Liga Inggris
Semua akan Manchester City pada Waktunya, Arsenal Cuma Ngandelin Kata Terpeleset di Jalur Juara
Performa gila, konsisten dan sulit dihentikan mampu dipertunjukkan Manchester City setiap kali memasuki fase akhir kompetisi Liga Inggris.
TRIBUNNEWS.COM - Performa gila, konsisten dan sulit dihentikan mampu dipertunjukkan Manchester City setiap kali memasuki fase akhir kompetisi Liga Inggris.
Tak salah jika Manchester City mampu memenangkan lima gelar juara Liga Inggris dalam enam tahun terakhir.
Hal itu dikarenakan mental juara skuad Manchester City yang sudah terbentuk di bawah tempaan pelatih sekelas Pep Guardiola.
Sama pada tahun-tahun sebelumnya, performa gila kembali diperlihatkan Manchester City pada fase akhir Liga Inggris musim ini.
Dalam empat laga terakhirnya, Manchester City rutin menang dengan cara pesta gol (minimal empat gol setiap laganya).
Crystal Palace, Aston Villa dan Luton Town menjadi korban keganasan mode bantai The Citizens ketika memasuki matchday 30 Liga Inggris.
Teranyar, kemenangan telak diraih Manchester City saat mempecundangi Brighton dalam laga pekan 34 Liga Inggris, Jumat (26/4/2024) dinihari WIB.
Baca juga: Arsenal Punya Modal Besar untuk Juara dengan Unggul Selisih Gol, Jauh Melesat dari Para Rival
Nyatanya, Manchester City mampu menang mudah melawan Brighton yang dilatih oleh pelatih Roberto De Zerbi.
Tak tanggung-tanggung, Manchester City sukses melibas Brighton dengan skor empat gol tanpa balas di kandang lawan.
Faktor bermain tandang seakan tidak membuat Manchester City bermain underperform dalam laga yang digelar di Amex Stadium, markas Brighton.
Sebaliknya, Manchester City justru malah bermain nyaman dan mampu unggul telak tiga gol pada babak pertama saja.
Gol pembuka Kevin De Bruyne (17') lalu disusul brace dari Phil Foden (26', 34') seakan membuat Manchester City sudah memastikan tiga poin pada babak pertama.

Gol Julian Alvarez pada menit 62 akhirnya mengunci kemenangan telak Manchester City atas Brighton.
Kemenangan besar melawan Brighton otomatis membuat Manchester City menjaga asa terus bersaing di jalur juara.
Tambahan tiga poin kini membuat Manchester City menggeser posisi Liverpool yang kebetulan kalah pada laga tengah pekan ini.
Dengan koleksi 76 poin, Manchester City kini tertinggal dua angka saja dari Arsenal selaku pemuncak klasemen sementara.
Meski terpaut dua poin, Manchester City masih memiliki satu tabungan laga tunda yang belum dimainkan.
Artinya jika mampu memanfaatkan laga tunda itu dengan meraih tiga poin, maka Manchester City kembali mengambil alih puncak.

Manchester City setidaknya akan unggul satu angka dari Arsenal jika memenangkan satu laga sisa tersebut.
Keunggulan satu poin tentu akan menguntungkan Manchester City untuk terus bertahan di puncak klasemen.
Dengan menyisakan empat laga sisa, Manchester City hanya perlu menyapu bersih pertandingan tersebut dengan kemenangan.
Maka otomatis gelar juara keempat beruntun akan berhasil disegel oleh Manchester City pada akhir musim ini.
Jika skenario tersebut terjadi, maka ungkapan semua akan Manchester City pada waktunya kembali terbukti pada musim ini di Liga Inggris.
Arsenal Cuma Ngandelin Kata Terpeleset di Jalur Juara
Mode gila yang selalu ditunjukkan Manchester City setiap kali berada di fase krusial terutama jalur juara Liga Inggris.
Tentu membuat para rivalnya yang bersaing di jalur juara rawan kena mental setiap musimnya.
Liverpool dan Arsenal barangkali sudah merasakan hal itu dalam beberapa tahun terakhir.
Pada musim ini, dua tim tersebut tampaknya hanya bisa mengandalkan kata terpeleset saja jika ingin menjuarai Liga Inggris.
Ya, baik Liverpool dan Arsenal sejauh ini mampu menjadi rival terberat Manchester City menjuarai Liga Inggris.
Hingga matchday 34, Liverpool dan Arsenal menjadi dua dari tiga tim yang bersaing di jalur juara.
Hanya saja khusus Liverpool, tim asuhan Jurgen Klopp sedikit tercoret dari perburuan gelar juara pekan ini.
Kekalahan lawan Everton pada laga Derby Merseyside menjadi alasan sementara tercoretnya Liverpool.
Hasil negatif yang diderita Liverpool secara tidak langsung menjadi keuntungan bagi Arsenal dan Manchester City.
Karena baik Arsenal dan Manchester City bisa fokus dengan berdua saja berperang memperebutkan gelar.
Merujuk pada klasemen, Arsenal memang masih memimpin jalur juara dengan 77 poin dari 34 laga.
Hanya saja jarak poin tersebut belum sepenuhnya aman, karena The Citizens membayangi dari urutan kedua.
Dengan catatan 76 poin, Manchester City diuntungkan dengan catatan satu tabungan laga sisa.
Jika mampu memanfaatkan satu laga sisa itu untuk meraih tiga poin, maka The Citizens bakal kembali ke puncak.
Seandainya skenario itu terjadi, laga hidup mati akan dijalani Arsenal dan Manchester City pada empat laga kedepannya.

Manchester City tentu diuntungkan dengan jarak poin dan sisa lawan yang akan mereka hadapi.
Lawan Manchester City pada sisa laga musim ini cenderung lebih mudah ketimbang Arsenal.
Jika Arsenal masih melawan tim seperti Tottenham Hotspur, Manchester United hingga Everton.
Manchester City praktis hanya memiliki lawan terberatnya tak lain yakni Tottenham Hotspur.
Selain Tottenham Hotspur, Manchester City hanya akan melawan Nottingham Forest, Wolves, Fulham dan West Ham saja.
Melihat jadwal laga sisa tersebut, Manchester City tentu lebih diuntungkan dengan Arsenal.
Berkaca dari fakta tersebut, Arsenal barangkali tidak hanya wajib memenangkan laga sisa musim ini.
Melainkan juga berharap Manchester City sesekali terpeleset jika mereka ingin meraih gelar juara.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.