Liga Italia
Live Score Hasil Como vs Inter Milan dan Napoli vs Cagliari, Penentuan Juara Liga Italia 01.45 WIB
Live score hasil Como vs Inter Milan dan Napoli vs Cagliari pada matchday terakhir menentukan gelar juara Liga Italia Serie A digelar Sabtu dinihari
TRIBUNNEWS.COM - Live score hasil Como vs Inter Milan dan Napoli vs Cagliari pada matchday terakhir menentukan gelar juara Liga Italia Serie A digelar pada Sabtu (24/5/2025) dinihari ini.
Dua partai menentukan siapa peraih scudetto Serie A musim 2024-2025 antara Napoli atau Inter Milan.
Pertandingan perebutan juara liga menyajikan Como vs Inter Milan dan Napoli vs Cagliari.
Kedua partai tersebut dilangsungkan pukul 01.45 WIB.
Napoli sementara ini berstatus sebagai pemuncak klasemen, meraih 79 poin unggul satu angka di atas Inter Milan.
Keduanya bakal bermain habis-habisan dalam partai terakhir mereka sekaligus berharap membawa pulang trofi istimewa Liga Italia.
Bedanya, Inter Milan harus bermain tandang ke markas Como.
Napoli diuntungkan bermain di kandang mereka di Stadion Diego Armando Maradona, didukung penuh pemain kedua belas mereka yakni suporter Partenopei.
Namun kedua laga tersebut tidak bisa hanya dengan statistik kandang tandang, mental perebutan juara menjai yang terdepan demi gengsi tingkat tinggi juara Serie A.

Link Live Score Como vs Inter Milan
Link Live Streaming Como vs Inter Milan
Link Live Score Napoli vs Cagliari
Link Live Streaming Napoli vs Cagliari
Sejarah Juara
Juara Liga Italia 2024/2025 akan ditentukan melalui hasil pertandingan Napoli dan Inter Milan pada pekan terakhir.
Napoli menyambut giornata 38 dengan status Capolista alias pemuncak klasemen Serie A sementara.
Pasukan Antonio Conte meraup 79 poin dalam 37 pertandingan. Mereka hanya terpaut satu angka dari Inter Milan (78).
Khusus dua tim ini, mereka menjalani laga pekan penutup yang digelar serentak pada Sabtu (24/5/2025) pukul 01.45 WIB.

Napoli menjamu Cagliari, sedangkan Inter Milan bertandang ke Como.
Dikutip dari SkySportItalia, ini adalah momen ke-28 kalinya scudetto harus ditentukan sampai pekan pemungkas.
Dalam 27 kejadian terdahulu, ada 24 episode di mana sebuah tim memuncaki klasemen dengan keunggulan poin tipis atas rivalnya menjelang partai penutup.
Adapun 3 momen lainnya diwarnai kondisi dua tim dengan meraih poin sama banyak dalam satu laga tersisa.
Kalau riwayatnya lebih diperinci, armada Simone Inzaghi makin terjepit saat mengemban misi menggulingkan Napoli dari singgasana.
Dari 24 episode, hanya 4 kali terjadi tim runner-up berhasil menyalip raihan poin pemuncak klasemen dan juara di pekan pemungkas.
Artinya, peluang munculnya drama kudeta pekan terakhir berdasarkan catatan sejarah itu cuma 16,7 persen!
Baca juga: Juara Liga Italia: Napoli Rengkuh Scudetto Pertanda Sejarah Baru Digenggam Antonio Conte
Uniknya, keempat momen tadi melibatkan Inter Milan sebanyak dua kali, dan dua-duanya berujung kegagalan bagi mereka.
Pengalaman pahit pertama Inter Milan terjadi di Serie A musim 1966/1967. Inter menyambut pekan terakhir dengan 48 poin di puncak klasemen, unggul satu angka di atas Juventus (47).
Namun, kombinasi kekalahan Inter 0-1 dari Mantova plus kemenangan Juve 2-1 atas Lazio membuat Bianconeri menyalip ke puncak.
Juve mengudeta singgasana dan menjadi raja terakhir dengan 49 poin, sedangkan Inter tetap 48.
Tragedi Inter Milan pada Liga Italia yang berujung kehilangan status Capolista terjadi di musim 2001/2002.
Momen bertajuk 'Tragedi 5 Mei' termasuk lembar sejarah paling menyesakkan bagi Inter Milan karena lagi-lagi menjadi tumbal scudetto Juventus.
Nerazzurri menyambut laga penutup sebagai pemuncak klasemen dengan 69 poin, diikuti Juventus 68, dan Roma 67.
Musibah terjadi di pekan terakhir karena Inter bukan saja gagal juara, tapi terpeleset ke peringkat tiga.
Pada 5 Mei 2002, mereka kalah 2-4 di markas Lazio, sedangkan Juve (vs Udinese 2-0) dan Roma (vs Torino 1-0) sama-sama menang di kandang musuh.
Urutan akhirnya, Juventus meluncur ke puncak dengan 71 poin, disusul Roma 70 dan Inter 69.
Kini yang menjadi pertanyaan, mampukah Inter Milan menutup musim ini dengan membalas 2 peristiwa menyesakkan tersebut.
Posisinya kini Inter Milan berada di urutan kedua dan dalam posisi mengejar, bukan mempertahankan singgasana pada pekan terakhir.
Hal ini setidaknya bisa membuat skuad asuhan Simone Inzaghi jauh dari tekanan untuk pertandingan.
Berbanding terbalik dengan Napoli yang dituntut menang, sekaligus merengkuh Scudetto-nya keempat di Liga Italia.
Antonio Conte Pembeda
Pengalaman Antonio Conte bisa menjadi pembeda dalam penentuan Scudetto Serie A Liga Italia musim ini bagi Napoli dan Inter Milan.
Napoli akan menjamu Cagliari, tim papan bawah Liga Italia di Stadion Diego Armando Maradona, sementara Inter bertandang ke markas Como, di Stadio Giuseppe Sinigagila, Sabtu (23/5/2025) pukul 02.00 WIB.
Persaingan antara Napoli dan Inter Milan dalam perebutan Scudetto musim ini mengingatkan legenda Italia, Fabio Cannavaro teringat pada masa kejayaannya di Real Madrid.
Cannavaro yang pernah bermain mengenakan seragam Napoli dan Inter merasakan hal serupa saat ia bergabung dengan Real Madrid setelah Piala Dunia 2006.

Penentuan gelar juara Liga Spanyol antara Real Madrid dengan Barcelona harus ditentukan pada laga pamungkas.
Madrid sempat tertinggal 1-0 atas Mallorca di babak pertama, namun tim asuhan Fabio Capello itu berhasil bangkit dalam 45 menit kedua sehingga berhasil mengalahkan Barcelona dalam perebutan gelar juara.
Peran Fabio Capello dengan segudang pengalamannya sangat berarti ketika itu, ia mampu membangkitkan gairah tim ketika dalam posisi tertinggal dan selangkah menuju gelar juara.
Baca juga: Prediksi Skor Como vs Inter Milan di Liga Italia: I Lariani Bisa Jadi Batu Sandungan Nerazzurri
"Pelatih Capello sangat menentukan dalam pengalaman itu," beber Cannavaro kepada Sky Sports, dilansir Football Italia.
"kami sempat terpuruk di babak pertama, ia menenangkan kami dan memberi dukungan maksimal," bebernya.
Pertaruhan serupa akan dialami Antonio Conte dan Simone Inzaghi malam ini.
Tim asuhan mereka hanya terpaut satu poin di klasemen Liga Italia, Napoli memimpin atas Inter Milan.
Di atas kertas, Napoli lebih diunggulkan merengkuh Scudetto, karena melawan tim papan bawah dan faktor keuntungan laga kandang.
Sementara Inter Milan harus menghadapi Como yang pada tahun 2025 ini mengalami kenaikan dalam performa timnya.
Bagi Cannavaro, ia menyoroti sosok dua allenatore yang berada di balik kemudi kedua tim.
Pengalaman Conte dinilai lebih, sehingga dia memiliki kesempatan yang lebih besar.
"Napoli dari sudut pandang ini, bisa tenang. Mereka punya pemimpin seperti Conte di pinggir lapangan," katanya.
"Mereka akan bermain di kandang melawan Cagliari, yang sudah aman (dari degradasi), dan ini tidak akan berarti apa-apa," sambungnya.
"Mereka harus turun ke lapangan, melakukan hal-hal sederhana dengan benar, dan memenangkan pertandingan."
"Penggemar akan dapat memberikan banyak kontribusi," jelasnya soal penentuan gelar juara Liga Italia malam ini.
Mantan pelatih Chelsea itu adalah sosok yang cerdas dan mampu menangani timnya dengan baik.
Napoli yang di awal musim hanya menargetkan finis di 4 besar klasemen untuk mendapatkan tiket Liga Champions musim depan justru bersaing dengan juara bertahan Inter dalam perebutan Scudetto.
Tidak banyak yang mengira, namun itu sudah dibuktikan oleh Conte.
"Antonio Conte merupakan orang yang cerdas. Ia telah mengelola tim dengan baik," ungkap Cannavaro.
Jadwal Liga Italia matchday 38
Sabtu, 24 Mei 2025
Pukul 02.00 WIB - Napoli vs Cagliari
Pukul 02.00 WIB - Como vs Inter
Pukul 23.00 WIB - Bologna vs Genoa
Minggu, 25 Mei 2025
Pukul 01.45 WIB - Milan vs Monza
Pukul 01.45 WIB - Venezia vs Juventus
Pukul 01.45 WIB - Lazio vs Lecce
Pukul 01.45 WIB - Udinese vs Fiorentina
Pukul 01.45 WIB - Torino vs Roma
Pukul 01.45 WIB - Atalanta vs Parma
Pukul 01.45 WIB - Empoli vs Verona




















(Tribunnews.com/Chrysnha, Giri, Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.