Play-off Scudetto: Napoli vs Inter Milan, Venue Pertandingan Untungkan Si Ular Besar

TRIBUNNEWS.COM - Persaingan antara Napoli dan Inter Milan untuk gelar scudetto Serie A 2024/2025 makin panas. Lantas, jika pada pekan ke-38 kedua tim punya poin yang sama, siapa yang bakal meraih gelar scudetto?

Napoli masih menyandang status Capolista alias pemuncak klasemen sementara Liga Italia. 

Il Partenopei, julukan Napoli, membukukan 79 poin, unggul satu angka atas Si Ular Besar, julukan Inter Milan, yang berada di peringkat kedua.

Menurut aturan Serie A, penentu posisi jika ada dua tim dengan poin sama adalah head-to-head, lalu selisih gol.

Namun, demi memberikan rasa adil dalam perburuan gelar juara musim ini, Serie A bisa memberikan pengecualian.

Kalau Inter dan Napoli mengakhiri perebutan juara dengan poin yang sama di akhir musim, maka Serie A bisa melakoni Playoff untuk menentukan juaranya

Aturannya pun berbeda, karena jika skor imbang selama 90 menit, maka langsung diadakan adu penalti. Dalam sejarah Serie A, cuma sekali play-off diadakan dan Inter jadi pesertanya pada 1964.

Sementara play-off Scudetto Serie A musim ini dijadwalkan berlangsung 26 Mei mendatang, dan Inter Milan sedikit diuntungkan menyoal venue pertandingan.

Presiden Lega Serie A, Ezio Simonelli, menegaskan bahwa laga play-off Scudetto antara Inter dan Napoli akan digelar di San Siro, Milan, jika kedua tim mengakhiri musim dengan poin yang sama. 

“Peraturannya menyebutkan bahwa pertandingan akan dimainkan di markas tim dengan selisih gol terbaik,” ujar Simonelli pada Kamis (21/5/2025) malam WIB waktu setempat, dikutip dari laman Football Italia. 

Ia menambahkan bahwa kemungkinan digelarnya play-off di Stadio Olimpico Roma hanya berlaku jika ada larangan perjalanan bagi pendukung Napoli demi alasan keamanan.

Skenario play-off kini bergantung pada hasil pekan terakhir, di mana Inter harus imbang melawan Como dan Napoli kalah dari Cagliari agar keduanya mengakhiri musim dengan poin identik.

“Jika itu terjadi, maka play-off akan dimainkan pada Senin dini hari Waktu Indonesia, 27 Mei di San Siro,” tegas Simonelli.

Baca juga: Loyalitas Inzaghi Tetap untuk Inter Milan, Duit Rp370 Miliar dari Arab Saudi Ditolak

Kedua laga pamungkas Serie A tersebut dijadwalkan berlangsung serentak pada Jumat malam.

Simonelli menegaskan bahwa keputusan menggunakan play-off dibandingkan selisih gol atau rekor head-to-head bertujuan menjunjung tinggi nilai keadilan dalam kompetisi.

“Play-off adalah bentuk keadilan olahraga paling tinggi. Menentukan juara setelah 38 pertandingan lewat selisih gol bukanlah cara terbaik,” katanya.

Ia menyebut keputusan ini juga memberikan nilai lebih dari sisi media dan hiburan.

Namun, situasi Inter yang juga lolos ke final Liga Champions pada 31 Mei melawan PSG membuat aturan ini dipertimbangkan ulang untuk masa depan.

“Saya akan mengusulkan aturan baru, di mana jika salah satu tim finalis juga lolos ke final Liga Champions, maka kita kembali ke sistem lama: selisih gol atau head-to-head,” jelas Simonelli.

Menurutnya, hal ini akan menjaga integritas kompetisi tanpa mengorbankan klub yang berjuang di level Eropa.

“Sangat disayangkan bahwa tahun ini ide tersebut berbenturan dengan jadwal pertandingan yang sangat padat dari tim seperti Inter, yang sedang bersiap untuk bermain di Final Liga Champions di Munchen," sambungnya mengakhiri.

(Tribunnews.com/Giri)