Jumat, 3 Oktober 2025

Timnas Indonesia

Dejavu Gaya Main Timnas Indonesia Level Senior & U23: Penguasaan Bola Elite, Cetak Gol Sulit

Situasi dejavu dirasakan Timnas Indonesia level senior dan U23 yang terlihat elit dalam hal penguasaan bola tapi sulit mencetak gol.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
/Muhammad Nursina
PELUANG GAGAL - Ekspresi pelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan setelah gagal memanfaatkan peluang saat bertanding melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina 

TRIBUNNEWS.COM - Situasi dejavu seakan dirasakan oleh Timnas Indonesia level senior dan U23 yang terlihat elit dalam hal penguasaan bola tapi kesulitan mencetak gol terutama lewat skema open play.

Dimulai dari Timnas Indonesia level senior yang dilatih oleh pelatih Patrick Kluivert.

Sejak dipercaya menangani Timnas Indonesia menggantikan posisi Shin Tae-yong, Kluivert seakan tidak punya banyak waktu untuk bisa menjawab kepercayaan PSSI.

Meskipun mampu melanjutkan perjuangan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong dengan lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Berbagai catatan minor turut mewarnai kiprah Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia level senior.

Salah satunya menyoal gaya permainan yang ia usung, yang belum sebanding dengan hasil di atas lapangan.

Fakta bahwa Kluivert merupakan pelatih asal Belanda yang terkenal dengan permainan total footballnya, seakan membuat gaya bermain Timnas Indonesia perlahan mengarah kesana.

Gaya bermain Timnas Indonesia era Shin Tae-yong yang dikenal lebih pragmatis dan mengandalkan serangan balik.

Berubah seiring berjalannya waktu, Timnas Indonesia era Kluivert lebih sering dominan dalam hal possesion ball.

AUSTRALIA VS INDONESIA - Aksi pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks (paling kiri) dan Mees Hilgers (dia dari kiri) saat melawan Australia pada lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/5/2025). (Laman Kitagaruda,id)
AUSTRALIA VS INDONESIA - Aksi pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks (paling kiri) dan Mees Hilgers (dia dari kiri) saat melawan Australia pada lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Sydney Football Stadium, Kamis (20/5/2025). (Laman Kitagaruda,id) (Kitagaruda.id)

Pada laga debutnya menukangi Timnas Indonesia, Kluivert bahkan langsung menerapkan gaya bermain andalannya.

Menguasai penguasaan bola hampir 61 persen di kandang Australia, menjadi bukti keberanian Kluivert menerapkan gaya bermain baru Timnas Indonesia.

Hanya saja, keputusan tersebut harus dibayar mahal karena Timnas Indonesia kalah telak 5-1 di tangan tuan rumah.

Beruntung, Kluivert menebus kekalahan telak melawan Australia, dengan meraup dua kemenangan krusial masing-masing melawan Bahrain (1-0) dan China (1-0) yang akhirnya mengunci tiket lolos ke ronde keempat.

Menariknya, Kluivert mencoba menerapkan permainan lebih pragmatis ketika Timnas Indonesia.

Hasilnya justru sebaliknya, Timnas Indonesia mampu menang meski dengan skor tipis, dan lini pertahanannya kokoh, tanpa kebobolan sama sekali melawan Bahrain dan China.

Teranyar, gaya bermain bola dengan posession ball kembali diterapkan Kluivert saat Timnas Indonesia diuji China Taipei dan Lebanon di FIFA Matchday edisi September 2025.

Ketika melawan China Taipei yang kekuatannya tidak jauh lebih kuat, superioritas Timnas Indonesia tentu tak terbantahkan.

Mampu menguasai jalannya laga hingga menang dengan skor enam gol tanpa balas menjadi bukti dominasi Timnas Indonesia atas China Taipei.

BEREBUT BOLA - Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks berbicara dengan Thom Haye saat bertandingan melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina
BEREBUT BOLA - Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks berbicara dengan Thom Haye saat bertandingan melawan Lebanon dalam pertandingan FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Senin (8/9/2025) malam. Tribun Solo/Muhammad Nursina (/Muhammad Nursina)

Namun ketika bertemu Lebanon yang punya kekuatan hampir setara, Timnas Indonesia tidak tampil efektif.

Meskipun menguasai jalannya laga dengan possesion ball mencapai 81 persen, tidak ada satupun tembakan on target yang dilepaskan pemain Timnas Indonesia.

Sekalipun sempat mampu melepaskan 9 tembakan percobaan, namun tidak ada satu tembakan yang mengarah ke gawang Lebanon, tadi malam.

Pemandangan tersebut tentu menimbulkan sorotan tajam, karena Timnas Indonesia seakan lupa caranya mencetak gol, meskipun menguasai jalannya pertandingan selama 90 menit.

Masalah finishing alias penyelesaian akhir jelas menjadi PR besar yang harus segera diselesaikan Kluivert, sebelum Timnas Indonesia menjalani laga penentuan melawan Arab Saudi dan Irak di ronde keempat, bulan depan.

Dengan kedalaman skuad yang mumpuni, Kluivert tentu punya amunisi terbaik untuk bisa mengembalikan ketajaman Timnas Indonesia dalam urusan membobol gawang lawan.

Apa yang dirasakan Timnas Indonesia level senior ternyata juga menjadi masalah bagi U23 yang dilatih Gerald Vanenburg.

Sering kali mampu menguasai jalannya laga, namun Timnas U23 Indonesia juga seringkali kesulitan mencetak gol terutama dari permainan terbuka alias open play.

Lagi-lagi, kreatifitas menciptakan peluang hingga kualitas penyelesaian akhir, menjadi alasan lini depan Garuda Muda juga belum terlalu ganas ketika menghadapi tim yang selevel atau berada di atasnya.

Permasalahan lini depan Garuda Muda sebenarnya sudah terlihat sejak di Piala AFF U23 2025 dan kini terbawa ke Kualifikasi Piala Asia U23 2026.

Di Piala AFF U23 2025, meski mampu menjadi finalis, gaya bermain Timnas Indonesia yang dominan menguasai bola terlihat belum efektif.

Hal itu dibuktikan dengan cara Timnas Indonesia mencetak gol yang kerapkali mengalami deadlock.

Bayangkan saja, setelah menang pesta gol melawan Brunei Darussalam di matchday pembuka, keran gol Timnas U23 Indonesia mendadak seret.

Melawan Filipina dan Malaysia (babak penyisihan), Thailand (semifinal) hingga Vietnam (final), tidak ada satupun gol diciptakan Timnas U23 Indonesia lewat skema permainan terbuka.

KEKECEWAAN - Ekspresi pesepak bola Timnas U23 Indonesia, Jens Raven (kiri) setelah gagal memanfaatkan peluang sat melawan Laos U23 dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia U23 2026 dari Grup J di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Rabu (3/9/2025) malam.
KEKECEWAAN - Ekspresi pesepak bola Timnas U23 Indonesia, Jens Raven (kiri) setelah gagal memanfaatkan peluang sat melawan Laos U23 dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia U23 2026 dari Grup J di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Rabu (3/9/2025) malam. (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

Masalah itu berlanjut saat bertemu Laos pada matchday perdana Kualifikasi Piala Asia U23 2026, yang mana Garuda Muda gagal mencetak gol dan harus rela bermain imbang tanpa gol.

Sebelum akhirnya Timnas Indonesia baru bisa menang lagi dengan cara pesta gol saat bertemu Macau yang kekuatannya jauh dibawah Garuda.

Kini tepat pada malam ini, gaya bermain Timnas U23 Indonesia ala Gerald Vanenburg akan diuji oleh Korea Selatan pada laga penentuan di matchday ketiga Grup J Kualifikasi Piala Asia U23 2026, Selasa (9/9/2025) jam 19.30 WIB.

Kemenangan menjadi harga mati bagi Timnas U23 Indonesia jika ingin lolos ke putaran final Piala Asia U23 2025.

Layak dinanti seperti apa gaya bermain yang akan diterapkan Vanenburg untuk bisa membawa Garuda Muda lolos dari lubang jarum di babak kualifikasi edisi kali ini?

Data Penguasaan Bola Timnas Indonesia Level Senior:

Di FIFA Matchday September 2025:

Vs China Taipei (69 persen, Menang 6-0)

Vs Lebanon (81%, Skor Imbang 0-0)

Data Penguasaan Bola Timnas U23 Indonesia

Di Piala AFF U23:

Vs Brunei Darusallam (84%, Menang 8-0)

Vs Filipina (67%, Menang 0-1 Gol Bunuh Diri)

Vs Malaysia (69%, Skor 0-0)

Vs Thailand (71%, Skor 1-1, Menang Adu Penalti, Gol Skema Bola Mati)

Vs Vietnam (68%, Kalah 1-0 di Final)

Di Kualifikasi Piala Asia U23 2026:

Vs Laos (83%, Skor Imbang 0-0)

Vs Macau (69%, Menang 6-0)

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved