Ballon dOr
Bagaimana Bisa Ousmane Dembele Meraih Ballon dOr 2025?
Pernikahan dengan Rima, kepergian Mbappe dari PSG, serta sentuhan taktis Luis Enrique membuat Dembele tampil dengan gairah baru di lapangan.
Penulis:
Muhammad Nursina Rasyidin
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana bisa seorang Ousmane Dembele meraih Ballon d'Or di tahun 2025? Penghargaan tertinggi untuk pesepak bola dunia karena kontribusinya dalam satu musim terakhir, yakni pada musim 2024/2025.
Tidak banyak yang mengenal Dembele secara personal dan mendalam, menurut BBC. Sebagian pihak yang dekat dengannya mengungkapkan, Ousmane Dembele berubah setelah dia menikahi pacarnya, Rima di Maroko pada Desember 2021 lalu.
Tidak lama setelah pernikahan itu, ia dikaruniai seorang anak.

Pernikahan itu menjadi kejutan bagi sebagian rekan setimnya, bahkan mereka tidak mengetahui bahwa Ousmane Dembele punya kekasih ketika itu.
Momen itu menjadi perubahan besar dalam hidupnya, terutama dalam dua musim terakhir dari 6 tahun saat berseragam Barcelona (sejak 2017).
Ousmane yang bertambah dewasa dalam masa peremajaan secara keseluruhan dari fisik dan pola pikir.
Dembele berlatih di rumah dengan seorang fisioterapis dan sering pergi ke Prancis untuk menerima perawatan pencegahan cedera secara khusus.
Dengan mata seorang suami dan ayah, Ousmane Dembele melihat segala sesuatunya secara berbeda.
Baca juga: Daftar Peraih Ballon dOr Sepanjang Sejarah: Dembele Pemain Prancis ke-6 setelah Benzema
Dia akhirnya menyadari pentingnya nutrisi yang baik dan selama beberapa musim terakhir, dia memperkerjakan ahli gizi dari Prancis yang dapat membantunya mempertahankan gaya hidup lebih sehat dari yang sebelumnya.
Perlahan namun pasti, penyegaran itulah yang membawa Ousmane Dembele bisa tampil impresif bersama PSG dan meraih kejayaan hingga mendapatkan gelar prestisius Ballon d'Or tahun 2025.
Hal di atas adalah sikap dan langkah yang diambil oleh Ousmane Dembele setelah bertahun-tahun menjalani ketidakkonsistenan dan kerap dibekap cedera.
Terutama saat memperkuat Barcelona.
Pemain berusia 28 tahun itu awalnya jauh dari kata cedera saat memperkuat Rennes dan Dortmund sebelum diboyong Barcelona pada tahun 2017 dengan nilai 135,5 juta pounds.
Namun saat berada di Camp Nou, dia mengalami 14 kali cedera otot sehingga membuatnya absen lebih dari satu tahun, tepatnya 784 hari.
Kekhawatiran muncul. Barcelona sampai menugaskan koki pribadi untuk Dembele. Tapi di lain sisi, kecanduan bermain game hingga larut malam berdampak lain kepada profesionalitasnya.
Dembele menjadi pemain Barcelona yang paling sering didenda dalam beberapa tahun terakhir karena tidak tepat waktu ketika mengikuti sesi latihan.
Kilas Balik di Barcelona dan PSG
Pada tahun 2021, mantan pelatih Barcelona, Xavi Hernandez pernah melayangkan kalimat sentimentil yang memicu bangkitnya Dembele.
Xavi mengungkapkan ketika itu, "Jika digunakan dengan benar, dia bisa menjadi pemain terbaik di dunia."
Bukan omong kosong, Xavi meyakini bakat dan potensi yang dimiliki Dembele suatu saat bisa meledak seperti yang terjadi saat ini dan mencapai puncaknya.
Selama di Barcelona, perjalanan Dembele penuh dengan pasang surut melawan cedera, tidak konsisten, dan banyak pihak yang mempertanyakan tentang sikapnya.
Ia pun dilepas Barcelona pada musim panas 2023 dan diboyong Paris Saint-Germain (PSG) yang menawarkan gagasan lain untuk menjadi bintang.
PSG penuh dengan ambisi dengan misi yang mereka idamkan, trofi Liga Champions. Oleh sebab itu, raksasa Prancis tersebut juga mendatangkan pelatih sekelas Luis Enrique.
Musim pertamanya bersama PSG memang tak sekilap Kylian Mbappe yang ternyata menjalani musim terakhirnya sebelum hijrah ke Real Madrid.
Dembele hanya mencetak enam gol serta membuat 14 assist dengan memenangkan gelar Ligue 1 serta dua trofi juara piala domestik.
Setelah Mbappe pergi, semuanya berubah.

Dembele harus menjalani hari demi hari, waktu demi waktu dengan penuh tekanan untuk mencetak gol.
Perannyapun berganti, dari pemain yang mengisi pos sayap kanan menjadi penyerang tengah atau false nine agar pergerakannya tidak terbatas.
Hasilnya, Dembele seakan menjadi jimat baru bagi PSG.
Dia melesat dengan menghasilkan 51 keterlibatan gol dan assist. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dalam satu musim di sepanjang kariernya.
Bayangkan saja, Dembele mencetak 35 gol pada musim keduanya bersama PSG.
"Musim panas lalu, Luis Enrique mengatakan kepada Dembele bahwa tanpa Mbappe di tim, ia membutuhkan lebih banyak gol darinya untuk mengimbangi banyaknya assist yang telah dibuatnya," ungkap BBC.
Dembele bahkan dituntut lebih egois agar menimbulkan hasrat yang lebih untuk mencetak gol.
Di sisi lain, staf pelatih PSG memberikannya suntikan motivasi.
"Jika ia mampu mengonversi peluang yang diciptakannya dengan baik, hal itu dapat mengarah pada keberhasilan kolektif dan kemudian penghargaan individu," lanjut BBC.
Dembele menerima semua tugas yang dia dapatkan dan dijalani dengan menikmati permainan di lapangan.
Dembele yang baru mendapatkan kebebasan dalam menerima umpan, lebih banyak menyentuh bola, dan berpartisipasi dalam build-up tetapi dengan lebih banyak peluang untuk menyelesaikan.
"Luis Enrique mengatakan kepadanya, kami sekarang menginginkan gol dari Anda dan kami ingin Anda menjadi Egois."
"Staf pelatih terus berkata kepadanya 'Ballon dOr, Ballon dOr, Ballon d'Or."
Hingga akhirnya, pada musim 2024/2025 Ousmane Dembele mencapai titik maksimalnya dengan membawa PSG menyapu gelar domestik, dan trofi yang selama ini mereka idamkan, Liga Champions.
Kepergian Mbappe, pernikahan dengan Rima, transformasi di PSG telah merubah wajah Ousmane Dembele menjadi lebih muda dan bergairah.
"Apa yang baru saja saya alami sungguh luar biasa, saya tidak bisa berkata-kata untuk menggambarkannya, apa yang terjadi di PSG," kata Dembele ketika berada di panggung pada malam penghargaan Ballon dOr.
"Saya merasa sedikit stres, tidak mudah untuk memenangkan trofi ini, dan dianugerahi oleh Ronaldinho, seorang legenda sepak bola. Ini sungguh luar biasa."
"Kita praktis telah memenangkan segalanya bersama-sama. Kalian mendukung saya di masa-masa baik maupun sulit. Trifi individu ini adalah salah satu yang dimenangkan tim secara kolektif," jelasnya.
Wajah baru Ousmane di PSG tak lepas dari peran pemilik klub, Luis Enrique, staf pelatih, serta seluruh orang yang menjadi bagian dari PSG.
(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.