Liga Inggris
Manchester United Rela Obral Murah, Tapi Gaji Tinggi Sancho Bikin AS Roma Pusing
Gaji tinggi Jadon Sancho sebesar £13 juta (sekitar Rp245 miliar) per tahun jadi penghambat utama kepindahannya ke klub Serie A, AS Roma.
Penulis:
Muhammad Ali Yakub
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tuntutan gaji tinggi Jadon Sancho menjadi penghambat utama kepindahannya ke klub Serie A, AS Roma, meskipun Manchester United sudah rela melepasnya dengan harga murah.
Manchester United dikabarkan telah menyetujui untuk menjual Sancho dengan banderol sekitar €23 juta (sekitar Rp435 miliar) atau setara £20–25 juta.
Angka yang diinginkan Manchester United tersebut terbilang sangat murah. Pasalnya, Setan Merah mendatangkan Sancho dari Borussia Dortmund seharga £73 juta (sekitar Rp1,3 triliun) pada tahun 2021.
Saat ini, kontraknya di Old Trafford masih menyisakan satu tahun, dengan opsi perpanjangan hingga 2027.
Namun, transfer ke AS Roma belum bisa terealisasi karena masalah gaji, seperti yang dilaporkan Daily Mail.
Sancho saat ini menerima gaji sekitar £250.000 (sekitar Rp4,7 miliar) per minggu atau setara dengan £13 juta (sekitar Rp245 miliar) per tahun, jumlah yang dianggap terlalu besar bagi AS Roma.
Agar transfer terwujud, pemain berusia 25 tahun itu harus bersedia menerima pemotongan gaji yang signifikan. Hingga kini, Sancho belum memberikan jawaban terkait permintaan tersebut.

AS Roma sendiri dilaporkan menawarkan skema kontrak lima tahun agar gaji Sancho bisa dicicil dan tidak membebani neraca keuangan klub secara langsung.
Meski begitu, negosiasi masih berjalan alot karena Sancho diketahui juga diminati oleh beberapa klub lain.
Seperti diketahui, Sancho sudah lama tidak masuk dalam rencana Manchester United sejak era kepelatihan Erik ten Hag.
Baca juga: Carabao Cup 2025/2026: Manchester United Jadi Tim Asing di Putaran Kedua
Harapan bahwa situasi akan berubah di bawah manajer baru, Ruben Amorim, juga tampaknya tidak terwujud. Sang winger bahkan dikabarkan telah dikucilkan dari skuad utama dan tidak masuk dalam proyeksi Amorim untuk musim 2025/2026.
Di sisi lain, Manchester United lebih menginginkan penjualan permanen ketimbang skema pinjaman dengan opsi pembelian yang sebelumnya diajukan AS Roma.
Hal ini dilakukan agar klub bisa memangkas beban gaji besar yang ditanggung dari Sancho.
Kini, masa depan Sancho masih menjadi tanda tanya. Apakah ia bersedia menerima pemotongan gaji demi bergabung dengan Roma, atau menunggu tawaran yang lebih menggiurkan dari klub lain.
Semua akan ditentukan dalam beberapa pekan ke depan, mengingat bursa transfer musim panas segera ditutup.
Musim lalu, Sancho menjalani masa peminjaman di Chelsea. Ia ikut berkontribusi membawa The Blues menjuarai Liga Konferensi Eropa 2024/2025.
Namun, Chelsea memutuskan untuk tidak mempermanenkan transfer tersebut. Klub London itu bahkan rela membayar biaya sebesar £5 juta hanya untuk memastikan kesepakatan pinjaman tidak berlanjut menjadi kontrak permanen.
Dalam beberapa pekan terakhir, Sancho juga dikaitkan dengan peluang kembali ke klub lamanya, Borussia Dortmund, yang bisa menjadi periode ketiganya berseragam Die Borussen.
Laporan menyebutkan, pemain berusia 25 tahun itu bersedia memangkas gajinya hingga 50 persen demi memuluskan kepulangannya ke Signal Iduna Park.
Meski demikian, menurut Sky Sports, Dortmund masih memiliki keraguan untuk merekrut kembali Sancho.
Salah satu pertimbangannya adalah fakta bahwa baik Chelsea maupun Manchester United sama-sama tidak lagi memasukkan sang winger dalam rencana mereka.
Selain itu, manajemen Dortmund khawatir akan muncul kritik publik karena terlalu sering kembali mengandalkan mantan bintang mereka.
Selama memperkuat United, Sancho tercatat tampil dalam 83 pertandingan, mencetak 12 gol, dan memberikan 6 assist di berbagai kompetisi.
Namun, kontribusinya dianggap belum sebanding dengan harga mahal yang dibayarkan klub tiga tahun lalu.
(Tribunnews.com/Ali)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.