Liga Italia
4 Masalah AC Milan Menunggu Dibereskan: Conceicao Terpojok, Felix Mode Gertak Sambal
Termasuk Joao Felix, Sergio Conceicao ditunggu empat masalah pelik AC Milan yang wajib dirampungkan sebelum musim 2024/2025 rampung.
Penulis:
Drajat Sugiri
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Daftar masalah yang wajib dituntaskan oleh Sergio Conceicao sebagai pelatih AC Milan. Nama Joao Felix terseret.
Totel juara Piala Super Italia 2024 tidak menggaransi AC Milan memiliki permainan yang konsisten di bawah kepelatihan Sergio Conceicao.
Bahkan kursi pelatih AC Milan kini justru memanas, menyusul rentetan hasil minor yang diraih tim sekota Inter Milan itu.
Tersingkir dari Liga Champions 2024/2025 dan semakin jauh dari zona UCL di tabel klasemen Liga Italia, membuat AC Milan dan Sergio Conceicao disorot negatif oleh Milanisti.

Tak sedikit seruan pemecatan pelatih hingga pergantian pemilik klub disuarakan pendukung AC Milan tersebut.
Bahkan baru-baru ini Calciomercato melaporkan, pemecetan Conceicao dari jabatan pelatih kepala Milan, sangat mungkin terjadi dan tidak membutuhkan musim 2024/2025 rampung.
Antonio Conte disebut sebagai pengganti yang tepat jika Conceicao dipecat, selain allenatore Atalanta, Gian Piero Gasperini.
Di sisi lain Gazzetta merinci, ada empat masalah utama yang harus diselesaikan Conceicao.
1. Konsentrasi Angin-anginan
AC Milan sering kehilangan fokus di tengah pertandingan.
Mereka terlihat mampu mengontrol permainan, tetapi kesalahan individu sering berujung pada gol lawan. Hal ini menjadi masalah yang terus berulang dan menghambat konsistensi tim.
Kurangnya konsentrasi membuat Milan sulit mengamankan kemenangan, bahkan saat menghadapi tim yang secara kualitas lebih rendah.
Conceicao harus menemukan cara agar para pemain tetap fokus sepanjang laga.
Baca juga: Juventus dan AC Milan Bernasib Sama, Motta dan Conceicao Digoyang Isu Pemecatan
2. Performa Buruk Joao Felix
Joao Felix adalah salah satu rekrutan besar AC Milan di bursa transfer musim dingin. Namun, pemain pinjaman dari Chelsea itu belum tampil sesuai ekspektasi.
Setelah mencetak gol debut di Coppa Italia melawan Roma, ia justru semakin menurun.
Dalam kekalahan dari Bologna, Felix hanya mencatatkan delapan umpan dan tidak melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran.
Ketidakefektifannya mencerminkan masalah Rossoneri secara keseluruhan dalam membangun serangan.
Kompatriot Cristiano Ronaldo ini bak "gertak sambal" di mana cuma 'galak' di awal saja,
3. Lini Belakang Bapuk
Sergio Conceicao lebih sering menurunkan duet Strahinja Pavlovic dan Malick Thiaw di jantung pertahanan.
Namun, hasilnya belum memuaskan. Lini belakang Milan sering terlihat tidak solid, dengan komunikasi yang buruk di antara para bek.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengapa Matteo Gabbia tidak mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak.
Padahal, di era Paulo Fonseca, Gabbia sempat menunjukkan performa yang menjanjikan.
4. Ketergantungan Pemain
Milan memiliki banyak pemain berkualitas, tetapi mereka terlalu mengandalkan momen-momen individu untuk mencetak gol.
Pola serangan yang kurang terstruktur membuat mereka kesulitan menembus pertahanan lawan yang bermain disiplin.
Conceicao harus mencari cara agar AC Milan bisa lebih kreatif dalam membangun serangan. Jika tidak, mereka akan terus kesulitan mencetak gol di pertandingan-pertandingan sulit.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.