Sanksi Pengurangan Poin Siap Diberikan Untuk Klub-Klub Liga 1 2025/2026 yang Tak Lolos Lisensi AFC

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM.COM, JAKARTA – Operator kompetisi sepakbola Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) ingin klub-klub yang tampil di Liga 1 benar-benar dikelola secara profesional.

Salah satu cara yang dilakukan yakni klub-klub Liga 1 harus bisa memenuhi lima aspek lisensi klub FC (AFC Club Licencing).

Sejauh ini dari 18 klub yang tampil di Liga 1 tercatat baru sembilan klub yang mendapatkan Lisensi AFC.

Kesembilan klub yang mendapatkan lisensi AFC, yaki Bali United FC, Borneo FC Samarinda, Persik Kediri, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.

Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra menegaskan bahwa klub-klub Liga 1 yang belum memenuhi standar tersebut harus segera bisa dilakukan.

Bahkan beberapa sanksi seperti tak mendapatkan kontribusi komersial hingga pengurangan poin siap diterapkan kepada tim Liga 1 yang tidak mendapatkan lisensi AFC pada musim depan.

“Liga juga sudah memberikan penekanan sejak musim lalu, bahwa klub yang tidak dapat licencing itu tidak akan dapat kontribusi komersial. Jadi ini bentuk triger kita, stimulus kepada para klub untuk bisa mengikuti,” kata Asep di Kantor PT LIB, Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

“Kalau musim 2024/2025 ini adalah sebagai ‘SIM’ untuk mengikuti liga 1 tahun depan. Klub liga 1 yang gagal dalam salah satu kriteria yang dari lima tadi, akan ada sanksi pengurangan poin di musim yang akan datang,” sambungnya.

Sebagai operator, PT LIB juga tidak membiarkan klub begitu saja. Asep mengatakan LIB siap membantu klub-klub yang merasa kesulitan untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan lisensi AFC.

Penerapan syarat ini juga sudah diberitahukan kepada tiga klub yang baru saja promosi ke Liga 1, yakni PSIM Yogyakarta,  Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.

“Tentu ada saatnya kami bantu ada saatnya kami kencang jug. Bukan semata-mata ada pandangan ah saya kan tidak lolos ke AFC, kan tetap ada nacional klub licensing juga, platformnya sama dengan AFC punya sistem, hanya ada beberapa sedikit relaksasi di beberapa standar,” terang Asep.

“Tapi sekali lagi sudah kami tetapkan termasuk tiga klub yang sudah promosi ke Liga 1. Kami juga sudah beri edaran ke mereka. Hal apa yang harus dipenuhi. Jadi sekali lagi naik kelas bukan dari asas sportingnya, harus ada pembeda di strata 1. Ini lah track kita untuk bicara profesional,” pungkasnya.