FA Thailand Bingung Bayar Utang, Madam Pang sampai Masuk Rumah Sakit

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Federasi Sepak Bola Thailand (FAT), Madam Pang, dilarikan ke rumah sakit, Rabu (23/4/2025) waktu setempat.

Madam Pang menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit lantaran mengalami kelelahan.

Sebagaimana hal itu dikabarkan dirinya sendiri lewat sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya.

Ia mengunggah foto dirinya yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.

Bubuhan caption Madam Pang menyiratkan kondisi sang Ketua FAT yang sedang kelelahan.

"Sangat kelelahan," tulis Madam Pang pada unggahannya di Instagram pribadinya.

Madam Pang dirawat di rumah sakit bertepatan dengan kasus yang menjerat FAT.

FAT terjerat utang senilai 360 juta Baht atau Rp 181 miliar.

Utang itu muncul karena kesalahan yang dilakukan FAT sendiri.

Baca juga: Permohonan Maaf Madam Pang setelah Thailand jadi Bulan-bulanan Vietnam di Final Piala AFF 2024

FAT terjerat utang dengan sebuah perusahaan bernama Siam Sport Company.

Siam Sport mengajukan gugatan hukum kepada FAT yang dianggap melanggar kesepakatan hak siar Liga Thailand, sebagaimana dikutip dari Dantri.

Insiden itu terjadi sejak tahun 2017 silam.

Kala itu, FAT belum dipimpin oleh Madam Pang yang bernama asli Nualphan Lamsam itu.

FAT saat itu berada di bawah kendali Somyot Poompanmoung.

Putusan pengadilan setempat menyatakan FAT melakukan pelanggaran kesepakatan dan harus melakukan ganti rugi senilai 360 juta Baht.

Madam Pang yang saat ini menjadi Ketua FAT harus menanggung beban tersebut.

Ia sibuk mencari cara agar FAT tak terlilit utang.

Ia bahkan sudah menyuntik dana pribadi untuk menyicil utang fAT.

Madam Pang membayar 25 juta Baht sebagai deposit kepada Siam Sport Company.

Hal itu dilakukan agar aset FAT disita atau dibekukan.

Dirinya juga memberikan uang tambahan 5 juta Baht sebagai operasional FAT selama kondisi sulit ini.

Ia menyatakan suntikan dana itu tak perlu dikembalikan kepadanya di masa depan.

"Untuk menghindari Football Association of Thailand mengalami penyitaan aset dan memberikan kerusakan kepada sepak bola, saya menghabiska 25 juta Baht dari kantong pribadi," ungkap Madam Pang.

"Sebagai tambahan, saya memberikan uang lagi untuk membantu organisasi tetap beroperasi di masa sulit."

"Ini merupakan dana hibah yang tak perlu dikembalikan," sambungnya.

(Tribunnews.com/Guruh)