Liga 1
Persebaya Surabaya Tak Pandang Bulu, Alarm Pemecatan Paul Munster Berdering di Liga 1
Manajemen Persebaya Surabaya tidak pandang bulu bakal memecat Paul Munster dari jabatannya sebagai pelatih, jika tren Bajul Ijo kian memburuk.
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persebaya Surabaya tidak pandang bulu bakal memecat Paul Munster dari jabatannya sebagai pelatih, jika tren Bajul Ijo kian memburuk.
Dapat dikatakan, performa Persebaya besutan Paul Munster pada paruh kedua Liga 1 2024/2025 begitu anjlok.
Sulit meraih kemenangan, sulit meraih poin dan gampang kalah menjadi bukti anjloknya penampilan Persebaya.
Sejak menang 2-1 lawan Borneo FC pada laga pekan 16 Liga 1, Jumat (20/12/2025), Persebaya mendadak hilang arah.
Tim Bajul Ijo tidak lagi bisa merasakan nikmatnya meraih kemenangan sejak laga melawan Borneo FC hingga kini.
Baca juga: Hasil Liga 1: Gol Telat Ramadhan Sananta Menangkan Persis, Persebaya Kian Menderita
Terhitung, Persebaya harus menelan pil pahit berupa rentetan hasil buruk dalam enam laga terakhirnya di Liga 1.
Catatan lima kekalahan dan satu hasil imbang tanpa pernah menang mewarnai performa buruk Persebaya dalam 6 laga pamungkasnya.
Hanya bisa meraih satu poin dari potensi 18 angka jelas menjadi bukti betapa anjloknya penampilan Bajul Ijo.

Persebaya yang awalnya digadang-gadang menjadi pesaing dalam perburuan gelar juara Liga 1 kini mendadak oleng.
Kegagalan meraih hasil positif dalam enam laga terakhir membuat Persebaya terlempar ke peringkat 4 klasemen.
Dengan koleksi 38 poin dari 22 laga, Persebaya kini terpaut 11 poin dari Persib yang berstatus pemuncak klasemen.
Lalu, jarak poin Persebaya dengan Dewa United selaku runner-up klasemen berselisih dua poin.
Sementara, selisih angka tim Bajul Ijo dengan Persija yang berada di atasnya hanya berjarak satu poin saja.
Olengnya performa Persebaya kini membuat posisi tim Bajul Ijo rawan semakin anjlok di tangga klasemen.
Semakin mepetnya jarak poin Persebaya dengan tim lain yang membayangi di posisi bawah menjadi alasannya.
Jika kembali oleng, bukan hal mustahil tim seperti Bali United atau Persita Tangerang bakal menyalip Persebaya.

Buruknya performa Persebaya terutama dalam meraih hasil pada putaran kedua Liga 1 turut mengancam posisi Paul Munster selaku pelatih.
Ya, eks pelatih Bhayangkara FC itu terancam bakal dipecat oleh manajemen Persebaya jika tidak segera membawa tim Bajul Ijo kembali ke jalur kemenangan.
Meskipun mampu membawa Persebaya tampil konsisten dan melejit pada putaran pertama Liga 1 musim ini.
Manajemen Persebaya menegaskan tidak akan memberikan jaminan posisi yang aman kepada Paul Munster.
Apalagi jika pelatih asal Inggris itu tidak kunjung mempersembahkan kemenangan lagi kepada Persebaya.
Bajul Ijo setidaknya akan memberi dua kesempatan lagi kepada Paul Munster untuk memperbaiki performa timnya.
Dua kesempatan manajemen Persebaya yang diberikan kepada Paul Munster tepatnya saat Bajul Ijo bermain melawan PSBS Biak (15/2) dan Dewa United (21/2).
Jika sampai meraih hasil buruk pada dua laga tersebut, maka Persebaya takkan segan memecat Paul Munster.

Penegasan ini disampaikan Chandra Wahyudi selaku Direktur Operasional Persebaya setelah kalah melawan Persis Solo pada laga terakhirnya.
"Dengan hasil di Solo, juga memperhatikan permainan Persebaya sejak memasuki putaran kedua, manajemen akan menentukan posisi Coach Paul Munster dalam dua laga ke depan, melawan PSBS Biak dan Dewa United" kata Candra Wahyudi dilansir laman Persebaya.
Apa yang dikatakan manajemen Persebaya itu seakan menjadi alarm pemecatan Paul Munster memang telah menyala bunyinya.
Jika sampai dipecat oleh Persebaya, maka Paul Munster bakal memperpanjang daftar kejamnya klub Liga 1 dalam memecat pelatih utamanya terutama musim ini.
Sebelumnya sudah banyak pelatih klub Liga 1 yang harus mengakhiri kontraknya karena dipecat ataupun mengundurkan diri.
Mayoritas alasan pelatih yang dipecat dan mengundurkan diri tersebut yakni gagal membawa timnya bersaing.
Ada pula tim yang terpaksa memecat pelatihnya akibat rentetan hasil buruk yang tidak kunjung membaik.
Sebut saja Pieter Huistra (Borneo FC), Juan Esnaider (PSBS Biak), Hendri Susilo (Semen Padang) hingga Widodo Cahyono Putro (Madura United).
Setelahnya ada Milomir Seslija (Persis Solo), Wagner Lopes (PSS Sleman), Joel Cornelli (Arema FC) dan Paulo Menezes (Madura United).
Melihat tren pemecatan pelatih yang masih marak di kompetisi Liga 1 Indonesia, hal itu seakan masih menjadi kebiasaan ataupun tradisi yang tentu menimbulkan pro-kontra.
Yang paling utama, tren klub Indonesia bergonta-ganti pelatih menjadi bukti bahwa kompetisi sepak bola tanah air terutama Liga 1 memang kejam setiap musimnya.
Dan kini bayang-bayang pemecatan pelatih mengintai masa depan Paul Munster sebagai pelatih Persebaya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.