Liga Spanyol
Musim Barcelona yang Berantakan, Xavi Hernandez Mulai Menyerah Tangani Blaugrana
Barcelona tersingkir di perempat final Copa Del Rey, Xavi Hernandez kirim sinyal menyerah tangani Blaugrana jika puasa gelar akhir musim ini.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan memalukan diderita Barcelona saat dipaksa menyerah Athletic Bilbao di perempat final Copa Del Rey, Kamis (25/1/2024) dinihari tadi.
Barcelona selaku tim tamu kalah dengan skor 4-2 lewat extra time melawan Athletic Bilbao di San Mames.
Kekalahan tersebut otomatis membuat laju Barcelona terhenti di ajang Copa Del Rey, mengikuti jejak Real Madrid.
Kini, Barcelona hanya menyisakan peluang juara di dua kompetisi berbeda saja yakni Liga Spanyol dan Liga Champions.
Jika dicermati, musim yang dijalani Barcelona bersama Xavi Hernandez kali ini terasa cukup berantakan.
Hal itu bisa dilihat dari rentetan hasil inkonsisten yang didapatkan Barcelona dalam mengarungi kompetisi musim ini.

Di Liga Spanyol, status Barcelona sebagai juara bertahan seakan tak berbekas pada musim ini.
Bagaimana tidak, Barcelona yang seharusnya dijagokan bisa bersaing ketat di jalur juara, malah melempem.
Hingga matchday 21, Barcelona masih tertahan posisinya di urutan ketiga dengan 44 poin.
Jarak poin antara Barcelona dengan Girona selaku pemuncak klasemen berselisih delapan poin.
Baca juga: Jose Mourinho Hanya Tertawa Ketika Ditanya Soal Rumor Dirinya Diminta Jadi Pelatih Barcelona
Dengan catatan, Barcelona masih memiliki tabungan satu laga sisa yang bisa dioptimalkan untuk mempersempit jarak poin dengan Girona.
Sementara, jarak poin antara Barcelona dengan Real Madrid selaku runner-up berselisih tujuh angka.
Inkonsistensinya performa Barcelona dapat dilihat dari hasil tim Catalan pada separuh musim di Liga Spanyol.
Dari 20 laga yang dijalankan, Barcelona sudah menelan tiga kekalahan dan lima hasil imbang.
Catatan kemenangan yang ditorehkan Barcelona juga hanya 13 kemenangan.
Berbeda dengan Girona dan Real Madrid yang mampu mengemas 16 kemenangan musim ini.
Dalam urusan mencetak gol, melempemnya Robert Lewandowski juga membuat lini depan Barcelona kurang tajam.
Barcelona tercatat hanya mencetak 40 gol, berbeda dengan kondisi musim lalu dimana Lewandowski begitu tajam performanya.
Di sektor pertahanan, lini belakang Barcelona yang musim lalu kebobolan paling sedikit, kini telah kemasukan 24 gol.
Jika tidak segera memperbaiki performanya, Barcelona rawan gagal mempertahankan trofi Liga Spanyol musim ini.

Di Liga Champions, Barcelona juga harus menghadapi Napoli selaku juara scudetto di fase 16 besar.
Butuh perjuangan keras bagi Barcelona untuk bisa memenangkan satu atau kedua turnamen tersebut.
Meski lolos ke 16 besar Liga Champions dengan status juara grup, diatas Porto sebagai runner-up.
Performa Barcelona nyatanya tak terlalu menjanjikan lantaran kalah dua kali dari enam pertandingan di penyisihan.
Apalagi dua kekalahan tersebut hadir saat melawan Antwerp dan Shakhtar Donetsk.
Seandainya berambisi bisa memenangkan gelar Liga Champions musim ini.
Xavi Hernandez tentu dituntut untuk bisa mengembalikan Barcelona ke performa terbaiknya musim ini.

Selain di dua kompetisi tersebut, Barcelona juga sudah tersingkir di 8 besar Copa Del Rey dan kalah memalukan melawan Real Madrid di final Piala Super Spanyol.
Berbagai fakta diatas seakan menjadi tanda bahwa performa Barcelona musim ini terkesan berantakan.
Jika tidak segera bangkit dan menemukan performa terbaiknya, ancaman puasa gelar juara mengintai nasib Barcelona.
Barcelona Puasa Gelar Juara, Xavi Hernandez Menyerah
Pelatih Xavi Hernandez mengirimkan sinyal akan pergi jika Barcelona puasa gelar juara di akhir musim ini.
Ungkapan tersebut disampaikan Xavi setelah Barcelona disingkirkan Athletic Bilbao di 8 besar Copa Del Rey.
"Jika pada akhir musim kami tidak berada di level yang kompetitif, saya harus pergi," ujar Xavi dilansir Football News Spain.
"Saya tahu dimana saya berada, Barcelona adalah klub hebat,"
"Anda perlu memenangkan gelar atau anda akan berada dalam bahaya," tambahnya.
Apa yang disampaikan Xavi seakan menjadi kode dirinya bakal pergi jika tidak mampu mempersembahkan gelar kepada Barcelona pada akhir musim ini.
Layak dinanti seperti apa perjuangan Xavi untuk bisa membawa Barcelona meraih gelar akhir musim 2023/2024?
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.