Kualifikasi Piala Dunia 2026
Awas! Timnas Indonesia Mesti Waspada dengan Sandiwara Pemain Bahrain di Lapangan
Timnas Indonesia wajib tampil maksimal, bukan dalam aspek teknis dan taktik, tetapi juga fokus agar tidak terpancing oleh permainan licik Bahrain.
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Duel krusial ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Selasa (25/3).
Skuad Garuda wajib tampil maksimal, bukan hanya dalam aspek teknis dan taktik, tetapi juga menjaga fokus agar tidak terpancing oleh permainan licik lawan.
Bahrain dikenal memiliki strategi yang seringkali mengandalkan drama dan sandiwara di lapangan.
Seperti yang terjadi dalam pertemuan pertama pada Oktober 2024 lalu yang akhirnya membuat Timnas Indonesia gagal mengamankan kemenangan.
Bagi Timnas Indonesia, kewaspadaan ekstra harus diterapkan agar tidak terjebak dalam skenario yang bisa merugikan, seperti penalti kontroversial atau kartu merah akibat provokasi.
Dalam laga di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober 2024, Timnas Indonesia nyaris meraih kemenangan sebelum akhirnya harus puas dengan hasil imbang 2-2.
Baca juga: Hasil Timnas Indonesia Bungkam Bahrain Bukan Misi Mustahil, SUGBK Saksi Memori Manis 18 Tahun Silam
Gol penyeimbang Bahrain yang dicetak Mohamed Marhoon pada menit ke-90+9 memicu kontroversi, mengingat tambahan waktu seharusnya hanya enam menit.
Namun, jauh sebelum gol itu terjadi, permainan Bahrain sudah diwarnai berbagai drama di lapangan.
Berikut sejumlah drama pemain Bahrain di pertemuan sebelumnya:
Simulasi Penalti yang Gagal
Pada babak pertama, Mohamed Marhoon sempat menjatuhkan diri di kotak penalti usai duel dengan Mees Hilgers.
Meski ada kontak kecil, Marhoon terjatuh dengan ekspresi kesakitan seakan terkena pelanggaran keras. Beruntung, wasit Ahmed Al Kaf tidak terpancing dan tidak memberikan penalti.
Jatuh Beruntun dan Berlebihan
Insiden lainnya terjadi di menit ke-37, ketika Mahdi Abduljabbar bertabrakan dengan Jordi Amat saat duel udara.
Awalnya, ia memegangi pipinya, lalu tiba-tiba beralih ke bagian dada sembari mengerang kesakitan.
Ini menjadi indikasi jelas bahwa Bahrain mencoba mencari keuntungan dengan memancing keputusan wasit.
Trik Menunggu Peluit Wasit
Drama lain terjadi saat Mohamed Marhoon kembali menjatuhkan diri setelah kontak ringan dengan Sandy Walsh di dekat kotak penalti Indonesia.
Tayangan ulang menunjukkan bahwa sentuhan dari Walsh minimal, tetapi Marhoon bereaksi berlebihan untuk mencoba mendapatkan tendangan bebas atau penalti.
Baca juga: Pelatih Bahrain Dragan Talajic: Timnas Bahrain Yakin & Percaya Diri di Laga Krusial Lawan Indonesia
Mengulur Waktu Saat Skor Imbang atau Unggul
Beberapa pemain Bahrain juga sering kali membuang waktu dengan berpura-pura cedera saat timnya sedang unggul atau saat skor imbang.
Pola ini baru berhenti setelah Indonesia mencetak gol kedua lewat Rafael Struick di menit ke-74.
Pelajaran untuk Timnas Indonesia: Tetap Fokus dan Jangan Terpancing
Berdasarkan pengalaman laga sebelumnya, Timnas Indonesia harus memiliki strategi khusus untuk menghadapi skenario serupa di Jakarta malam ini.

Beberapa poin yang perlu diingat oleh para pemain Garuda adalah:
Jangan Terprovokasi
Bahrain kemungkinan besar akan kembali memainkan drama di lapangan.
Pemain Indonesia harus tetap tenang dan tidak terpancing emosi, karena reaksi berlebihan justru bisa berujung kartu merah atau hukuman lain dari wasit.
Tetap Bermain Disiplin
Menghadapi tim yang sering melakukan simulasi, Timnas Indonesia harus tetap menjaga disiplin dalam duel-duel satu lawan satu.
Jangan melakukan kontak yang tidak perlu, terutama di area penalti atau dekat kotak berbahaya.
Tekanan Mental ke Wasit
Dalam pertandingan seperti ini, kapten dan pemain senior perlu aktif berbicara dengan wasit untuk memastikan keputusan yang adil.
Jika Bahrain mencoba mengulur waktu atau mencari penalti dengan mudah, komunikasi dengan wasit harus dilakukan secara taktis.
Baca juga: Indonesia vs Bahrain Selasa 25 Maret Pukul 20.45 WIB, Kluivert Janjikan Menyerang & Raih Kemenangan
Manfaatkan Momentum dengan Gol Cepat
Salah satu cara terbaik untuk meredam taktik Bahrain adalah mencetak gol lebih dulu. Ketika Bahrain tertinggal, mereka akan lebih sulit mengulur waktu.
Mereka bisa cenderung bermain lebih terbuka dan situasi inilah yang harus bisa dimaksimalkan menjadi keuntungan bagi Indonesia.
Dengan posisi di klasemen yang masih terbuka, laga melawan Bahrain sangat penting bagi Indonesia untuk menjaga peluang lolos ke fase berikutnya.
Jangan sampai strategi sandiwara lawan kembali merugikan Garuda seperti yang terjadi di pertemuan sebelumnya.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.