TAG
Update Perang
Berita
-
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa
Sebuah muatan amunisi meledakkan gerbong kereta di dekat Boyarka, di luar Kyiv, pada hari Minggu (14/9/2025).
-
Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-657, Moskow akan Adakan Pilpres di 4 Wilayah yang Dicaplok
Rusia mengumumkan akan menggelar pilpres di empat wilayah yang dicaplok dari Ukraina, kantor berita Interfax mengutip komisi pemilihan pusat Moskow.
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-616: 2 Tentara Rusia Ditangkap, Dicurigai Bunuh Satu Keluarga
Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-616. Dua tentara Rusia ditangkap dicurigai membunuh keluarga beranggotakan sembilan orang di Ukraina.
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-494: Rusia Serang Kyiv setelah Jeda 12 Hari
Update perang Rusia-Ukraina Hari ke-494: Rusia meluncurkan serangan ke Kota Kyiv setelah jeda 12 hari.
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-484: Vladimir Putin Klaim Kyiv Derita Kerugian Besar
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow melihat "jeda" dalam serangan balik Ukraina dan bahwa Kyiv telah "menderita kerugian besar".
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-481: Pasukan Ukraina Rebut Kembali Wilayah di Zaporizhia
Pejabat yang ditempatkan Rusia di Ukraina, Vladimir Rogov mengatakan pasukan Ukraina telah merebut desa Piatykhatky di wilayah Zaporizhia.
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-473: Serangan Balik Ukraina, Pasukan Maju 1.400 Meter di Bakhmut
Pasukan Ukraina yang melakukan serangan balik telah maju hingga 1.400 meter di sejumlah bagian garis depan dekat kota timur Bakhmut.
-
Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-414 Invasi: Kyiv Bantah Moskow Kasai 80 Persen Kota Bakhmut
Militer Ukraina kembali menolak klaim Rusia bahwa pasukan Rusia telah merebut lebih dari 80% kota Bakhmut yang diperangi.
-
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-409: Wartawan WSJ Evan Gershkovich Bantah Tuduhan Spionase
Penyelidik Dinas Keamanan Federal Rusia secara resmi menuduh Evan Gershkovich melakukan spionase tetapi reporter Wall Street Journal membantah tuduhan