Liga Inggris
Crystal Palace Terancam Dikeluarkan dari Liga Eropa, Nottingham dan Brighton Dapat Durian Runtuh
Crystal Palace terancam dikeluarkan UEFA dari Liga Eropa 2025/2026 akibat kepemilikan multiklub. Forest dan Brighton yang paling diuntungkan.
Penulis:
Muhammad Ali Yakub
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Crystal Palace terancam dikeluarkan UEFA dari Liga Eropa 2025/2026 akibat kepemilikan multiklub.
Pemegang saham mayoritas Lyon, John Textor juga memiliki saham sekitar 43 persen di Crystal Palace melalui perusahaannya Eagle Football.
Lyon secara resmi lolos ke Liga Eropa setelah kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) atas Reims di final Coupe de France.
Hasil tersebut membantu Lyon, yang menempati peringkat keenam di klasemen akhir Ligue 1, untuk lolos ke Liga Eropa musim depan.
Les Gones sedianya harus bertarung di babak playoff Liga Konferensi Eropa jika Reims bisa mengalahkan PSG.
Berkat kelolosan Lyon tersebut membuat posisi Crystal Palace ikut terancam.
Peraturan UEFA menyatakan bahwa klub dengan pemilik yang sama tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam kompetisi yang sama dan Badan Pengawas Keuangan Klub (CFCB) harus membuat keputusan tentang potensi pelanggaran apa pun.










Tak ingin hal itu terjadi, Crystal Palace akan bertemu petinggi UEFA di Swiss pada hari Selasa (3/6/2025) untuk membahas kekhawatiran tersebut, dikutip dari Talksport.
Palace yakin bahwa mereka akan diizinkan untuk berkompetisi setelah mengajukan kasus mereka di Nyon.
Keyakinan Palace tersebut berkaca pada kasus Manchester United maupun Nice, serta Manchester City dan Girona harus memastikan "perubahan signifikan" yang dilakukan agar keempatnya diizinkan masuk ke Liga Eropa dan Liga Champions 2024/2025.
Baca juga: 10 Bursa Transfer Panas Liga Inggris: Bintang Manchester United Siap Keluar, Perburuan Arsenal
Tak hanya itu, John Textor selaku pemilik Lyon hanya memiliki 25 persen hak suara bersama pemilik utama lainnya Josh Harris, David Blitzer dan ketua Steve Parish di Crystal Palace.
Steve Parish juga bertanggung jawab atas operasional Crystal Palace sehari-hari, yang telah menyebabkan ketegangan di masa lalu dengan Textor, yang sebelumnya mencoba menjual sahamnya dan mengambil alih Everton.
Jika Palace gagal meyakinkan CFCB bahwa tidak ada aturan yang dilanggar, Lyon akan mempertahankan posisi mereka di Liga Eropa karena finis di liga dengan peringkat yang lebih tinggi.
Aturan menyatakan bahwa jika Palace tidak mampu memenuhi tuntutan UEFA, maka klub akan turun ke Liga Konferensi.
Tetapi hal itu menjadi rumit karena Brondby (klub Liga Denmark), yang juga dimiliki Textor, lolos ke Liga Konferensi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.