Napoli vs Juventus Jadi Reuni Conte, Tekad Beri Luka Mantan dan Misi Selamatkan Rekornya Sendiri

TRIBUNNEWS.COM - Antonio Conte akan menghadapi momen emosional pada akhir pekan ini ketika Napoli asuhannya menjamu Juventus pada giornata ke-22 Serie A, Minggu (26/1/2024) dinihari.

Juventus telah menjadi bagian besar dalam perjalanan karier Conte, baik sebagai pemain maupun pelatih. 

Pertemuan ini bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi juga menjadi peluang bagi Conte untuk melindungi rekornya yang hingga kini belum tergoyahkan.

Sebagai pemain, Conte meraih lima gelar Serie A dan satu trofi Liga Champions bersama Juventus. 

Sebagai pelatih, ia melanjutkan tradisi kemenangan tersebut dengan memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut.

Salah satu musim yang paling apik adalah pada 2011/2022, di mana kala itu Juventus tak terkalahkan sepanjang musim.

Belum ada pelatih setelahnya yang bisa membawa tim meraih scudetto tanpa kekalahan.

"Juventus adalah bagian besar dari hidup saya. Di sana, saya belajar banyak, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih."

"Namun, tujuan saya selalu berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” ujar Conte saat berbicara mengenai masa lalunya di Turin, dikutip dari Football Italia.

Baca juga: Juventus dan Sindrom Hasil Imbang, Thiago Motta Menuntut Lebih Banyak dari Penyerang Bianconeri

Saat ini, Napoli yang diasuh Conte memimpin klasemen dengan keunggulan 13 poin dari Juventus. 

Dalam enam bulan memimpin tim Partenopei, Conte mengubah Napoli dari penantang biasa menjadi kandidat utama untuk mempertahankan posisi teratas hingga akhir musim. 

Juventus, meskipun tak terkalahkan musim ini, tertinggal cukup jauh karena banyaknya hasil imbang. 

Namun, Conte mengingatkan bahwa timnya tak boleh lengah menghadapi Juventus, yang punya sejarah bangkit di saat-saat krusial. 

"Juventus tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan, tidak ada tim yang berhasil mengalahkan mereka, jadi semua kekurangan (gap poin) ini tidak ada," kata dia.

Selain menjaga posisi Napoli di puncak, laga ini menjadi lebih personal bagi Conte. 

Ia menaruh hormat ke Juventus, namun disisi lain ia juga bertekad untuk mengakhiri rekor tak terkalahkan Juventus musim ini.

Jika misi itu berhasil, hal itu akan melindungi catatan Conte sendiri sebagai pelatih terakhir yang mencatat musim sempurna di Serie A. 

"Mereka (tim yang tidak ada duanya) tidak ada, Anda harus kalah cepat atau lambat. Kekalahan adalah bagian dari kehidupan," kata Conte soal rekor tak terkalahkan milik Juventus. 

"Mereka adalah tim dengan pemain-pemain kuat dan tahun lalu mereka meraih banyak poin di dekat puncak."

"Mereka menjalani jendela transfer yang luar biasa, mereka berada di Liga Champions, mereka adalah klub papan atas, seperti klub Milan, Anda harus selalu mendapat banyak rasa hormat," kata Conte.

"Anda tidak bisa bersembunyi di sana, tapi tujuannya selalu untuk menang," bebernya.

Baca juga: 5 Fakta Kemenangan Juventus atas AC Milan: Motta Menyindir, Stadion Allianz Saksi Bisu Sejarah Baru

Pertandingan melawan Juventus akan menjadi ujian besar bagi Napoli, yang masih berusaha membuktikan diri sebagai kandidat serius juara. 

Conte, dengan segala pengalamannya di level tertinggi, tahu betul bahwa setiap pertandingan adalah peluang untuk menunjukkan konsistensi dan karakter timnya. 

Laga ini bukan hanya tentang rivalitas dua tim, tetapi juga tentang perjalanan seorang pelatih yang mencoba mencetak sejarah baru sambil tetap menghormati warisan masa lalunya.

(Tribunnews.com/Tio)