Timnas Indonesia
Beda Formasi NEC Nijmegen dan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Menjawab Perannya di Lini Pertahanan
Kata Calvin Verdonk soal posisinya sebagai bek tengah dan bek sayap kiri, beda formasi di NEC Nijmegen dan Timnas Indonesia, ada plus minusnya.
TRIBUNNEWS.COM - Pemain abroad Timnas Indonesia, Calvin Verdonk sempat curhat pasca-pertandingan melawan China di kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3 pertengahan Oktober 2024 lalu.
Di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menggunakan Calvin Verdonk dalam dua versi, bek tengah kiri atau sebagai bek sayap kiri.
Kedua opsi itu telah dicoba Shin Tae-yong dalam 4 pertandingan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan penyesuaian lawan yang dihadapi skuad Garuda.
Diketahui, Shin Tae-yong suka menggunakan formasi lima bek yang mobile dan bertransformasi menjadi 3 bek ketika build-up serangan.

Dua bek sayap bisa overlap mencapai sepertiga akhir lapangan membantu serangan.
Namun ketika bertahan, lima pemain sejajar membentuk pertahanan Timnas Indonesia.
Formasi 5-4-1 atau 3-5-2 lebih kerap kita jumpai ketika Shin Tae-yong mengomandoi Timnas Indonesia senior. Hal itu juga berlaku pada level usia dengan formasi kegemarannya 3-4-3.
Saat melawan Arab Saudi, Verdonk bermain lebih dalam di posisi bek tengah kiri.
Baca juga: Hasil Pemain Abroad Timnas Indonesia Tadi Malam, Calvin Verdonk Menang Telak, Nathan Tjoe Cadangan
Dia berduet dengan Jay Idzes di sisi tengah, dan Rizky Ridho di sisi kanan.
Sama halnya ketika melawan China, hanya saja Mees Hilgers yang menggantikan Rizky Ridho.
Tapi ketika melawan Australia dan Bahrain, Calvin bermain sebagai bek sayap kiri.
Hal itu karena Timnas Indonesia memiliki dua bek tengah tambahan, yakni Justin Hubner dan Jordi Amat.
Keduanya tidak bisa dimainkan ketika melawan Arab Saudi dan China dengan kasus yang berbeda.
Hal itu yang mungkin membuat Shin tae-yong memutuskan untuk menempatkan Calvin Verdonk di sisi Jay Idzes di tengah pertahanan.
Beda halnya ketika di klub, NEC Nijmegen, Calvin Verdonk musim ini bermain sebagai bek sayap kiri dalam 9 pertandingan Eredivisie.
Musim sebelumnya, dua opsi di atas dimainkan oleh Verdonk menyusul kondisi tim Nijmegen karena ada pemain bertahan yang cedera.
Pelatih, Rogier Meijer yang menangani NEC Nijmegen lebih suka menggunakan formasi 4 bek. Dia lebih kerap memainkan formasi 4-3-3 atau dengan 4-4-2 sejak tahun 2022, menurut Transfermarkt.
Tapi sejatinya, dimanakah posisi yang lebih disukai oleh Calvin Verdonk dalam permainan tim?
"Saya suka sistem itu," ucap Calvin Verdonk soal formasi Shin Tae-yong yang menggunakan lima bek dan beberapa kesempatan bermain sebagai bek tengah kiri, dikutip dari ForzaNEC.
"Anda tidak memiliki banyak duel dengan striker yang tinggi, banyak waktu menguasai bola, build-up yang bagus, dan Anda memiliki permainan di depan Anda," sambungnya.
"Tapi, saya juga lebih suka bermain di tengah dengan empat bek, karena Anda lebih terlibat dalam permainan dibandingkan sebagai bek kiri. Juga lebih mudah untuk bermain secara terpusat dalam duel," sambungnya.

Bek tengah kiri biasanya bermain lebih melebar dalam skema 3 bek ketika melakukan build-up.
Aliran bola Verdonk bisa direct ke lini depan atau melalui pemain tengah yang biasanya dihuni Nathan Tjoe, Ivar Jenner, atau Thom Haye.
"Sebagai pemain belakang, Anda sering kali menghadapi pemain yang cepat dan lincah melawan Anda."
"Terkadang orang kidal yang lebih suka masuk ke dalam. Ini berarti Anda harus memutar dan memutar (badan) lebih banyak."
"Saya tidak mengatakan saya lebih suka bermain di posisi tengah, tapi ini lebih menyenangkan," jelasnya.
Musim ini, Calvin Verdonk memang lebih kerap bermain sebagai bek sayap bersama NEC Nijmegen.
Namun ke depannya, ada seruan yang membuatnya bermain lebih dalam di lini pertahanan sebagai bek tengah kiri menyusul cedera yang dialami Philippe Sandler, bek tengah NEC Nijmegen.
(Tribunnews.com/Sina)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.