Tugas-tugas Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) baru saja memperkenalkan Jordi Cruyff ke publik secara resmi pada Selasa (11/3/2025) sore WIB.

PSSI mengumumkan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia.

Patrick Kluivert juga menghadiri acara pengumuman Jordi Cruyff tersebut.

Sebelum bergabung sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff sempat mengemban tugas yang sama di Barcelona pada tahun lalu.

Selain itu, Jordi Cruyff pernah menjabat sebagai pelatih timnas Ekuador, hingga klub Israel, Maccabi Tel Aviv.

Jordi Cruyff memiliki alasan tersendiri untuk bergabung ke Timnas Indonesia sebagai penasihat teknis.

Dalam acara pengumuman di sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta (11/3), Jordi Cruyff menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan di dunia sepak bola.

Tugas yang diemban Cruyff tidak hanya berfokus pada peningkatan performa Timnas Indonesia senior yang saat ini dilatih oleh Patrick Kluivert, tetapi juga mencakup pengembangan sepak bola secara menyeluruh.

Perannya mencakup pembentukan filosofi permainan serta metodologi pelatihan di berbagai kelompok usia, guna menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia.

Dalam tugasnya, Jordi Cruyff akan bekerja sama dengan Teknikal Direktor alias direktor teknis untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca juga: Pelatih Dewa United Ungkap Kondisi Egy Maulana Vikri Jelang Memperkuat Timnas Indonesia

Meski begitu, pihak PSSI baru menyeleksi direktor teknis yang akan membantu tugas Jordi Cruyff.

Meskipun kedua posisi ini memegang peran penting, terdapat perbedaan mendasar antara penasihat teknis dan direktur teknis.

Penasihat teknis lebih fokus pada aspek strategis dan taktis di lapangan, membantu pelatih dalam merancang permainan dan pendekatan tim.

Sementara itu, direktur teknis memiliki cakupan tanggung jawab yang lebih luas, mencakup pengelolaan keseluruhan pengembangan sepak bola di klub atau tim nasional. 

Tugasnya meliputi pengawasan program pelatihan, pengembangan pemain, serta perencanaan jangka panjang guna memastikan pertumbuhan sepak bola yang berkelanjutan.