FIFA Matchday
Tertutup Gemilangnya Lamine Yamal, Spanyol Simpan 3 Masalah Besar di Tim
Spanyol disebut memiliki tiga titik berbahaya yang harus dibenahi di tengah kegemilangan performa Lamine Yamal.
Penulis:
Guruh Putra Tama
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Spanyol di final UEFA Nations League tak cukup bagus untuk menghentikan Portugal yang menjadi pemenang di akhir pertandingan, Senin (9/6/2025).
Spanyol memang memiliki sosok Lamine Yamal yang menjadi andalan dan tumpuan serangan mereka.
Yamal juga bisa menjawab itu dengan performa yang luar biasa bagi Spanyol.
Namun saat Yamal berhasil dihentikan Portugal, La Furia Roja tak bisa berbuat banyak.
Kekurangan-kekurangan Spanyol pun perlahan muncul di tengah kegemilangan Yamal.
Hal itulah yang menjadi sorotan Gonzalo Miro, seorang pundit dari Marca.
Setidaknya ada tiga hal yang harus segera dibenahi oleh Luis de la Fuente selaku pelatih Spanyol.
1. Kesenjangan Bek Kanan
Spanyol nampak linglung tanpa seorang Dani Carvajal yang menjadi pengawal di sektor itu selama beberapa tahun terakhir.

Cederanya Carvajal memaksa Luis de la Fuente memasang pemain lain untuk mengisi pos itu.
Pada laga melawan Prancis di babak semifinal, Spanyol mempercayakan tempat itu kepada Pedro Porro.
Namun penampilan pemain Tottenham itu tak banyak menolong.
Ia kerap dilewati dengan mudah oleh Kylian Mbappe yang beroperasi di sektor tersebut.
Saat pertandingan final, sang pelatih mencoba menempatkan Mingueza sebagai bek kanan.
Sayangnya penampilan Mingueza tak jauh berbeda.
Ia juga kesulitan menahan gempuran dari Portugal yang menjadi lawan di final.
Luis de la Fuente masih memiliki beberapa waktu untuk membenahi dan mencari pemain yang lebih sesuai mengawal sektor tersebut.
2. Bingung Cari Striker
Spanyol juga mengalami kesulitan menyelesaikan peluang yang didapatkan.
Penampilan Alvaro Morata yang didapuk sebagai pemain nomor 9 ternyata tak bisa memberikan banyak dampak.
Ia jarang mendapatkan suplai bola atau turun membantu penyerangan.
Menurut Miro, peran pemain nomor 9 murni diperlukan Spanyol sebagai kekayaan serangan tim.
Mereka bisa mendapatkan alternatif ketika Yamal atau Nico Williams mengalami kebuntuan menyerbu dari samping.
Baca juga: Update Ranking FIFA Dunia: Portugal Tembus 6 Besar usai Juara UEFA Nations League, Timnas Indonesia?
Ditambah lagi penampilan Morata tak lagi seperti di masa jayanya.
Dengan usia sang pemain yang semakin bertambah, wajar Morata mengalami penurunan performa.
Sayangnya Spanyol belum menemukan striker nomor 9 sejati yang bisa mengemban tugas tersebut.
3. Posisi Pedri
Kekurangan Spanyol lainnya, menurut Gonzalo Miro, adalah penempatan posisi bermain Pedri.
Di Barcelona, Pedri lebih bebas bergerak di lapangan tengah.
Namun saat berada di Spanyol, ia lebih fokus berada di sepertiga area permainan lawan.
Hal itu membatasi kreativitas yang dimiliki sang pemain.
Alhasil, ia cukup terkunci ketika menghadapi Portugal.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.