Liga Champions
Juventus dan Sindrom Hasil Imbang, Thiago Motta Menuntut Lebih Banyak dari Penyerang Bianconeri
Juventus mendapatkan hasil 15 pertandingan seri dalam 29 laga kompetitif musim ini. Thiago Motta menuntut lebih banyak dari para strikernya.
TRIBUNNEWS.COM - Juventus kembali gagal memetik kemenangan penting di Liga Champions setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Club Brugge, Rabu (22/1/2025).
Hasil ini menjadi salah satu dari 15 pertandingan seri yang diraih Bianconeri dalam 29 laga kompetitif musim ini.
Hanya ada dua kalahan dari 29 laga itu, namun banyaknya hasil imbang yang didapatkan telah memunculkan pertanyaan besar tentang konsistensi tim asuhan Thiago Motta ini.
Kemenangan apik di Serie A akhir pekan lalu saat mengalahkan AC Milan 2-0 ternyata gagal dilanjutkan tim berjuluk Si Nyonya Tua ini.
Salah satu masalah utama Juventus adalah ketidakefektifan dalam menyerang meskipun sering mendominasi bola.
Mereka tampak kesulitan menemukan solusi kreatif untuk membuka pertahanan lawan yang rapat.
Statistik pertandingan melawan Club Brugge menunjukkan bahwa Juventus menguasai bola lebih dari 60 persen, tetapi hanya ada 2 tembakan tepat sasaran sepanjang laga.
Ketergantungan pada permainan defensif lawan membuat Juventus sering kehilangan momentum untuk mencetak gol.
Baca juga: Daftar Tim Lolos 16 Besar Liga Champions: Liverpool Sempurna di 7 Laga, Barcelona Paling Produktif
Pelatih Thiago Motta mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa para penyerang Juventus.
"Kita tidak cukup menciptakan peluang untuk memenangkan pertandingan. Saya ingin melihat lebih banyak kontribusi dari lini depan," kata Motta dikutip dari Football Italia.
Juventus mengandalkan Samuel Mbangula, Nico Gonzalez, dan Timothy Weah sejak awal, tetapi mereka gagal menembus pertahanan Brugge yang solid.
Motta berharap kehadiran pemain-pemain seperti Dusan Vlahovic, Kenan Yildiz, dan Randal Kolo Muani di pertandingan mendatang dapat memberikan dampak yang lebih besar.
"Penyerang kami adalah orang-orang yang saat ini harus berkontribusi lebih banyak kepada tim," ujarnya.
Juventus masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisi mereka di mana saat ini menempati posisi 14 di Klasemen Liga Champions.
Di laga terakhir, Juve sedikit diuntungkan karena bermain di depan publik sendiri dengan menjamu Benfica pada 30 Januari mendatang.
Dengan 12 poin saat ini, Juve bisa bisa memastikan status unggulan di babak play-off jika tampil lebih baik di pertandingan berikutnya.
Namun, tanpa perbaikan dalam pola permainan dan produktivitas lini depan, mereka berisiko terjebak dalam hasil imbang yang terus menghantui.
Baca juga: Update Daftar Tim Tak Lolos 16 Besar Liga Champions: PSG Terancam, Mantan Juara Pulang Gasik
Syarat Lolos ke 16 Besar
Untuk diketahui, pada musim 2024/2025 ini, Liga Champions menggunakan format baru yang menghilangkan fase grup.
Sebagai gantinya, 36 tim yang berpartisipasi akan bertanding dalam satu klasemen besar yang disebut League Phase.
Setiap tim bermain sebanyak delapan pertandingan, dengan empat laga di kandang dan empat laga tandang.
Ketentuan untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 adalah sebagai berikut:
- Tim peringkat 1 hingga 8 akan lolos langsung.
- Tim peringkat 9 hingga 24 akan menjalani babak play-off.
- Pada babak play-off, dua tim yang bertemu akan saling beradu kekuatan. Pemenang dari laga tersebut akan melaju ke babak 16 besar.




































(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.