Selasa, 30 September 2025

Timnas Indonesia

3 Negara ASEAN Terancam, AFC Larang Rumput Sintetis untuk Beberapa Turnamen

Penggunaan rumput sintetis di stadion akan dilarang untuk 7 turnamen yang telah ditetapkan oleh Federasi AFC pada perhelatan musim 2025/2026.

dok: PSSI
RUMPUT SUGBK - Kondisi rumput SUGBK yang terus dilakukan perwatawan jelang menggelar pertandingan Timnas Indonesia vs Australia pada 10 September 2024. AFC melarang penggunaan rumput sintetis. 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga negara anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFC) terancam dengan regulasi pelarangan penggunaan rumput sintetis atau buatan dalam beberapa ajang pertandingan.

Kebijakan AFC tersebut bakal dimulai untuk musim kompetisi baru (2025/26) Agustus 2025 mendatang.

Diwartakan The Asean Football, terdapat 7 turnamen yang tidak sah digelar di rumput sintetis.

Untuk level antara negara, AFC melarang penggunaan di laga Kualifikasi Piala Asia, Kualifikasi Piala Asia Wanita, ronde 2 Kualifikasi Piala Dunia, dan Kualifikasi Olimpiade Sepak Bola Wanita.

Sementara untuk pertandingan antarklub ialah Liga Champions Asia Elite, Liga Champions Two, dan Liga Champions Wanita Asia.

Penggunaan rumput sintetis sendiri cukup jarang di wilayah tim ASEAN.

Mayoritas negara anggota lebih memilih penggunaan rumput alami.

Serupa juga dengan markas Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Namun memang, perawatan rumput alami cenderung lebih sulit.

PSSI dan pengelola GBK pun sempat melakukan kerja sama perbaikan besar-besaran pada pertengahan September tahun lalu.

Dan hasilnya, seperti yang dapat dilihat pada beberapa pertandingan terakhir Timnas Indonesia.

Sejumlah pekerja melakukan perawatan media tanam saat revitalisasi rumput Field of Play (FOP) lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), di Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Sejumlah pekerja melakukan perawatan media tanam saat revitalisasi rumput Field of Play (FOP) lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), di Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024). (Instagram @love_gbk)

Baca juga: Kritik Pedas Timnas Indonesia Usai Kalah Telak dari Jepang, Anrez Adelio Ramai Dihujat Warganet

Kendati demikian, tetap terdapat negara anggota AFC yang terancam mengganti kondisi rumput imbas regulasi ini.

Mereka adalah Singapura, Kamboja, dan Filipina.

Di level negara, Singapura, Kamboja, dan Filipina memang memiliki markas dengan rumput sintetis.

Untuk Singapura kerap menghelat pertandingan kandang di Stadion Jalan Besar.

Sementara Filipina di Stadion Rizal Memorial.

Dan Kamboja di Stadion Olimpiade Phnom Penh yang juga menjadi venue SEA Games terakhir.

Sementara untuk level klub, regulasi ini telah memakan korban dari tim asal Singapura, Lion City Sailors.

Sebelumnya Lion City Sailors kerap menggunakan Stadion Jalan Besar untuk menggelar partai kandang.

Namun pada final Liga Champions Asia Two musim lalu, AFC memaksa Lion City Sailors untuk berpindah ke markas dengan rumput alami.

Hasilnya, Lion City Sailors memilih Bishan Stadium.

Perpindahan tersebut pun memaksa kesaktian Lion City Sailors terhenti.

Lion City Sailors mesti menelan kekalahan skor 1-2 dari perwakilan Uni Emirat Arab, Al Sharjah SCC.

Padahal sebelumnya saat menggelar laga kandang di Stadion Jalan Besar, Lion City Sailors hanya satu kalah sepanjang musim lalu.

Aksi Rachmat Irianto di laga Lion City Sailors vs Persib di Liga Champions Asia 2 pada Jumat (7/11/2024) malam WIB.
LCA TWO - Aksi Rachmat Irianto di laga Lion City Sailors vs Persib di Liga Champions Asia 2 pada Jumat (7/11/2024) malam WIB. (Instagram Lion City Sailors)

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved