Senin, 29 September 2025

Liga Italia

Komentar Fabregas Geram dengan Keputusan Wasit usai Como Takluk dari Juventus: Kami Tak Layak Kalah

Cesc Fabregas melampiaskan kemarahannya setelah kekalahan 2-1 Como yang kontroversial dari Juventus. Pelatih Como itu geram dengan keputusan wasit.

Instagram Como 1907
DIRUGIKAN WASIT - Para pemain Como 1907 berterima kasih kepada suporter setelah melakoni laga perdana Serie A musim 2024/2025 melawan Juventus, Senin (19/8/2024). Cesc Fabregas tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah Como kalah tipis 1-2 dari Juventus di pekan ke-24 Liga Italia, Sabtu (8/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Cesc Fabregas tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah Como kalah tipis 1-2 dari Juventus pada giornata ke-24 Liga Italia, Sabtu (8/2/2025).

Kekalahan ini, terasa pahit bagi Fabregas karena ia merasa timnya tampil baik, namun dirugikan oleh keputusan wasit dan VAR yang kontroversial. 

Como sebenarnya tampil impresif. Di awal laga, kiper Juventus Michele di Gregorio beberapa kali melakukan aksi penyelamatan setelah ancaman berbahaya dari Como.

Setelah tertinggal lebih dulu oleh gol solo Randal Kolo Muani, mereka mampu menyamakan skor melalui Assane Diao sebelum turun minum.

Namun, penalti kontroversial yang diberikan kepada Juventus membuat mereka mengakhiri laga tanpa poin.

"Saya puas dengan performa tim. Kami bermain sangat baik selama 60 menit dan tidak layak kalah," ujar Fabregas kepada Sky Sport Italia.

"Ada peningkatan dibandingkan pertandingan sebelumnya melawan Milan dan Atalanta, kami bisa mengontrol situasi. Tapi ada hal-hal yang tidak bisa Anda lawan, dan itu yang membuat segalanya sulit," tambahnya.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Terima Kasih Kolo Muani, Juventus Akhirnya Raih Dua Kemenangan Beruntun

Insiden handball Kontroversial

Fabregas secara khusus menyoroti insiden handball Federico Gatti, yang dianggapnya sebagai penalti yang sangat jelas. 

Dalam tayangan ulang, terlihat Gatti menyentuh bola dengan ujung jarinya, mengubah arah bola yang sebelumnya dikuasai oleh Tasos Douvikas.

"Tidak ada interpretasi lain, itu adalah penalti yang sangat jelas," tegas Fabregas.

Tanpa handball tersebut, Douvikas kemungkinan besar bisa langsung mencetak gol ke gawang Juventus

Namun, VAR tetap tidak memberikan penalti untuk Como, membuat Fabregas semakin frustrasi.

"Sekarang kami pulang tanpa poin, dan rasanya seperti orang bodoh. Tapi kali ini saya tidak bisa diam," lanjutnya.

Pelatih Como 1907 asal Spanyol Cesc Fabregas dalam persiapan Serie A Italia musim 2024/2025.
MEMBERI ARAHAN - Pelatih Como 1907 asal Spanyol Cesc Fabregas memberi arahan dalam persiapan Serie A Italia musim 2024/2025. Cesc Fabregas tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah Como kalah tipis 1-2 dari Juventus di pekan ke-24 Liga Italia, Sabtu (8/2/2025). (Instagram Como 1907)

Bukan Kali Pertama Como Dirugikan

Fabregas juga mengungkapkan bahwa Como sudah beberapa kali mengalami keputusan kontroversial musim ini.

Ia menyebut, beberapa contoh seperti saat melawan Lazio pada Januari 2025 lalu, di mana Samuel Gigot melakukan tekel keras pada Nico Paz.

Pelanggaran itu, tidak diberikan kartu meskipun pemain Como cedera selama tiga pertandingan.

Saat melawan AC Milan, ada insiden pelanggaran di lini tengah tetapi diabaikan, Milan mendapat sepak pojok, dan mencetak gol kemenangan.

"Pelanggaran yang sangat jelas di lini tengah melawan Milan, tidak ada yang diberikan, Milan mendapatkan sudut dan skor untuk menang."

"Como-Udinese, Goldaniga tidak menyentuh pemain dan mendapatkan kuning kedua untuk dikeluarkan. Terhadap Roma ada Pellegrini yang seharusnya memiliki kartu kuning kedua, tidak ada yang diberikan," ungkap Fabregas. 

Baca juga: Tinggalkan Como, Kurniawan Dwi Yulianto: Saatnya Mengabdi untuk Timnas Indonesia

Fabregas pun geram atas berbagai situasi yang kerap merugikan timnya ini. Ia merasa harus berbicara blak-blakan ke publik.

"Cukup! Saya harus membela Como," tegas Fabregas. 

"Saya bukan berbicara untuk diri sendiri, saya membela klub dan kota ini. Saya tahu Como bukan tim besar, tapi saya harus berdiri untuk mereka," terang mantan pemain Arsenal ini.

VAR Membuat Sepak Bola Buruk?

Menurut Fabregas, VAR seharusnya membantu sepak bola menjadi lebih adil, tetapi justru menjadi sumber kontroversi karena ketidakkonsistenan dalam pengambilan keputusan.

"Apa perbedaan antara insiden Gatti ini dengan penalti yang diberikan kepada Venezia di menit ke-92? Jika satu diberikan, maka yang lain juga harus diberikan. Kami hanya meminta keadilan," kata Fabregas.

"Saya percaya pada VAR ketika digunakan dengan benar. Tapi inkonsistensi ini membuat VAR menjadi buruk untuk sepak bola."

Dengan kekalahan ini, Como masih terjebak di papan bawah klasemen Serie A 2024/2025.

Kekalahan ketiga kalinya secara beruntun yang dialami Como membuat mereka tertahan di posisi 15 klasemen dengan 22 poin, berjarak dua poin dari zona degradasi.

Sementara itu, Juventus kembali ke posisi empat besar, berkat dua kemenangan beruntun setelah terakhir didapat sejak November 2024.

Akankah Como bangkit dari rentetan hasil buruk ini? Atau mereka akan terus menjadi korban keputusan wasit yang meragukan?

 
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
35
Napoli
23
17
3
3
38
16
22
54
2
35
Inter Milan
23
15
6
2
56
22
34
51
3
35
Atalanta
23
14
5
4
49
26
23
47
4
35
Juventus
24
10
13
1
41
21
20
43
5
35
Fiorentina
23
12
6
5
40
23
17
42
6
35
Lazio
23
13
3
7
40
31
9
42
7
35
Bologna
22
9
10
3
35
27
8
37
8
35
AC Milan
22
9
8
5
33
24
9
35
15
35
Como
24
5
7
12
28
40
-12
22

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan