Nations League
Pesan Sindiran dari Bryan Zaragoza untuk Thomas Tuchel, Mantan Pelatihnya di Muenchen
Bryan Zaragoza menjadi pahlawan kemenangan Spanyol berkat golnya di menit-menit akhir untuk membawa kemenangan tim Matador 3-2 atas Swiss
Penulis:
Deny Budiman
Editor:
Muhammad Barir
Pesan Sindiran dari Bryan Zaragoza untuk Thomas Tuchel, Mantan Pelatih di Bayern Muenchen
TRIBUNNEWS.COM- Bryan Zaragoza menjadi pahlawan kemenangan Spanyol berkat golnya di menit-menit akhir untuk membawa kemenangan tim Matador 3-2 atas Swiss dalam laga penutup Nations League grup A3.
Yang menarik, dia melontarkan sindiran untuk mantan pelatihnya di Bayern Muenchen, Thomas Tuchel yang telah meminjamkannya ke Osasuna musim ini.
Bermain di Stadion Heliodoro Rodriguez Lopez, Santa Cruz de Tenerife, Selasa (19/11/2024) dini hari WIB, Spanyol, yang sudah memastikan tiket perempatfinal, menurunkan pemain lapisnya. Tapi mereka tetap mendominasi.
Tim Matador memimpin di menit ke-34 lewat gol Yeremi Pino. Swiss menyamakan skor 1-1 lewat gol Joel Montero di menit ke-63, meneruskan umpan Vincent Sierro.
La Furia Roja kembali memimpin 2-1 lima menit berselang melalui aksi Bryan Gil.
Namun, Swiss lagi-lagi bisa menyamakan skor di menit ke-85 berkat eksekusi penalti Andi Zegiri menyusul pelanggaran Fabian Ruiz di kotak terlarang. Skor menjadi 2-2.
Tim Matador akhirnya memastikan kemenangannya di masa injury time. Wasit menunjuk titik putih setelah Sierro melakakan pelanggaran di kotak terlarang. Bryan Zaragoza yang baru mengecap tiga kali caps, dengan percaya diri menjadi eksekutor.
Dengan mulus, winger berusia 23 tahun ini melakukan tugasnya untuk membawa La Furia Roja menang, sekaligus menyumbangkan gol pertamanya untuk timnas.
Hasil ini membuat Spanyol mengemas 16 poin dari enam laga, mengukuhkan diri menjadi juara Grup A3 UEFA Nations League 2024/2025. Sementara Swiss menjadi juru kunci dengan dua poin.
Zaragoza memang telah menjadi salah satu sosok yang bisa diandalkan di Matador. Dia tampil sebagai pemain pengganti saat Nico Williams atau Lamine Yamal tidak ada.
Akan tetapi, ini bukanlah tahun yang baik bagi sang winger. Sebagai produk akademi Granada, ia pindah ke Jerman untuk mencoba peruntungannya bersama Bayern Muenchen.
The Bavarians merekrutnya karena bakatnya, namun ia hampir tidak mendapatkan menit bermain karena kesulitan dalam hal bahasa, yang menghambat komunikasi dengan rekan-rekan setimnya.
Thomas Tuchel yang menjadi pelatihnya kala itu --sebelum diganti Vincent Kompany-- sering mengatakan bahwa kurangnya kepercayaan diri berasal dari adaptasi yang buruk dari Zaragoza ke dalam tim.
Pelatih asal Jerman ini bersikap kritis dalam konferensi pers menjelang semifinal Liga Champions tahun lalu melawan Real Madrid.
Ketika ditanya mengenai waktu bermain Bryan Zaragoza yang sangat terbatas di Santiago Bernabeu, Tuchel yang kini akan menukangi timnas Inggris ini menegaskan bahwa sang pemain harus beradaptasi dengan klub dan budayanya.
“Dia tidak mengerti bahasanya. Sulit baginya untuk bisa berbahasa Jerman dan Inggris, dan itu sangat penting. Kami mempercepat perekrutannya untuk memberinya waktu menyesuaikan diri. Saya tahu ini akan menjadi langkah penting baginya,” katanya.
Tanggapan tersebut membutuhkan waktu beberapa bulan untuk datang, tetapi Bryan Zaragoza berdiri di depan mikrofon SER untuk melontarkan sebuah pukulan langsung kepada Thomas Tuchel usai laga kemarin.
“Sepak bola dimainkan dengan kaki, bukan dengan bahasa,” ujarnya menyindir.
“Saya tidak pernah kekurangan motivasi untuk mewakili negara saya. Saya berada di bangku cadangan, sangat ingin memberikan dampak, dan saya telah menunjukkannya.
Permainan saya didasarkan pada kemampuan menggiring bola, dan saya mencoba melakukannya setiap kali saya menguasai bola. Mengeksekusi penalti adalah sebuah pertunjukan dari karakter saya,” kata Bryan.
Sang winger menekankan kualitas yang ada di antara para pemain Spanyol, dan mencatat bahwa absennya beberapa pemain kunci dalam skuad Louis de la Fuente tidak banyak mengganggu level tim.
“Satu pemain keluar, dan pemain lainnya masuk, dan tim nasional terus tampil di level yang sama. Kami memiliki pemain-pemain yang sangat bagus dalam generasi yang hebat, seperti yang kami tunjukkan,” katanya.
Spanyol 3-2 Swiss
Pesan untuk Tuchel
Susunan Pemain
Spain: Remiro (Sanchez 46), Grimaldo, Paredes Casamichana, Cubarsí,
Mingueza, Ruiz Peña, Casadó Torras, González López (Rivas 79), Pino Santos (Zaragoza Martínez 69), Williams Arthuer (Salvatierra 60), Morata
(Omorodion Aghehowa 46)
Swiss: Mvogo, Muheim, Rodríguez, Cümart, Fernandes, Xhaka (Sierro 60),
Freuler, Kutesa (Okafor 72), Sohm (Rieder 60), Ugrinic (Monteiro 46), Amdouni (Zeqiri 46)
Statistik Pertandingan
Spanyol Swiss
3 gol 2
59.7 persen penguasaan bola 40.3%
10 tendangan akurat 4
21 upaya tendangan 11
11 pelanggaran 14
2 kartu kuning 1
0 kartu merah 0
7 tendangan sudut 3
2 penyelamatan 5
13- tak termasuk laga persahabatan, Spanyol telah 13 kali bermain di semua kompetisi pada 2024, dan tak terkalahkan (12 menang, 1 seri). jadi tim dengan rekor pertandingan kompetitif terbanyak tanpa kekalahan dalam satu tahun, serta kemenangan terbanyak.
21- Spanyol saat ini memiliki rekor 21 laga kompetitif tanpa kekalahan di semua kompetisi (menang 19 seri 2), rekor terbaik mereka sejak Juni 2010-13 (29).
(Tribunnews/den)
Nations League
Pengakuan Cristiano Ronaldo dalam Perayaan Juara UEFA Nations League, CR7 Paksa Bermain meski Cedera |
---|
Daftar Juara UEFA Nations League Sepanjang Masa: Ronaldo Bawa Portugal Jadi Raja Eropa |
---|
5 Fakta Portugal Juara UEFA Nations League 2025: Cristiano Ronaldo Ukir Sejarah saat Alami Cedera |
---|
Prediksi Skor Jerman vs Prancis: Status Tuan Rumah Bukan Jaminan, Der Panzer Rawan Berakhir Tragis |
---|
Prediksi Skor Portugal vs Spanyol: Adu Sihir Cristiano Ronaldo vs Lamine Yamal di Final UNL 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.