Liga Italia
Thiago Motta Diselimuti Awan Gelap setelah Kekalahan Perdana Juventus di Serie A
Kekalahan pertama Juventus musim ini membawa awan kelabu bagi Thiago Motta. Juve dirumorkan tengah mengontak xavi untuk menggantikannya.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Thiago Motta, pelatih Juventus, tengah menjadi sorotan tajam setelah kekalahan perdana timnya di Serie A musim ini.
Juventus 2-1 kalah saat bertandang ke markas Napoli pada Minggu (25/1/2025).
Kekalahan yang terjadi pada pekan ke-22 itu seakan menjadi 'awan gelap' yang menyelimuti perjalanan Motta bersama Bianconeri.
Meski ini merupakan kekalahan pertama mereka sepanjang musim, namun kekalahan ini datang di tengah rentetan hasil yang kurang memuaskan.
Juventus sebelumnya mengumpulkan 13 hasil imbang dengan performa yang naik turun.
Meski masih berada di zona Liga Champions, tim asuhan Motta belum mampu menunjukkan konsistensi, hanya sesekali tampil meyakinkan.
Kritik mulai bermunculan. Ekspektasi tinggi sebagai pelatih Juventus tidak mengenal kompromi, terutama ketika hasil tim tidak sejalan dengan harapan.
Baca juga: Hasil Liga Italia Napoli vs Juventus: Partenopei Comeback, Lukaku Beri Luka Si Nyonya Tua
Di tengah tekanan yang dialami Motta, muncul laporan dari L'Equipe yang menyebutkan Juventus telah menghubungi Xavi sebagai calon pengganti.
Kabar ini menjadi bahan pembicaraan hangat dan menimbulkan spekulasi tentang masa depan Motta.
Namun menurut media Italia, Tuttosport, manajemen klub memastikan posisi Motta masih aman.
Mereka menyatakan bahwa pelatih asal Italia-Brasil itu tidak dalam ancaman pemecatan, bahkan jika target minimal, yakni lolos ke Liga Champions, tidak tercapai musim ini.
"Thiago Motta memiliki kontrak tiga tahun, dan kami percaya pada proyek yang tengah berjalan," ujar sumber internal Juventus.
Namun, desas-desus tentang Xavi bukan tanpa alasan. Pelatih asal Spanyol itu memiliki reputasi gemilang dalam mengembangkan pemain muda, terutama selama masa kepelatihannya di Barcelona.
Disisi lain, ada anggapan rumor ini digunakan sebagai langkah taktis untuk menjaga Motta tetap fokus. Anggapan lainnya yakni sebagai cara Xavi untuk meningkatkan daya tariknya di pasar pelatih.
Baca juga: Juventus dan Sindrom Hasil Imbang, Thiago Motta Menuntut Lebih Banyak dari Penyerang Bianconeri
Seperti diketahui, Thiago Motta mengambil alih Juventus di tengah masa transisi, dengan skuad yang diremajakan dan pendekatan taktik yang berubah signifikan.
Manajemen menilai, mengakhiri kerja sama hanya dalam satu musim dianggap langkah yang merugikan.
Namun, seperti sudah umum di dunia sepakbola, kegagalan dalam beberapa pertandingan atau kesulitan memenuhi ekspektasi dapat dengan cepat mengubah situasi.
Motta, meski didukung manajemen, kini harus menghadapi kenyataan bahwa setiap langkahnya akan terus diawasi dengan kritis.
Dengan sisa musim yang masih panjang, Juventus harus segera bangkit untuk mengamankan posisi di zona Liga Champions.
Semua mata kini tertuju pada Motta dan bagaimana ia membawa Juventus melangkah ke depan di tengah sorotan tajam dan ekspektasi besar dari publik.








(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.