Liga Italia
Lecce vs AC Milan, Massimiliano Allegri Dituntut Menang di Laga Kedua
Tekanan langsung mengarah kepada Massimiliano Allegri saat AC Milan bertandang ke kandang Lecce, Stadion Ettore Giardiniero, Apulia, Sabtu (30/8)
Jelang Lecce vs AC Milan, Massimiliano Allegri Dituntut Menang di Laga Kedua Serie A
TRIBUNNEWS.COM- Tekanan langsung mengarah kepada Massimiliano Allegri saat AC Milan bertandang ke kandang Lecce, Stadion Ettore Giardiniero, Apulia, Sabtu (30/8) di Serie A setelah kekalahan mengejutkan pada laga pembuka.
Rossoneri melakukan revolusi pada musim panas ini, ditandai dengan Massimiliano Allegri yang kembali duduk di bangku pelatih San Siro. Namun, awal musim berjalan sangat sulit karena mereka belum menunjukkan tanda-tanda positif.
Milan berhasil melewati adangan tim Serie B, Bari, dengan kemenangan 2-0 pada putaran pertama Coppa Italia beberapa pekan lalu. Namun, mereka menelan kekalahan mengecewakan 2-1 di kandang sendiri dari tim promosi Cremonese pada laga pembuka Serie A.
Meski menorehkan hampir 65 persen penguasaan bola dan melepaskan 24 tembakan, Milan hanya mampu mencetak satu gol.
Masalah di lini belakang bahkan lebih mencolok setelah kebobolan dua kali hanya dari tiga tembakan tepat sasaran. Tak perlu dikatakan lagi, ini jelas bukan awal yang diinginkan pelatih Allegri.
Baca juga: AC Milan Mode Transfer Panik: Gerbong Baru setelah Nkunku, Cedera Leao & Jashari Jadi Pemicu
Milan sebenarnya menunjukkan beberapa hal positif, tetapi kemampuan penyelesaian akhir mereka jelas perlu ditingkatkan.
Absennya Rafael Leão, yang melewatkan laga pembuka karena cedera betis, menjadi masalah besar.
Dengan demikian, laga ini juga menjadi kesempatan kembali bagi Santiago Gimenez untuk membuktikan ketajamannya. Cederanya Leao menjadi berkah baginya sehingga menjadi starter.
Sayang, kesempatan pertama terlewatkan tanpa kesan berarti saat Milan kalah 1-2 dari Cremonese. Bermain selama 90 menit, penyerang asal Meksiko gagal mencetak gol.
Namun demikian, catatannya memberi harapan untuk bisa lebih baik lagi, setelah melepaskan empat tendangan ke gawang, dengan satu akurat, dan satu mengenai tiang gawang. Dia juga melepaskan satu umpan kunci.
Striker berusia 24 tahun ini didatangkan Milan dari Feyenoord pada Januari 2025 dengan biaya transfer sekitar 35 juta euro (Rp630 miliar).
Namun demikian, dia kurang mendapatkan kesempatan bermain sehingga hanya 21 kali merumput dengan mencetak enam gol, dan empat assists.
Ada isu, karena sulitnya dapat tempat utama, Gimenez akan dilego pada bursa transfer musim panas ini.
Namun, sang agen, Rafaela Pimenta membantah. Dan menyebut kliennya akan bertahan sampai habis kontrak 2029 mendatang.
Ini artinya, Gimenez harus bertempur mendapatkan tempat utama di lini depan.
Hal yang sangat sulit mengingat Leao sangat dominan, ditambah lagi datangnya calon penyerang anyar baru, Conrad Harder dari Sporting CP.
Di kubu Lecce, pasukan asuhan Eusebio Di Francesco ini mengawali musim dengan positif.
Setelah kemenangan meyakinkan 2-0 atas Juve Stabia di debut Coppa Italia, mereka harus bekerja keras untuk membawa pulang satu poin lewat hasil imbang tanpa gol di kandang Genoa.
Itu bukan penampilan terbaik mereka, tetapi Lecce berhasil meraih poin meski kalah dalam statistik xG (0,50 berbanding 0,37) dan kalah penguasaan bola (59?rbanding 41%).
Pelajaran dari laga melawan Genoa adalah, Lecce kemungkinan akan mengadopsi pendekatan bertahan ke depannya. Mereka diperkirakan tidak akan mengambil terlalu banyak risiko saat melawan Milan meski bermain di kandang, dan tetap menjadi underdog yang jelas.
Namun, tim asal Italia ini tidak bisa diremehkan. Musim lalu, mereka menorehkan catatan tak terkalahkan dalam empat laga liga berturut-turut (dua menang, dua seri), termasuk kemenangan atas Torino dan Lazio.
Perhatian bakal terfokus kepada talenta muda pinjaman dari AC Milan, Francesco Camarda.
Penyerang berusia 17 tahun itu dipercaya memimpin lini depan Lecce kontra Genoa, meski gagal mencetak gol.
Kepercayaan manajer Lecce, Eusebio Di Francesco kepada Carmada tidaklah mengejutkan.
Kepercayaan ini dibangun setelah sang striker tampil impresif sepanjang pramusim dengan mencetak gol dan menyumbang asis krusial di ajang Coppa Italia.
Penampilannya yang matang telah memaksimalkan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Perlu dicatat, ini bukanlah debut Camarda sebagai starter di kompetisi kasta tertinggi Italia.
Musim lalu, saat masih berseragam I Rossoneri, ia juga pernah mendapatkan kesempatan bermain sejak menit pertama, menunjukkan bahwa kualitasnya sudah diakui di level tertinggi sejak dini.
Rafael Leao Masih Latihan Terpisah
Rafael Leao dikabarkan masih berlatih terpisah kemarin. Dengan demikian, kecil kemungkinan dia bisa tampil melawan Lecce akhir pekan ini.
Penyerang Portugal itu sudah absen di laga pembuka Serie A pada Sabtu lalu, ketika Milan kalah 2-1 di kandang dari tim promosi Cremonese.
Leao mengalami cedera betis pada 17 Agustus dalam pertandingan Coppa Italia melawan Bari. Pemain internasional Portugal itu mengalami cedera hanya beberapa detik setelah mencetak gol pembuka melawan tim Serie B tersebut.
Milan telah mencapai kesepakatan untuk merekrut striker berusia 20 tahun, Conrad Harder, dari Sporting CP. Namun, pemain internasional Denmark itu kemungkinan baru akan hari ini (28/8) untuk menjalani tes medis.
Dengan kondisi saat ini, Santiago Giménez, Christian Pulisic, dan Samuel Chukwueze menjadi satu-satunya opsi menyerang yang tersedia menjelang laga tandang di Stadio Via del Mare.
(Tribunnews/den)
Liga Italia
2 Rekor 1 Sejarah Emil Audero di Laga Verona vs Cremonese: si Macan Copas Hasil Manis 34 Tahun Silam |
---|
Luka Modric, Maestro Abadi: Gol Bersejarah di Usia 40 Tahun Jadi Penyelamat 3 Poin Milan |
---|
Duh Kasihan Christopher Nkunku, Pantas dapat Gol Debut via Penalti di Laga AC Milan vs Bologna |
---|
Hasil Klasemen Liga Italia: Kemenangan Perdana Jay Idzes, AC Milan Win Streak |
---|
Klasemen Liga Italia: Alarm Bahaya Inter Milan, Napoli & Juventus Melesat di Jalur Terdepan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.