Liga Italia
AC Milan Punya Teladan Baru, Aura Ibrahimovic Dihidupkan Luka Modric
AC Milan disebut punya sosok teladan baru pada diri Luka Modric. Penampilannya di atas lapangan seakan menghidupkan aura Ibrahimovic.
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan disebut punya sosok teladan baru pada diri Luka Modric. Penampilannya di atas lapangan seakan menghidupkan aura Ibrahimovic.
Usia yang sudah menginjak 40 tahun tidak menjadi penghalang bagi Luka Modric untuk tetap tampil sebagai motor penting di AC Milan.
Maestro Kroasia itu bukan hanya memberi kualitas teknis di lini tengah AC Milan, tapi juga menghadirkan aura kepemimpinan yang mampu menular ke rekan setimnya.
Massimo Ambrosini, legenda Milan, bahkan menyebut Modric bisa menjadi “Ibrahimovic baru” di San Siro.
Ambrosini menilai, pengaruh Modric jauh melampaui gol atau assist.
Saya membandingkannya dengan Ibrahimovic karena kemampuannya menulari orang lain.
Mantan gelandang AC Milan itu memberi contoh saat laga melawan Napoli: di menit ke-99, Modric masih berlari 30 meter untuk melakukan sliding block.
Menurutnya itu sebuah aksi yang lebih dari sekadar teknis, melainkan itu jadi pesan motivasi.
"Kalau seseorang seperti Modric melakukan itu, pemain lain dipaksa untuk ikut di level yang sama," kata Ambrosini, dikutip dari Sempremilan.
Baca juga: Saga Transfer AC Milan: Langkah Robert Lewandowski ke San Siro Terhalang Cuan Rp640 M
Secara performa, Gazzetta dello Sport mencatat statistik betapa impresifnya Luka Modric musim ini.
Ia telah bermain 425 menit di Serie A ditambah 25 menit di Coppa Italia (sekitar 70 persen menit bermain Milan sejauh musim ini).
Dari penampilannya itu, ia melakukan 31 kali recovery dan 10 intercepts, angka yang menempatkannya di puncak Serie A untuk kategori bertahan.
Ia juga menjadi pemain dengan operan sukses terbanyak di Serie A, termasuk di sepertiga akhir lapangan.
Saat pertandingan melawan Napoli akhir pekan lalu, Modric tercatat menempuh jarak 11 km, terbanyak kedua di lapangan.
Kehadirannya di lapangan sejauh ini telah membuat dirinya mencetak satu gol yang membuat Milan menang saat melawan Bologna.
Ia juga telah menyumbangkan satu assist untuk Ruben Loftus-Cheek saat melawan Lecce.

Namun, lebih dari angka, yang membuat Modric spesial adalah semangatnya saat di lapangan.
Semua ini dilakukan oleh seorang pemain yang sudah menjuarai hampir semua trofi besar.
Modric sudah mendapat beragam gelar seperti Liga Champions, La Liga, hingga Ballon d’Or.
Namun, di San Siro, Modric tetap menunjukkan gairah seperti pemain muda yang baru mencicipi kemenangan.
Itu bisa tergambar saat ia merayakan kemenangan Milan ketika melawan Napoli beberapa waktu lalu.
Gestur emosionalnya jadi bukti nyata bahwa ia tidak sekadar datang untuk menutup karier, tapi benar-benar ingin memberi sesuatu untuk Milan.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan 6: Klubnya Jay Idzes Pembuka, Tim Emil Audero Hadapi Inter Milan
Sorotan ini mempertegas bahwa Milan menemukan figur pemimpin baru pada diri Modric.
Zlatan Ibrahimovic dulu dikenal bukan hanya sebagai penyerang haus gol, tetapi juga sebagai sosok yang menanamkan mental juara di ruang ganti.
Bedanya, jika Ibrahimovic memimpin dengan ketegasan dan kebanggaan, Modric melakukannya dengan kerendahan hati dan konsistensi.
Modric membawa pengaruh serupa: keteladanan, disiplin, dan passion yang menular di ruang ganti.
Peppe Di Stefano dari SkySport menyebut Modric tetap rendah hati, selalu menyapa fans, tapi punya gairah berkompetisi yang tak luntur.
Di ruang ganti yang disebut Ambrosini sempat kehilangan figur pemimpin, Modric kini hadir membawa pengalaman, ketenangan, dan standar tinggi.
Ia tidak berperan sebagai “bapak” yang keras, tapi sebagai panutan yang dihormati.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.