalu mengundang pertanyaan

Editor: Fajar Anjungroso
blogs.ft.com
Petir menyambar di sekitar stadion di Australia. 

TRIBUNNEWS.COM – Berita pengguna telepon seluler (ponsel) yang tersambar petir di area pemakaman San Diego Hills lalu mengundang pertanyaan keamanan pemakaian ponsel saat cuaca mendung/hujan.

Seorang pria bernama Jordan tersambar petir saat cuaca mendung di pemakaman San Diego Hills, Karawang Barat, Rabu (13/4/2016).

Menurut kabar, Jordan tersambar petir saat berada di luar tenda.

Saat itu, Jordan dikatakan menggunakan perangkat handsfree (aksesori audio ponsel) dan ponselnya dimasukkan ke saku celana kiri.

Akibat sambaran petir, dua orang yang berada di dekat Jordan juga dilaporkan pingsan, sementara nyawa Jordan tidak tertolong.

Paha sebelah kiri Jordan, dimana ia mengantongi ponselnya, disebut hangus terbakar.

Cerita ini didapat KompasTekno dari sumber bernama Agung, yang orangtuanya berada sekitar lima meter dari tempat kejadian dimana Jordan tersambar petir.

Apa yang dialami Jordan menimbulkan pertanyaan, apakah aman menggunakan ponsel di saat cuaca mendung atau hujan?

Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh lembaga cuaca Amerika Serikat, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), telepon seluler aman dipakai meskipun saat hujan.

"Tidak ada penghubung langsung antara Anda dan petir," tulis NOAA dalam situsnya.

Yang disarankan untuk dihindari oleh NOAA adalah penggunaan telepon kabel, misalnya telepon rumah, di saat hujan. Sebab kabel bisa menjadi penghantar listrik.

Meski diklaim aman, insiden terkait penggunaan ponsel saat cuaca berhujan pernah terjadi.

British Medical Journal pada 2006 lalu pernah mencatat kejadian yang mirip dengan insiden Jordan.

Ini dialami oleh seorang wanita 15 tahun yang disambar petir saat menelepon dengan ponsel di tempat terbuka saat kondisi hujan.

Wanita tersebut tidak sampai mengalami luka bakar, namun sempat mengalami serangan jantung dan berhasil diresusitasi.

Namun satu tahun kemudian, wanita tersebut menjadi lumpuh dan harus menggunakan kursi roda.

Ia juga dilaporkan mengalami kesulitan fisik serta kerusakan otak yang menimbulkan masalah emosi dan kognitif.

Kejadian lain berlangsung pada 2007, seperti diterbitkan New England Journal of Medicine, seorang pelari berumur 37 tahun terpental saat petir yang menyambar pohon yang berada di dekatnya.

Pria tersebut mengalami luka bakar yang menjalar dari perut hingga ke bagian telinga yang membuat gendang telinganya pecah.

Investigasi yang dilakukan menyimpulkan luka bakar di telinga itu disebabkan oleh earbud yang terpasang di telinga dan peranti pemutar musik (MP3 player) yang dikantongi.

Dokter percaya bahwa aliran listrik yang seharusnya tersalurkan ke bumi justru disalurkan oleh MP3 player yang berbahan logam sehingga mengalirkan listrik ke dalam tubuh.

Dikutip dari BBC, Kamis (14/4/2016), dokter di Inggris juga menjelaskan bahwa saat seseorang disambar petir, arus listrik bisa mengalir di luar tubuh (external flashover) atau bisa juga mengalir di dalamnya.

Benda dengan bahan konduktif (mudah mengalirkan listrik) yang berhubungan langsung dengan kulit, seperti logam atau cairan, bisa meningkatkan risiko mengalirnya arus listrik melalui dalam tubuh.

Jika dihubungkan dengan kasus Jordan, kemungkinan handsfree yang dipakai menjadi materi konduktif tersebut, walau hal ini masih harus diselidiki lebih lanjut.

Jadi, meski belum jelas apakah bermain ponsel saat cuaca mendung atau hujan dan banyak petir itu berbahaya, namun yang jelas komponen-komponen yang ada di dalam ponsel, seperti logam dan kabel, adalah materi penghantar listrik yang berbahaya digunakan saat hujan/petir.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved