Liga Champions
Cerita Declan Rice soal 2 Gol Freekick yang Buat Arsenal Injak Satu Kaki di Semifinal Liga Champions
Declan Rice pun juga menorehkan sejarah sebagai pemain pertama yang mencetak dua gol tendangan bebas di laga fase gugur Liga Champions.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Declan Rice menjadikan laga Arsenal vs Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions sebagai malam bersejarah untuknya, Rabu (9/4/2025).
Duel dua tim elit antara Inggris vs Spanyol yang digelar Emirates Stadium itu dimenangi Arsenal dengan skor meyakinkan 3-0.
Hasil ini seolah membawa Arsenal menginjakkan satu kakinya di babak semifinal Liga Champions.
Bagi Declan Rice, hasil ini lebih dari sekadar kemenangan. Itu adalah malam yang mengubah hidupnya—dan mungkin juga sejarah klub.
Di hadapan puluhan ribu pendukung di Emirates Stadium, Rice tampil luar biasa dengan mencetak dua gol indah dari tendangan bebas langsung di menit 58' dan 70'.
Gol itu cukup mengejutkan mengingat dalam 339 laga profesionalnya sebelumnya, Rice belum penah mencetak gol dari tendangan bebas.
Namun dalam laga sebesar perempat final Liga Champions melawan tim sebesar Real Madrid, dia melakukannya dua kali dalam satu malam.
Baca juga: Sorotan Kemenangan Arsenal atas Real Madrid, Declan Rice Panen Rekor setelah Cetak Dua Gol Free Kick
Dengan golnya di laga ini, Declan Rice menorehkan sejarah sebagai pemain pertama yang mencetak dua gol tendangan bebas di laga fase gugur Liga Champions.
Sesaat setelah peluit panjang berbunyi, Rice masih sulit mempercayai apa yang baru saja terjadi.
"Saya speechless, ini belum pernah terjadi sebelumnya!" ujar Rice sambil tersenyum lebar, dalam wawancara bersama media klub.
"Ini perempat final dan kami tahu betapa pentingnya malam ini. Ini malam bersejarah untuk klub. Saya sangat bahagia," lanjutnya.
Dua gol yang dicetak Declan Rice memang luar biasa. Yang pertama, melengkung cantik melewati pagar betis dari jarak sekitar 10 meter di luar kotak penalti.
Lengkungannya bola tendangan Rice mengingatkan dengan tembakan Roberto Carlos ke gawang Prancis pada 1997 silam. Hanya saja bedanya diciptakan melalui kaki kanan dan kaki kiri.
Yang kedua, benar-benar roket ke pojok atas gawang, nyaris menyentuh mistar dan tiang, sebelum bersarang sempurna di 'zona maut'.
Gelandang 26 tahun itu mengatakan jerih payahnya mengasah teknik tendangan bebas seperti terbayarkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.