Liga 1
6 Tim Terancam Jurang Degradasi Liga 1: Madura United Ngenes, dari Runner-up Kini Juru Kunci
Sebanyak enam tim kini terancam jurang degradasi dari Liga 1 musim 2024/2025. Madura United paling ngenes, sebelumnya runner-up kini jadi juru kunci.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak enam tim kini terancam jurang degradasi dari Liga 1 musim 2024/2025.
Hingga pekan ke-26 Liga 1, persaingan sengit tidak hanya terjadi di papan atas alias perebutan juara.
Persaingan panas itu juga tersaji di papan bawah untuk berjuang keluar dari zona merah.
Saat ini, Persib Bandung masih memimpin klasemen sementara Liga 1 musim ini dengan nilai 54.
Disusul Dewa United yang moncer dengan 49 poin.

Artinya hanya ada gap lima angka dari kedua tim, pada saat kompetisi tinggal menyisakan 8 pertandingan.
Di sisi lain, zona degradasi atau papan bawah Liga 1 2024/2025 tidak kalah serunya.
Terdapat enam klub dalam kondisi yang sama-sama cukup terancam turun kasta.
Bahkan persaingan dari enam klub tersebut sangat sengit karena jarak poin antara mereka tidak terlalu banyak.
Keenam klub tersebut adalah Barito Putera (28 poin), PSIS Semarang (23), Persis Solo (23), Semen Padang (22), PSS Sleman (22), dan Madura United,
1. Barito Putera

Meski berada di posisi yang paling mending, sejatinya nasib Barito Putera belumlah aman.
Diketahui, dalam Liga 1 ada yang namanya point survive alias poin yang dibutuhkan setiap tim untuk selamat dari degradasi.
Jika merujuk klasemen Liga 1 sejak musim 2022-23, tim yang menempati peringkat ke-15 atau satu tingkat di atas zona degradasi, setidaknya mengumpulkan 38 poin.
Dengan torehan 28 poin saat ini, artinya Barito Putera masih membutuhkan paling tidak 10 poin dari delapan laga sisa untuk mengamankan diri dari degradasi.
Barito Putera sendiri memang sempat meraih hasil yang cukup parah di pertengahan musim.
Tercatat, tim berjuluk Laskar Antasari itu sempat tidak pernah meraih kemenangan dalam 13 pertandingan dari pekan ke-6 hingga ke-18.
Namun, akhir-akhir ini Barito berhasil bangkit.
Rizky Pora dkk mampu meraih lima kemenangan dari tujuh pertandingan terakhirnya.
2. PSIS Semarang

PSIS sejatinya mengawali pertandingan Liga 1 musim ini dengan cukup impresif.
Sempat kalah tipis 0-1 dari Persita di pekan pertama, PSIS mampu bangkit dengan menang atas Persis dan PSBS Biak.
Namun setelah itu, performa PSIS menurun dengan menelan enam kekalahan dalam tujuh pertandingan.
Kembalinya PSIS Semarang tampil di home basenya yakni Stadion Jatidiri rupanya belum membantu banyak Laskar Mahesa Jenar.
Belum lagi badai masalah internal yang menimpa klub membuat kondisi PSIS semakin sulit.
Kini PSIS tercatat tidak pernah menang dalam lima pertandingan Liga 1 terakhirnya.
3. Persis Solo

Ini merupakan musim ketiga bagi Persis Solo di kompetisi kasta teratas setelah promosi dari Liga 2 ke Liga 1 pada musim 2022/2023 lalu.
Setelah promosi, Persis Solo sejatinya sempat menunjukkan performa yang menjanjikan.
Di musim pertamanya, tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu finis di urutan ke-10 klasemen.
Sedangkan di musim kedua, pencapaian Persis justru lebih baik dengan finis di posisi ke-7.
Namun kini di musim ketiga performa Persis langsung berubah drastis.
Gelar juara tiga Piala Presiden 2024 di awal musim nyatanya bukanlah jaminan tampil ciamik di Liga 1.
Persis mengawali musim ini dengan catatan pilu menelan kekalahan di tiga laga awal.
Performa minor Persis ini membuat Ramadhan Sananta dkk sempat mendekam di dasar klasemen Liga 1 dengan waktu yang cukup lama.
Persis juga memecat pelatih sebelumnya yakni Milomir Seslija dan digantikan pelatih asal Malaysia, yakni Ong Kim Swee.
Namun datangnya Ong Kim Swee juga belum mampu perubahan yang drastis.
Namun setidaknya Ong Kim Swee memberi sedikit harapan dengan hasil pertandingan belakangan ini.
Tercatat, Persis mampu meraih lima pertandingan tanpa kalah dan meraih dua kemenangan.
Dua kemenangan tersebut didapat dengan menaklukkan tim papan atas yakni Persebaya Surabaya dan Borneo FC.
4. Semen Padang

Semen Padang merupakan tim promosi di Liga 1 musim ini.
Meski memboyong juru taktik berpengalaman yakni Eduardo Almeida, nyatanya performa Semen Padang juga masih belum mantap.
Di tiga pertandingan terakhir Semen Padang juga tak pernah menang dengan sekali menelan kekalahan.
Semen Padang wajib bangkit di 8 laga sisa jika ingin selamat dari jurang degradasi.
5. PSS Sleman

PSS Sleman mengawali musim dengan cukup buruk.
Selain pengurangan tiga poin di awal musim dari Komdis PSSI, tim berjuluk Super Elang Jawa itu juga menelan tiga kekalahan beruntun di awal musim Liga 1.
Selain itu, PSS Sleman juga menjadi tim terbanyak di Liga 1 yang melakukan pergantian pelatih.
Tercatat, PSS sudah tiga kali berganti pelatih dalam musim ini.
Awalnya PSS ditukangi oleh Wagner Lopes pada awal kompetisi.
Kemudian di tengah jalan, PSS menunjuk Mazola Junior sebagai pelatih barunya.
Tak puas dengan Mazola, PSS baru-baru ini menunjuk Pieter Huistra sebagai juru taktiknya.
Baru-baru ini, Pieter Huistra berhasil membawa PSS Sleman memutus rapor 6 kekalahan beruntun di Liga 1.
Hasil kemenangan 2-1 atas Persita Tangerang pada pekan ke-26 Liga 1 membuat PSS masih memiliki harapan untuk keluar dari jurang degradasi.
6. Madura United

Madura United menjadi tim yang performanya paling mengejutkan pada musim ini.
Bagaimana tidak, Madura merupakan tim berstatus runner-up musim lalu.
Namun kini justru terseok-seok dan sulit untuk meraih kemenangan.
Salah satu penyebab menurunnya performa Madura United musim ini adalah kehilangan beberapa pemain bintangnya musim lalu.
Secara normal, lepas menjadi runner-up Championship Series Liga 1 2023-2024 lalu, harga pemain-pemain Madura United naik secara signifikan.
Adapun pihak klub juga mempunyai banyak pertimbangan untuk membuat kondisi keuangan tetap stabil.
Akhirnya, terjadi eksodus besar-besaran yang dilakukan pemain hingga menyisakan enam orang dari musim lalu.
Dengan kerangka tim yang nyaris baru ini membuat Madura United kesulitan bersaing di musim ini.
Klasemen Liga 1


















*Disclaimer: PSS Sleman kini berada di peringkat ke-17 dengan 22 poin buntut pengurangan tiga poin dari Komdis PSSI pada awal musim.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.