Kualifikasi Piala Dunia 2026
Derita Asnawi & Arhan di Timnas Indonesia, Duo Anak Lanang STY yang Tersingkir Era Kluivert
Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan menjadi dua nama yang dulunya langganan Timnas Indonesia kini tersingkir.
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah nama pemain yang dulunya menjadi andalan Timnas Indonesia saat masih dilatih pelatih Shin Tae-yong kini mulai tersingkir keberadaannya di era Patrick Kluivert.
Yang paling mencolok ialah tersingkirnya beberapa pemain yang dianggap menjadi pondasi Timnas Indonesia.
Tepatnya ketika Shin Tae-yong berani mengeluarkan kebijakan potong dua generasi di skuad Garuda level senior.
Dari sekian banyak nama, sorotan tajam jelas tertuju pada dua sosok yakni Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Dua pemain yang berposisi sebagai fullback itu diketahui menjadi contoh dari era generasi baru Timnas Indonesia.
Sejak mendapat panggilan Timnas Indonesia level senior, nama keduanya sudah menjadi langganan skuad Garuda.
Baca juga: Pemain Langganan Timnas Indonesia yang Terdepak di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Contohnya Asnawi yang kini masih berusia 25 tahun serta berkarier di Liga Thailand, bersama Port FC.
Namanya mulai rutin menghiasi skuad Timnas Indonesia era kepelatihan Shin Tae-yong.
Mulai dari ajang Kualifikasi Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia, Piala AFF, hingga putaran final Piala Asia, Asnawi selalu menjadi andalan.
Tak mengherankan jika diusianya saat ini, ia sudah mengemas total 48 caps bersama Timnas Indonesia level senior.
Bahkan, Asnawi merupakan kapten utama Timnas Indonesia level senior.

Sama halnya dengan Pratama Arhan yang namanya kian harum karena menjadi langganan Timnas Indonesia.
Bahkan, Pratama Arhan menjadi andalan Timnas Indonesia di turnamen berbagai kelompok level usia.
Berbekal kemampuan luar biasanya dalam hal lemparan ke dalam, membuat Arhan menjadi senjata rahasia Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Bahkan dibandingkan nama pemain lain, Pratama Arhan menjadi sosok yang paling banyak capsnya di Timnas Indonesia sejak era Shin Tae-yong hingga saat ini.
Tak kurang dari 50 penampilan telah dicatatkan Pratama Arhan atas namanya sendiri di Timnas Indonesia senior.
Selain dua nama pemain tersebut, sebenarnya ada nama Witan Sulaeman juga yang dulunya menjadi langganan Timnas Indonesia, namun kini mulai tersingkir lagi sosoknya.
Ibarat dunia sedang berputar, nasib apes kini menimpa Asnawi dan Arhan di Timnas Indonesia.
Jangankan bermain sebagai starter langganan Timnas Indonesia, nama Asnawi dan Arhan kini sudah jarang tercantum di momen "Garuda Calling".
Misalnya Asnawi yang sudah tidak lagi mendapat panggilan Timnas Indonesia sejak terakhir kali oleh Shin Tae-yong di Piala AFF 2024 lalu.
Saat nahkoda kepelatihan Timnas Indonesia level senior berganti dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert, Asnawi langsung menjadi korban dari pergantian pelatih tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya nama Asnawi dalam setiap momen "Garuda Calling" yang dilakukan Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Sejak debut Kluivert menangani Timnas Indonesia melawan Australia hingga laga menghadapi Lebanon di FIFA Matchday terakhir bulan lalu, Asnawi belum sekalipun mendapat panggilan Garuda.

Hal sama juga berlaku pada Arhan yang juga mengalami nasib serupa semenjak Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia level senior.
Nama Arhan tidak pernah lagi nongol di momen "Garuda Calling" yang dirilis official Timnas Indonesia.
Kemampuan unik Arhan dalam hal throw-in yang dulunya kerap dijadikan senjata Timnas Indonesia memecah deadlock seakan membuat Kluivert belum tertarik untuk memanggilnya ke skuad Garuda.
Terbaru, nama Asnawi dan Arhan lagi-lagi tidak masuk dalam daftar skuad yang dipanggil Kluivert untuk membela Timnas Indonesia di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kebutuhan taktik hingga persaingan ketat diyakini menjadi alasan tidak dipanggilnya Asnawi dan Arhan.
Di posisi Asnawi, pesaing utamanya ada Sandy Walsh hingga Yakob Sayuri.
Sementara di posisi Arhan, persaingannya lebih ketat karena ada Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Dean James, hingga Yance Sayuri.
Alhasil meskipun tampil cukup baik di level klubnya masing-masing, Asnawi dan Arhan tampaknya perlu bekerja lebih keras lagi untuk bisa menarik perhatian Kluivert agar memanggil keduanya lagi ke Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.