Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Spanyol

Rashford Blak-blakan Bedanya Man United dengan Barcelona, Inggris, dan Spanyol

Wawancara ekslusif Rashford dengan The Rest is Football yang membahas soal perbedaan Inggris, Spanyol, Man United, dan Barcelona.

Twitter @FCBarcelona
RASHFORD - Marcus Rashford resmi bergabung Barcelona pada bursa transfer musim panas 2025. Ia didatangkan dari Manchester United dengan status pinjaman dan terdapat opsi permanen di akhir musim. 

TRIBUNNEWS.COM - Marcus Rashford buka-bukaan soal perbedaan budaya Inggris dan Spanyol dalam karier sepak bolanya. Di Inggris, Rashford bermain untuk dua tim, Manchester United sejak di akademi hingga tim utama, dan masa peminjaman selama 6 bulan di Aston Villa.

Sementara di Spanyol, pemain berusia 27 tahun tersebut diketahui akan menjalani musim pertamanya dengan Barcelona pada periode 2025/2026.

Sebelum menginjak musim baru, tantangan baru, dan segala hal kehidupan yang baru, Rashford setidaknya sudah merasakan kehangatan skuat Blaugrana sejak masa pramusim.

RASHFORD - Marcus Rashford resmi bergabung Barcelona pada bursa transfer musim panas 2025. Ia didatangkan dari Manchester United dengan status pinjaman dan terdapat opsi permanen di akhir musim.
RASHFORD - Marcus Rashford resmi bergabung Barcelona pada bursa transfer musim panas 2025. Ia didatangkan dari Manchester United dengan status pinjaman dan terdapat opsi permanen di akhir musim. (Twitter @FCBarcelona)

Ia menjadi bagian dari skuat Barcelona tur pramusim ke Asia, selain itu jelas, hari-hari yang dihabisakan dengan kebersamaan selama latihan dengan Lamine Yamal dan kolega.

Pada Kamis, 14 Agustus 2025, Rahsford berbicara panjang lebar dengan Micah Richard dan Gary Lineker dalam program The Rest is Football yang diunggah ke YouTube.

Dalam wawancara tersebut, Rashford banyak menceritakan bagaimana perbedaan budaya di Inggris dan Spanyol, seputar Manchester United dan Barcelona, hingga lingkungan yang ia jalani saat ini terasa lebih bergairah.

Di Manchester United, Rashford mendapatkan promosi ke tim utama pada musim 2015/2016.

Dari periode tersebut hingga paruh musim 2024/2025, Rashford setidaknya sudah merasakan delapan era kepelatihan.

Baca juga: Marcus Rashford, Pemain Nomor 9 Darurat untuk Hansi Flick

Mulai dari Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga Ruben Amorim.

Dari delapan pelatih yang ia rasakan, tiga di antaranya adalah yang paling berkesan. Yakni di bawah pengaruh Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solksjaer.

Louis van Gaal menuntut Rashford untuk bermain bagus pada usianya yang saat itu dalam kondisi emas untuk berkembang.

Begitu juga dengan Jose Mourinho, pelatih yang begitu terobsesi dengan kemenangan. Jika dia bisa memilih, dia ingin bermain bagus, tetapi dia tidak peduli jika Rashford bisa memenangkan pertandingan.

"Dia punya sikap seperti itu, dan itu membingungkan saya, karena di akademi, bahkan jika saya menang, jika kami bermain bagus, saya marah dengan hal-hal yang kurang," ungkap Rahsford, dilansir Football Espana.

"Setelah sekitar enam bulan, saya belajar untuk menghormatinya, dan emnuai hasil darinya sebagai pelatih," tambahnya.

Jika dilihat dari statistik, Rashford mendapat banyak kesempatan bermain dan mencapai performa terbaiknya dari pelatih-pelatih di atas, ditambah saat ditukangi oleh Erik ten Hag.

Lebih dari 100 pertandingan di semua kompetisi dimainkan oleh penyerang Inggris itu dari setiap pelatih, kecuali van Gaal dengan waktu yang singkat.

Namun setelah Erik ten Haag lengser dan digantikan dengan Ruben Amorim, menit bermain Rashford menurun drastis, hingga ia menjalani masal pinjaman.

Kini dengan lingkungan baru, gairah baru, semangat baru, dan klub yang ia idamkan sejak lama, Rahsford merasakan sesuatu yang lebih untuk dinikmati dan dijalani.

Hari-hari yang telah ia lewati dengan Barcelona sejauh ini terasa berbeda ketika berada di Inggris.

Terutama dari segi latihan. Di Barcelona begitu intens dan berat, banyak berlari, serta waktu istirahat yang lebih ringkas.

"Dengan cara itu, intensitasnya lebih sulit, tetapi lebih mudah karena ritmenya lebih kuat," beber Rashford.

Ruang Ganti Menambah Energi

Rahsford mau tidak mau harus beradaptasi dengan lingkungan barunya, dalam hal apa pun, termasuk rata-rata usia pemain Barcelona yang jauh lebih muda dibandingkan pengalamannya saat bermain untuk Man United dan Aston Villa.

Bayangkan saja, jika di dua klub tersebut rata-rata usia pemain bisa menyentuh angka 27-28, di Barcelona hanya 21-22 tahun.

Hal itu yang belum pernah ia rasakan. Begitu menyegarkan bisa bermain dengan pemain usia muda yang datang dengan banyak energi untuk berkembang.

"Semua pemain masih muda, jika Anda berusia 27, 28 tahun, saya akan mengatakan ada lebih banyak pemain di bawah usia 21 tahun daripada yang berusia di atas 28 tahun," bebernya soal skuat Barcelona.

"Dalam karier saya, saya berada di tengah, tetapi di sini saya lebih berpengalaman. Sangat menyegarkan bermain dengan pemain muda, mereka datang dan mereka memiliki begitu banyak energi. Tapi yang mengejutkan saya adalah betapa dewasanya mereka di lapangan," sambungnya.

Kedewasaan Lebih Awal

Perbedaan rata-rata usia tersebut, dan dengan memberikan ruang untuk pemain muda berkembang, Rashford merasakan itulah cara bagi Spanyol, khususnya Barcelona untuk mengembangkan talenta terbaik yang mereka miliki.

Ruang yang akan menjadi kesempatan, berada di line-up hingga menit bermain di lapangan adalah kunci kedewasaan pemain saat mereka promosi dari akademi ke tim utama.

"Cara mereka berkembang itu berbeda. Di Inggris, Anda dikembangkan untuk selalu menunjukkan keahlian, tetapi dalam sepak bola seiring bertambahnya usia, Anda belajar ada waktu dan tempat untuk menunjukkannya," bebernya

"Misalnya, jika Anda pandai menggiring bola, ada waktu dan tempat untuk menunjukkannya, sedangkan di Inggris, kita hanya disuruh menggiring bola," tambahnya.

"Itu salah satu hal pertama yang saya sadari, Pedri berusia 22-23 tahun, dia sebenarnya masih sangat muda. Tapi dia punya banyak pengalaman bermain untuk salah satu tim terbesar di dunia," jelasnya.

Lingkungan yang Sempurna

Rashford terkagum dengan performa Barcelona musim sebelumnya karena begitu compact di lini pertahanan.

Lini yang mengantarkan Barcelona meraih treble atas Real Madrid, mulai dari Piala Super Spanyol, Copa del Rey, hingga La Liga Spanyol.

Tapi, rencana itu belum bisa dipastikan berjalan sempurna di musim ini dengan segenap perubahan yang terjadi dalam skuat.

Satu di antaranya Inigo Martinez, bek Barcelona yang memutuskan hengkang ke klub Liga Arab Saudi. Ia memainkan peran vital dalam jebakan offside yang dimainkan Barcelona.

"Mereka sangat bagus bermain di garis pertahanan tinggi. Semua orang terlihat offside, tapi mereka sangat percaya diri," pujianya.

"Sungguh mengesankan mereka baru melakukannya selama setahun. Saya masih mempelajarinya. Ini sepak bola menyerang, itulah yang ingin saya mainkan."

"Semua orang telah melupakan tahun lalu, mereka tahu akan sulit untuk mengulanginya, saya menyadari setelah beberapa hari pertama, dan ini adalah lingkungan yang sempurna," terang Rashford.

Barcelona sejauh ini masih berupaya mendaftarkan pemain baru mereka untuk La Liga Spanyol musim 2025/2026, termasuk Rashford karena kendala finansial klub.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Real Madrid
8
7
0
1
19
9
10
21
2
Barcelona
7
6
1
0
21
5
16
19
3
Villarreal
8
5
1
2
14
8
6
16
4
Elche
7
3
4
0
10
6
4
13
5
Athletic Club
8
4
1
3
9
9
0
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved