Gabung Gerbong PSSI, Jordi Cruyff bak Lihat Diri Sendiri saat Pantau Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Bergabungnya Jordi Cruyff untuk membantu PSSI sebagai Penasihat Teknis menimbulkan banyak reaksi.

Segudang pengalaman Cruyff sebagai sosok penting di berbagai klub top dunia diharapkan bisa meningkatkan daya saing Timnas Indonesia nantinya.

Selain itu, tata kelola timnas dari PSSI juga diharapkan bisa lebih baik lagi dengan saran-saran dari Jordi Cruyff.

Terlepas dari itu, ada hal menarik yang terhubung antara Jordi Cruyff dan Timnas Indonesia.

Sebagaimana diketahui Timnas Indonesia saat ini banyak dihuni pemain diaspora.

Para pemain diaspora ini banyak bermain atau membela tim-tim di luar negeri.

Mereka bisa dibilang masih terus meraba dan belajar soal budaya dan hal-hal terkait Indonesia lainnya.

Hal itu dianggap beberapa kalangan sebagai sebuah kekurangan dari para pemain diaspora.

Namun, pandangan berbeda diungkapkan Jordi Cruyff.

Baca juga: Update Ranking FIFA Hari Ini: Timnas Indonesia Turun Satu Tingkat meski Belum Lawan Australia

Cruyff menyatakan apa yang dialami para pemain diaspora pernah juga ia alami sendiri.

Dalam kasus Cruyff, ia merupakan pemain Timnas Belanda.

Namun, dirinya pernah mendapatkan kesempatan membela Timnas Spanyol.

Alasannya, Jordi Cruyff besar di Spanyol.

Bahkan bahasa pertamanya adalah bahasa Spanyol.

Meski demikian, ia tak mau meninggalkan tanah leluhurnya.

Jordi Cruyff pada akhirnya tetap membela Belanda.

Ia mengklaim sebagai pemain Belanda saat itu yang tak pernah mencicip karier di liga domestik negara tersebut.

Hal tersebut membuat dirinya bisa mengerti keadaan yang terjadi dengan para pemain diaspora Timnas Indonesia.

"Dari muda saya sudah pindah ke Spanyol," ucap Jordi Cruyff saat sesi perkenalannya di Jakarta.

"Saya ikut Youth Academy di sana, main bertahun-tahun dan tinggal di sana."

"Bahasa pertama saya adalah Spanyol. Sebenarnya, saya pemain Timnas Belanda yang tak pernah main di Liga Belanda."

"Saya sempat ada pilihan main di Spanyol, tetapi saya ingin main di Belanda."

"Saya mengerti para pemain diaspora ini yang tinggal di luar negeri tetapi memilih bermain untuk Indonesia."

"ini adalah hal positif yang bisa menyatukan Timnas Indonesia," paparnya.

Keyakinan besar Jordi Cruyff terhadap para pemain diaspora bisa menjadi langkah awal bagi dirinya dan para penggawa lainnya.

Timnas Indonesia dan para petinggi PSSI sudah berada di satu jalan yang sama.

Mereka sama-sama ingin meraih kesuksesan pada ajang-ajang yang diikuti ke depannya.

Pembuktian paling dekat tentu saja tersaji di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di mana Timnas Indonesia akan menghadapi dua lawan tangguh di Grup C.

Australia dan Bahrain sudah menunggu untuk menjajal kekuatan skuad Garuda arahan Patrick Kluivert.

(Tribunnews.com/Guruh)