Respons Patrick Kluivert Soal Peluang Jens Raven Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memberikan tanggapan soal kesempatan Jens Raven gantikan posisi Ole Romeny di timnas senior.

Menurut Patrick Kluivert, saat ini terlalu dini untuk mengatakan siapa pemain yang bakal gantikan Ole Romeny.

Pasalnya, Timnas Indonesia memiliki banyak pemain yang berposisi sebagai striker. Dan itu akan terus ia pantau jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zina Asia bulan Oktober mendatang.

"Itu tergantung. Itu terlalu dini untuk mengatakan siapa yang akan menggantikannya (Ole Romeny)," kata Patrick Kluivert dikutip dari BolaSport.com, Jumat (18/7/2025).

"Karena kita punya banyak pemain yang bisa bermain di posisinya."

"Jadi, bukan tanggung jawab saya untuk mengatakan siapa yang bisa menggantikannya," ucapnya.

Sebelumnya, sosok penyerang Timnas U23 Indonesia yakni Jens Raven dinilai dapat menjadi pengganti ideal Ole Romeny.

Penyerang anyar Bali United itu sukses tampil mengejutkan saat membela Timnas U23 Indonesia lawan Brunei Darussalam pada laga perdana Grup A Piala AFF U23 2025, pada Selasa (15/7/2025) lalu.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jens Raven menjadi pemeran utama dalam kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam.

Tak tanggung-tanggung, penyerang berusia 19 tahun itu mencetak double hattrick alias 6 gol pada pertandingan tersebut.

Dari situlah, membuat Jens Raven dianggap pantas menggantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia pada ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia nanti.

"Dia (Jens Raven) mencetak enam gol (kontra Brunei Darussalam), dan itu faktanya," kata Patrick Kluivert.

"Kita akan melihat semua pemain, tentu juga Jens Raven. Senang melihat dirinya tengah di kondisi yang baik," lanjutnya.

Baca juga: Timnas Malaysia Mundur dari CAFA Nations Cup 2025: Federasi Kena Hujat, Timnas Indonesia Untung

Meski Jens Raven tampil menggila, Patrick Kluivert menegaskan dirinya tak ingin terfokus kepada satu pemain saja.

Apalagi penialaian terhadap pemain tak bisa dilakukan berdasarkan satu pertandingan saja.