Timnas Indonesia
Rencana PSSI setelah Tunjuk Pelatih Timnas Putri asal Jepang, Gelar Kompetisi Akhir Bulan Ini
PSSI akan mengadakan sebuah kompetisi mulai dari usia 10 tahun untuk mendukung ekosistem pemain Timnas Putri Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - PSSI telah resmi menunjuk Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia mulai Selasa (20/2/2024).
Pelatih asal Jepang itu telah dikontrak selama dua tahun untuk menangani Timnas Putri Indonesia.
Lantas demi mendukung ekosistem pemain Timnas Putri Indonesia, pihak PSSI telah menancapkan sebuah program.
PSSI akan mengadakan sebuah kompetisi mulai dari usia 10 tahun.
Hal ini ditegaskan Ketum PSSI Erick Thohir dalam acara konfrensi pers penyambutan pelatih Satoru Mochizuki.
"Akhir bulan ini akan digelar turnamen putri usia muda U10 dan U14," ujar Erick Thohir dilansir melalui PSSI.
"Ini awal karena harus dimulai dari usia 9, 12, 14, yang menandakan pembinaan dari bawah."

Secara terstruktur, PSSI akan membuat kompetisi dalam zona-zona wilayah.
Sehingga ke depan baru bisa diadakan sebuah liga tingkat nasional.
"Akan dibuat zona-zona yang diikuti klub, sehingga baru bisa dijadikan liga."
"Turnamen-turnamen muda ini bisa menyalurkan kompetisi dan menampung bakat sepakbola wanita kita," tegas Erick.
Baca juga: Profil Satoru Mochizuki: Pelatih Timnas Putri Indonesia yang Pernah Bawa Jepang Juara Piala Dunia
Dengan segala usaha tersebut tentu dapat membantu pelatih Satoru Mochizuki memilih pemain.
Terlebih untuk sementara ini skuad Timnas Putri Indonesia sedang dalam kondisi baik.
Di mana empat pemain di antaranya sedang menjadi karier abroad di luar negeri.
Pemain Timnas Putri Indonesia yang sedang abroad di antaranya ialah Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika yang memperkuat klub tier 4 Jepang, FC Ryukyu Ladies.
Kemudian ada pula Fani Supriyanto yang membela klub divisi satu Liga Putri Arab Saudi, Al Hammah.
Alasan Penunjukan Pelatih Asal Jepang
Penunjukan Satoru Mochizuki berangkat dari kerjasama antara oleh PSSI dan Federasi Jepang (JFA) sejak Mei 2023 lalu.
PSSI berkiblat dari kiprah JFA dalam mengembangkan dunia sepak bola, termasuk Timnas Putri Indonesia.
Walhasil dengan penunjukan pelatih asal Jepang dapat menjadi usaha awal kemajuan prestasi Timnas Putri Indonesia ke depan.
"Saya pilih Jepang karena tradisi sepak bola putri Jepang sangat kuat," jelas Ketum Erick Thohir dilansir laman resmi PSSI.
"Juara dunia sekali, dan sembilan kali lolos terus ke putaran final Piala Dunia putri sejak 1991," lanjut Ketum PSSI.
Ketum PSSI juga menambahkan Satoru Mochizuki figure yang sesuai bagi kualitas yang dimiliki Timnas Putri Indonesia saat ini.
"Timnas putri Indonesia punya pemain-pemain yang secara kualitas baik."
"Ada beberapa main di liga luar negeri."
"Jadi momentumnya lagi bagus dan harus kita manfaatkan," tegas Erick Thohir.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.