Senin, 6 Oktober 2025

Wasit Legendaris Pierluigi Collina Usulkan Aturan Baru Penalti: Hapus Kesempatan Bola Rebound

Wasit legendaris Pierluigi Collina usulkan aturan baru soal penalti, di mana dia menginginkan keseimbangan dengan menghapus kesempatan bola rebound.

Anne-Christine POUJOULAT / AFP
WASIT PIERLUIGI COLLINA - Ketua komite wasit FIFA Pierluigi Collina terlihat selama konferensi pers di Qatar National Convention Center (QNCC) di Doha pada 18 November 2022, menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022. Pierluigi Collina inginkan berubahan aturan soal tendangan penalti dalam sepak bola, di mana dia ingin menghapus aturan bola rebound. (Foto Arsip, November 2022) (Anne-Christine POUJOULAT / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Wasit legendaris Pierluigi Collina mengusulkan aturan baru soal penalti, dengan menghapus kesempatan bola rebound atau pantulan saat mengeksekusi penalti.

Pierluigi Collina merupakan mantan wasit terhebat dalam sejarah, pernah menyandang predikat 'wasit terbaik di dunia' enam kali secara beruntun pada tahun 1998 hingga 2003.

Namun, Collina memutuskan untuk pensiun pada 2005 silam.

Meski telah pensiun, Collina terus terlibat dalam sepak bola dan telah memegang peran sebagai konsultan untuk Asosiasi Wasit Sepak Bola Italia, Kepala Wasit untuk Federasi Sepak Bola Ukraina dan dia juga merupakan anggota Komite Wasit UEFA dan Ketua komite wasit FIFA.

Terbaru, Collina ingin mengubah aturan soal penalti.

Menurut Collina, aturan saat ini terlalu memihak tim yang mengeksekusi penalti dibandingkan kiper.

Pierluigi Collina, saat berbicara dengan media di konfrensi pers, 20 April 2016, di Enghien-les-Bains, Paris Utara
MANTAN WASIT TERBAIK - Pierluigi Collina, saat berbicara dengan media di konfrensi pers, 20 April 2016, di Enghien-les-Bains, Paris Utara. (Foto Arsip, April 2016) (MARTIN BUREAU/AFP)

"Saya yakin ada kesenjangan yang berlebihan antara peluang yang tersedia bagi penyerang dan penjaga gawang," ucap Collina dalam wawancara Repubblica dikutip dari Sportbible.

"Rata-rata, 75 persen penalti sudah dicetak, dan sering kali, tendangan penalti memiliki peluang lebih besar daripada peluang yang dianulir karena pelanggaran."

"Selain itu, penyerang juga diberi kesempatan untuk memanfaatkan bola pantul dari kiper. Menurut saya, kiper seharusnya mengeluh," tambahnya.

Baca juga: Komentar Ancelotti Usai Real Madrid Taklukkan Man City, Hasil Liga Champions Seperti Jebakan

Sebagai solusi, Collina mengusulkan penerapan aturan 'satu tembakan' seperti dalam babak adu penalti setelah perpanjangan waktu.

Bahkan Collina telah mendiskusikan usulannya ini dengan International Football Association Board (IFAB) atau badan yang mengatur peraturan sepak bola secara internasional.

"Saya sudah menyebutkan hal ini dalam diskusi yang kami lakukan di IFAB. Salah satu solusinya adalah aturan 'satu tembakan'. Sama seperti adu penalti setelah perpanjangan waktu," tegasnya.

"Tidak ada rebound. Anda bisa mencetak gol atau melanjutkan permainan dengan tendangan gawang, titik."

"Ini juga akan menghilangkan tontonan yang kita lihat sebelum penalti diambil, dengan semua orang berkerumun di sekitar area tersebut. Kelihatannya seperti kuda di gerbang awal sebelum Palio di Siena," ucap mantan wasit tersebut.

Penalti sering kali menjadi momen krusial dalam sepak bola karena memberi tim peluang emas untuk mencetak gol dari jarak dekat.

Situasi ini umumnya lebih menguntungkan bagi sang penendang.

Namun, dengan usulan dari Pierluigi Collina, diharapkan aturan penalti dapat semakin meningkatkan keseruan dan keseimbangan dalam suatu pertandingan.

Meski demikian, usulan dari Pierluigi Collina masih dalam tahap kajian dan belum bersifat final.

Artinya, aturan baru ini bisa saja diterapkan di masa depan atau justru sekadar wacana yang tidak berlanjut.

(Tribunnews.com/Ali)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Man. City
7
4
1
2
15
6
9
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved