Piala Dunia Antarklub
Lautaro Martinez Sindir Calhanoglu setelah Inter Milan Kalah: Persilakan Minggat jika Setengah Hati
Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez memberi sindiran keras kepada Hakan Calhanoglu yang kini setengah hati bersama Nerazzurri.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez memberi sindiran keras kepada Hakan Calhanoglu yang kini setengah hati bersama Nerazzurri.
Inter Milan kalah dari Fluminense dengan skor 0-2 di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.
Kekalahan itu bukan hanya menandai akhir menyakitkan dari musim penuh kekecewaan, tapi juga menjadi titik letup ketegangan di ruang ganti.
Dalam wawancara pascalaga usai Inter tumbang 0-2 di Charlotte, Lautaro mengungkapkan kekecewaannya, bukan hanya soal hasil laga, tapi juga soal sikap beberapa pemain.
"Kami jelas tidak berada dalam permainan di babak pertama, kami kebobolan dan terlalu sering kehilangan bola," ujar Lautaro kepada Sport Mediaset.
"Fluminense bertahan dalam dan dengan baik, mencoba memanfaatkan serangan balik. Kami tampil lebih baik di babak kedua, kami sudah memberikan segalanya. Cuaca sangat panas, kami lelah secara mental, dan banyak pemain yang absen."
"Saya minta maaf kepada para fans dan semua yang datang mendukung kami. Sekarang kami harus fokus untuk istirahat dan menyiapkan musim depan sebaik mungkin," terang Lautaro.
Namun pernyataan yang paling menyita perhatian muncul ketika Lautaro membahas sikap dalam tim.
“Pelatih memberi dorongan kuat, meski hari ini kami tersingkir. Kami punya pesan yang jelas: siapa yang ingin bertahan, silakan bertahan. Siapa yang tidak ingin berada di sini, silakan pergi."
"Kami mewakili klub besar dan harus menantang trofi-trofi besar," terang Lautaro.
Baca juga: Komentar Chivu setelah Inter Milan Disingkirkan Fluminense: Akui Terlalu Pede, Salah Strategi
Saat ditanya lebih lanjut oleh wartawan soal siapa yang ia maksud, Lautaro menjawab diplomatis, namun tetap tegas.
"Saya bicara secara umum. Musim ini panjang dan melelahkan, dan kami mengakhirinya tanpa satu pun gelar. Ini pesan umum. Untuk tetap bersaing, kami harus lapar, kami harus jadi skuad seperti saat menjuarai Scudetto kedua," kata dia.
"Saya tidak akan menyebut nama. Tapi saya melihat banyak hal yang tidak saya sukai. Saya kapten, pemimpin tim, jadi saya harus bicara."
"Pesannya jelas: yang ingin bertahan dan terus berjuang demi trofi, silakan. Yang tidak, selamat tinggal," tegas kapten berusia 27 tahun itu.
Pernyataan ini langsung dikaitkan dengan Hakan Calhanoglu, gelandang asal Turki yang belakangan santer diberitakan ingin hengkang ke Galatasaray.
Calhanoglu sendiri absen sepanjang Piala Dunia Antarklub karena cedera, namun rumor kepindahannya sudah berkembang sejak sebelum turnamen dimulai.
Pelatih Cristian Chivu pun mengamini sikap Lautaro, meski dengan gaya yang lebih halus.
"Saya juga mengatakan di konferensi pers bahwa kita harus bekerja dalam arah yang sama. Bedanya, saya sedikit lebih diplomatis, sedangkan Lautaro lebih lugas. Tapi pesan itu berlaku untuk semua," kata Chivu.
Baca juga: Update Tim Lolos Perempat Final Piala Dunia Antarklub: Fluminense Tunggu Man City Atau Al Hilal
Sementara itu, Presiden Inter, Giuseppe Marotta, secara terbuka mengonfirmasi bahwa pernyataan Lautaro kemungkinan besar mengarah pada Calhanoglu.
"Ini adalah kata-kata seorang kapten, dan itu menyampaikan kebenaran abadi: jika seorang pemain tidak lagi ingin bertahan, maka sudah sepatutnya ia pergi," kata Marotta kepada DAZN.
"Sejauh ini, belum ada pemain yang secara eksplisit menyatakan ingin hengkang. Tapi saya membayangkan ini merujuk pada Calhanoglu. Kami akan bicara dengannya dan mencari solusi terbaik," ujarnya
Marotta menambahkan bahwa klub tak akan menghalangi kepergian Calhanoglu, asalkan harganya sesuai.
"Kami belum berbicara langsung dengannya, tapi kami akan melakukannya dalam beberapa minggu ke depan. Jika kami memutuskan untuk mengambil jalan berbeda, maka akan dilakukan dengan cara terbaik."
"Nilai pasar Calhanoglu di kisaran 30 juta euro, dan kami tidak akan melepasnya di bawah harga itu."
Seiring bursa transfer yang resmi dibuka, Inter Milan menghadapi bukan hanya pekerjaan membangun ulang skuad, tapi juga membersihkan ruang ganti dari ketidakharmonisan.
Dan Lautaro Martinez, sebagai pemimpin, sudah membuka babak baru dengan pesan yang keras namun jelas: hanya yang sepenuh hati untuk Inter yang boleh bertahan.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.