Tanggapan Bos Persita Terkait Banyaknya Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Tanggapan Bos Persita Terkait Banyaknya Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia kian banyak dihuni para pemain keturunan yang dinaturalisasi.

Mereka pun kembali bersiap membela skuad Garuda dalam pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia kontra Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret).

Dari 30 nama yang sebelumnya dipanggil Patrick Kluivert, sebanyak 19 merupakan pemain keturunan.

Presiden Persita Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar turut memberikan tanggapannya soal kondisi tersebut.

Menurut Zaki hadirnya para pemain keturunan berkualitas sangat baik bagi peningkatan kualitas pemain lokal dan Timnas Indonesia.

Hal itu juga terjadi di klub-klub Liga 1, di mana setiap klub boleh diperkuat sebanyak delapan pemain asing.

“Kalau dari kami, klub. itu sebetulnya di klub kan juga ada pemain asing. Nah, pemain lokal ini bisa menetapkan standar mereka dengan perbandingan dari pemain-pemain asing ini,” kata Zaki kepada TribunNetwork di Kantor DPD Golkar Jakarta, Senin (17/3/2025).

“Banyak juga kok yang akhirnya pelatih asing lebih memilih pemain lokal daripada pemain asing. Kalau ada kondisi-kondisi perbandingan antara individu ini sangat kelihatan,” sambungnya.

Dengan adanya banyak pemain asing di klub-klub menurutnya akan membuat para pemain lokal meningkatkan kualitas dan standarnya.

Hal itu tentunya juga bakal berdampak kepada Timnas Indonesia, yang mana skuad Garuda akan dihuni pemain-pemain lokal yang tak kalah kualitasnya dengan pemain keturunan yang mayoritas bermain di klub-klub Eropa.

“Dan itu menjadi peluang buat pemain nasional kita, untuk menetapkan target yang lebih lagi,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Golkar DKI Jakarta tersebut.

“Jadi tidak hanya sekadar, ya sudah dengan begini, dia jadi pemain di tim Liga 1 yang populer, dengan gaji besar, itu udah cukup buat mereka. No, kalau sekarang mereka harus membuat satu target lagi, melebihi pemain asing yang ada di klub mereka, ataupun mereka bisa menjadi pemain asing di negara lain,”

“Karena kalau tidak punya mentalitas bersaing dengan dunia yang luas, ataupun dengan pemain-pemain asing, itu kita hanya akan berkutat di standar kita,” pungkasnya.