Bak Beli Kucing Dalam Karung, 2 Pemain Asing Baru Bikin Persis Solo Merugi

TRIBUNNEWS.COM - Persis Solo sedang berada dalam tekanan setelah hasil minor yang didapat di awal musim Super League 2025/2026.

Selain itu, dua pemain asing baru Persis Solo juga membuat klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu merugi.

Bagaimana tidak, di tengah kondisi tim yang sedang membutuhkan kelengkapan skuad demi kembali ke jalur kemenangan, Persis justru tak bisa memainkan dua pemainnya.

Kedua pemain yang dimaksud adalah Fuad Sule dan Mateo Kocijan.

Fuad Sule Disanksi FIFA

Fuad Sule tak bisa dimainkan karena sedang mendapat hukuman dari FIFA.

Gelandang 28 tahun itu dihukum FIFA lantaran kasus perkelahian antar pemain saat masih memperkuat klub Glentoran FC di Liga Irlandia Utara.

Kala itu terjadi keributan antar pemain dalam laga Larne FC Vs Glentoran dalam laga play-off kompetisi Eropa Northern Irish Premiership.

Perkelahian antar pemain terjadi setelah peluit panjang dibunyikan.

8 pemain dan staf dari kedua tim telah disanksi oleh FA Irlandia Utara.

Termasuk Fuad Sule yang terlibat perkelahian tersebut, ia disanksi larangan bermain 9 pertandingan oleh FA Irlandia Utara.

Rupanya hukuman tersebut juga diteruskan kepada FIFA dan bersifat global.

Sehingga Sule tak bisa bermain dalam 9 pertandingan resmi.

Namun Sule sempat bermain untuk Persis di pekan pertama Super League melawan Madura United pada 9 Agustus 2025. Namun setelah itu, ia selalu absen hingga pekan ketujuh.

Baca juga: Prediksi Juara & Degradasi Super League setelah Pekan 5: Borneo & Persib Bersaing, Persis Terancam

Kena PHP Mateo Kocijan

Selain Sule, Persis Solo juga dibuat merugi dengan rekrutan barunya yakni Mateo Kocijan.

Eks pemain Persib Bandung itu resmi diperkenalkan Persis Solo sebagai pemain asing baru di deadline day bursa transfer pada 31 Agustus 2025.

Namun hingga saat ini, Mateo Kocijan urung datang ke Solo dan bergabung dengan Persis.

Hal ini membuat manajemen Persis Solo geram dan memberikan teguran kepada sang pemain.

"Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pemain kepada klub, Kocijan sudah melakukan perjalanan menuju Indonesia sebelum pekan ke-5," tulis rilis resmi Persis Solo.

"Namun setibanya di Qatar ia mengalami insiden yang harus membuatnya dirawat inap dan memutuskan kembali ke Kroasia untuk mendapatkan perawatan dan lebih dekat dengan keluarga," lanjut keterangan resmi klub.

Sementara itu, di tengah tidak datangnya Mateo Kocijan ke Persis, muncul kabar bahwa sang pemain sudah bergabung dengan klub lamanya, NK Tehnicar 1974.

Tim tersebut bermain di liga regional Kroasia, Elitna ZNL Koprivnicko-krizevacka, yang berstatus kompetisi amatir.

Berdasarkan laporan dari media Kroasia, Klikaj.hr, Mateo Kocijan juga menyatakan enggan bermain di Indonesia karena ingin dekat dengan keluarga.

Kemudian media tersebut juga mengatakan bahwa kesepakatan transfer antara Persis Solo dan Kocijan urung terjadi.

"Beberapa hal lebih penting bagi saya, terutama keluarga," ujar Kocijan, dikutip dari Klikaj.hr.

"Tidak mudah bermain di negeri yang jauh (Indonesia). Saya senang telah mengatur kepulangan ke Cvetkovec (wilayah asal Tehnicar) dengan manajemen Tehncar."

"Ini adalah klub hebat di mana saya telah meraih dan menangkan banyak hal hebat di sini."

"Harapan saya adalah kami dapat mempertahankan gelar juara dan melaju sejauh mungkin di Piala Daerah," tambahnya.

Tentu saja masalah ini harus segera di atasi oleh Persis Solo.

Apalagi Persis membutuhkan perubahan instan setelah puasa kemenangan enam pertandingan beruntun.

Saat ini, Persis berada di peringkat ke-16 klasemen Super League dengan memiliki lima poin.

Artinya, jika tak segera berbenah, ancaman degradasi akan semakin nyata.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)