Piala Dunia Antarklub
Revolusi Senyap Inter Milan ala Cristian Chivu, Pertahankan Formasi 3-5-2 Warisan Simone Inzaghi
CRISTIAN Chivu tengah membawa angin segar di Inter Milan melalui “revolusi senyap” dalam taktiknya yang perlahan-lahan meninggalkan era Simone Inzaghi
Penulis:
Deny Budiman
Editor:
Muhammad Barir
Revolusi Senyap Inter Milan ala Cristian Chivu, Pertahankan Formasi 3-5-2 Warisan Simone Inzaghi
TRIBUNNEWS.COM- CRISTIAN Chivu tengah membawa angin segar di Inter Milan melalui “revolusi senyap” dalam taktiknya yang perlahan-lahan meninggalkan era Simone Inzaghi. Pergeseran ini dinilai cukup berhasil.
Revolusi ala Chivu ini akan diuji lagi pada babak 16 besar saat Inter ditantang wakil dari Brasil, Fluminense di Stadion Bank of America, Charlotte, Carolina Utara, Selasa (1/7) pukul 02.00 WIB.
Meski tidak melakukan perubahan ekstrem, pelatih asal Rumania itu telah menunjukkan sentuhan khasnya. Ia tetap mempertahankan formasi dasar 3-5-2 warisan Inzaghi, namun dengan sejumlah penyesuaian yang signifikan.
Salah satu perubahan paling mencolok adalah garis pertahanan yang lebih tinggi. Di bawah arahan Chivu, Inter tampil lebih agresif dalam menekan lawan sejak di area pertahanan mereka. Ketika berhasil merebut bola, mereka langsung melancarkan serangan ke depan tanpa banyak memainkan bola di lini belakang seperti era Inzaghi.
Perbedaan pendekatan juga terlihat dalam hal pengelolaan kartu kuning. Jika di era Inzaghi pemain yang mendapat kartu kuning langsung ditarik keluar, Chivu justru memberikan kepercayaan untuk tetap bermain. Hal ini tampak jelas saat Alessandro Bastoni tetap tampil penuh melawan River Plate meski telah mendapat peringatan wasit.
Revolusi senyap dari Chivu ini mendapatkan apresiasi tinggi dari para pemain. "Chivu membawa ide-ide yang sedikit berbeda, secara bertahap—seperti bermain lebih vertikal saat merebut bola, pressing yang lebih tinggi saat kehilangan bola, dan mungkin juga determinasi yang lebih besar, seperti yang terlihat saat melawan River Plate.” kata wingback Inter, Carlos Augusto
“Kami juga diberi kebebasan untuk bertarung tanpa rasa takut melakukan pelanggaran. Kami berusaha merasakan kebebasan itu, karena kami punya kualitas teknis yang cukup untuk membuat perbedaan,” ujar pemain asal Brasil ini.
Inter menutup Grup E dengan raihan tujuh poin tanpa terkalahkan, hasil dua kemenangan dan satu hasil imbang. Mereka sempat ditahan 1-1 oleh Monterrey, namun bangkit dengan kemenangan 2-1 atas Urawa dan menutup fase grup dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas River Plate.
Kualitas skuad yang merata membuat Inter tetap tajam. Mereka mencetak lima gol dan hanya kebobolan sekali, plus satu catatan nirbobol. Efisiensi lini depan, dan kestabilan lini belakang menjadi modal penting Nerazzurri menuju fase gugur.
Namun, tantangan belum usai. Inter akan menghadapi Fluminense dengan kondisi pincang. Enam pemain utama dipastikan absen karena cedera, yakni Hakan Çalhanoğlu, Yann Bisseck, Piotr Zieliński, Marcus Thuram, Davide Frattesi, dan Benjamin Pavard.
Chivu dituntut menjaga konsistensi tim meski kehilangan sejumlah pilar. Fokus utama Inter adalah mempertahankan kekompakan dan kestabilan, tanpa mengorbankan daya dobrak.
Fluminense sendiri lolos sebagai runner-up Grup F dengan lima poin, dua poin di bawah Borussia Dortmund. Mereka mengungguli Mamelodi Sundowns yang hanya mengoleksi empat poin dalam grup yang berlangsung ketat.
Skuad asuhan Renato Gaúcho menunjukkan ketangguhan di lini pertahanan. Mereka mencatatkan dua hasil imbang tanpa gol melawan Dortmund, dan Sundowns. Namun, kemenangan 4-2 atas Ulsan mengungkapkan sisi lain: tajam di depan, namun rentan di belakang.
Jelang laga kontra Inter, Fluminense juga diganggu masalah cedera. Gelandang bertahan Otavio absen karena cedera tendon Achilles, sementara winger Yeferson Soteldo mengalami cedera otot.
Dengan kekuatan terbatas, Renato Gaúcho harus memutar strategi demi menghadapi tim berpengalaman dari Eropa.
Inter Milan datang ke turnamen ini dengan status finalis Liga Champions dan pengalaman di level tertinggi. Konsistensi dan kedisiplinan taktik mereka menjadi senjata utama di fase gugur seperti ini.
Sementara Fluminense andalkan pertahanan solid, mereka kurang tajam di lini serang, terbukti hanya mencetak empat gol—semuanya ke gawang Ulsan.
Formasi 3-5-2 Inter sudah teruji, terutama lewat peran penting duo wing-back Dumfries dan Dimarco. Bagaimana Fluminense mengantisipasi kelebihan Inter dari sisi lapangan akan menjadi kunci laga ini.

Duel Istimewa Augusto
DUEL Inter Milan kontra Fluminense pada babak 16 besar Piala Dunia antarklub 2025 dini hari nanti akan menjadi laga spesial bagi dua pemain asal Brasil, Carlos Augusto, dan Luis Henrique.
“Ini akan menjadi pertandingan yang istimewa bagi saya dan Luis Henrique, karena kami sangat mengenal Fluminense dan karena itu tahu apa yang dapat kami harapkan,” ujar Augusto di Football Italia.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, setidaknya sama sulitnya dengan melawan River Plate. Selain dari segi fisik dalam pertandingan itu, kami mengalahkan River berkat teknik kami dan perlu lebih banyak lagi melawan Flu," tuturnya.
Augusto mengaku kenal dengan sejumlah pemain Flu.
“Penyerang tengah mereka Cano berusia 37 tahun, tetapi masih dalam kondisi prima, mencetak banyak gol, dan bergerak dengan baik. Thiago Silva, tentu saja, bahkan di usianya yang ke-40, ia masih menjadi legenda di Brasil dan Italia,” katanya.
Sayangnya, Silva bakal absen di laga ini karena cedera.
(Tribunnews/den)
Revolusi senyap ala Cristian Chivu
- Pertahankan formasi 3-5-2 warisan Simone Inzaghi dengan sejumlah penyesuaian signifikan.
- Perubahan paling mencolok: garis pertahanan lebih tinggi.
- Inter lebih agresif menekan lawan sejak di area pertahanan
- Para pemain diminta tak takut terkena kartu kuning
Lautaro Martinez
- 49 laga dan cetak 22 gol musim 2024/25
- Jadi Capocannoniere
- Cetak hat‑trick di UCL
- Tembus 150 gol untuk Inter
Piala Dunia Antarklub
Babak 16 besar
Stadion Bank of America, Charlotte, Carolina Utara
Selasa (1/7) dini hari
M-M-S-K-M
Inter Milan (3-5-2):
Sommer; Darmian, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Asllani, Mkhitaryan, Dimarco; Esposito, Martinez.
S-M-S-M-M
Fluminense (4-2-3-1):
Fabio; Rene, Freytes, Ignácio, Xavier; Martinelli, Hercules; Canobbio, Nonato, Arias; Cano.
Jalan ke 16 besar
Inter Milan
26/06/25 Inter 2-0 River
22/06/25 Inter 2-1 Urawa
18/06/25 Monterrey 1-1 Inter
Fluminense
26/06/25 Mamelodi 0-0 Fluminense
22/06/25 Fluminense 4-2 Ulsan
17/06/25 Fluminense 0-0 Dortmund
Piala Dunia Antarklub
Trump Tetap Bertahan di Tengah Pemain Chelsea saat Selebrasi Angkat Trofi, Begini Kata Reece James |
---|
Donald Trump Dicemooh Suporter Bola Piala Dunia Antarklub, Trump Dicaci saat Persembahkan Trofi |
---|
3 Rekor yang Dipecahkan Chelsea seusai Juara Piala Dunia Antarklub 2025 |
---|
Daftar Penghargaan Individu Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea Sumbang Dua Nama |
---|
Komentar Nyeleneh Luis Enrique atas Insiden Pemukulan Joao Pedro, Sebut Enzo Maresca juga Mendorong |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.