Liga 1
Efek Persija Jakarta Melawak di Momen Kritis Liga 1, Carlos Pena Angkat Koper dari Ibukota
Performa inkonsisten Persija pada paruh kedua Liga 1 2024/2025 terutama di masa kritis perburuan gelar juara membuat Carlos Pena angkat koper.
TRIBUNNEWS.COM - Performa inkonsisten yang diperlihatkan Persija Jakarta pada paruh kedua Liga 1 2024/2025 terutama di masa kritis perburuan gelar juara membuat Carlos Pena harus angkat koper.
Kebersamaan Carlos Pena dan Persija yang kurang lebih berlangsung setahun dipastikan berakhir, Kamis (1/5/2025).
Manajemen Persija resmi mengonfirmasi berakhirnya tugas Carlos Pena sebagai pelatih sebelum matchday ke-31.
Laga melawan Semen Padang yang berakhir dengan kekalahan 0-2 pada pekan lalu akhirnya menjadi pertandingan terakhir Carlos Pena sebagai pelatih tim Macan Kemayoran.
Dalam rilisnya, salah satu penyebab yang membuat Persija berpisah dengan Carlos Pena menyoal inkonsistensi.
"Pencapaian (Persija) tidak konsisten di putaran kedua menjadi salah satu kendalanya," begitulah pernyataan Persija lewat laman resminya.
Hal itu turut ditegaskan Mohamad Prapanca selaku Presiden Persija yang ingin timnya berubah jelang akhir musim.
Prapanca menyebut perpisahan dengan Carlos Pena sebagai bentuk usaha manajemen mengatrol pencapaian tim.
Baca juga: Pemain Timnas Indonesia Sebut Kekalahan Persija 0-2 dari Semen Padang di Liga 1 Memalukan

“Persija butuh perubahan segera, perpisahan dengan Carlos Pena menjadi interpretasi dari semangat perubahan itu dan bagi kami situasi ini adalah dinamika profesionalisme semata,” kata Prapanca dilansir laman Persija.
“Selanjutnya kami menunjuk Coach Ricky Nelson sebagai pelatih caretaker hingga musim ini berakhir,"
"Kami berharap sebagai nahkoda dirinya mampu memberikan efek positif bagi tim,” tuturnya lagi.
Ya, Carlos Pena akhirnya harus pergi meninggalkan Persija setelah berjuang bersama melakoni 30 laga di Liga 1.
Awalnya, performa Persija cukup mengesankan hingga mampu meramaikan posisi tiga besar di klasemen Liga 1.
Carlos Pena membawa Persija meraup 31 poin dan berhak menempati peringkat tiga, dibawah Persib Bandung (38 poin) dan Persebaya Surabaya (37 poin).
Catatan 9 kemenangan, 4 hasil imbang dan 4 kekalahan menjadi hasil yang diukir Persija di paruh musim pertama.
Peluang Persija untuk bersaing di jalur juara tentu kembali menyala, setelah sempat menelan dua kekalahan di enam laga pembukanya musim ini.

Hanya saja, konsistensi Persija mendadak dipertanyakan pada paruh kedua musim ini terutama di momen kritis.
Persija terlihat seperti hilang arah dan tidak mampu mempertahankan konsistensinya di jalur kemenangan.
Sejak berlangsungnya putaran kedua yang dimulai pada pekan ke-18, Persija benar-benar tidak mampu konsisten.
Hal itu dibuktikan dengan rentetan hasil yang diukir pasukan Carlos Pena yang labil penampilannya.
Sempat menang beruntun pada awal putaran kedua dengan mengalahkan Barito Putera dan Persita Tangerang.
Laju Persija seakan mulai hilang kendali, hal itu terbukti dengan catatan rapor tim Macan Kemayoran yang merah.
Selama lima pekan tepatnya periode matchday 20-24, Persija hanya bisa meraup tiga poin dari potensi 15 poin.
Catatan tiga kali hasil imbang dan dua kekalahan mewarnai anjloknya performa Persija di periode tersebut.
Sempat bangkit pada pekan ke-25 dengan mengalahkan PSIS, performa Persija kembali tidak konsisten setelahnya.
Hanya bisa meraih satu kemenangan dari enam laga terakhir menjadi puncak dari buruknya performa Persija.
Persija yang awalnya bersaing di tiga besar bahkan jalur juara, kini terlempar sampai ke posisi lima dan terancam lebih jauh lagi turunnya di klasemen.
Dengan menyisakan empat laga lagi, Persija masih punya kesempatan untuk memperbaiki posisinya agar bisa menyelesaikan musim ini di posisi terbaik.
Jika sampai hilang kendali hingga matchday ke-34, posisi Persija justru terancam makin melorot jauh dari 5 besar.
Selama menangani Persija sejak 29 Juni 2024 lalu, Carlos Pena telah mendampingi 35 laga dan mengukir rata-rata 1,46 poin.
Catatan 14 kemenangan, 9 hasil imbang dan 12 kekalahan mewarnai perjalanan karier Carlos Pena melatih Persija.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.