Mentalitas Beda AS Roma Terpampang Nyata, Lukaku Jadi Bek Bukan Cuma Khayalan Mourinho

TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan dramatis AS Roma atas Cremonese di Coppa Italia, Kamis (4/1/2023) menunjukkan mentalitas berbeda yang dimiliki Giallorossi.

Pada laga ini, AS Roma tertinggal terlebih dahulu hingga menit-menit kritis babak kedua.

Untungnya AS Roma bisa membalikkan keadaan berkat gol Romelu Lukaku dan Paulo Dybala pada menit ke-77 dan 85.

Comeback telat AS Roma itu membuat pelatih Jose Mourinho girang.

Mourinho tanpa ragu menjabarkan kondisi AS Roma yang compang-camping.

Dengan kondisi tak ideal itu, Giallorossi terbukti tetap bisa mendapatkan kemenangan penting.

Salah satu hal yang disorot Jose Mourinho adalah soal ketersediaan bek tengah.

AS Roma bisa dibilang tak memiliki bek tengah murni yang tersisa di dalam skuad mereka.

Pada laga melawan Cremonese ini, AS Roma menempatkan Bryan Cristante, Diego Llorente, dan Zeki Celik di barisan belakang.

Padahal ketiga pemain itu tak memiliki pengalaman sebagai bek tengah.

Baca juga: Gagah Berani Tantang Juventus di Turin, AS Roma Layak Dihormati di Liga Italia

Namun pada akhirnya ketiganya bisa merampungkan laga dengan cukup baik.

Kemenangan yang diraih AS Roma bak menjadi bukti skema Jose Mourinho bisa menutupi kekurangan tim.

Mourinho menegaskan timnya bermain dengan hati.

Artinya, para pemain tak akan keberatan ditempatkan di luar posisi utamanya.

"Kami bermain dengan hati dan rasa hormat untuk klub dan penggemar," ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.

"Jika kami membutuhkan Lukaku bermain sebagai bek tengah, maka ia akan melakukannya."

"Kami memiliki 20 lebih pertandingan tanpa Chris Smalling, itu situasi yang dramatis bagi kami."

"Kami juga kehilangan Kumbulla, sekarang kami tak akan bisa menampilkan Ndicka," sambungnya.

Selain itu, Mourinho juga terkesan dengan dukungan yang diberikan pendukung Il Lupi.

Sebagaimana diketahui, laga melawan Cremonense ini digelar di Stadion Olimpico.

Para penggemar AS Roma pun memadati tribune dengan semangat yang luar biasa.

Hal itu membuat Jose Mourinho senang bukan kepalang.

Ia tersentuh ketika pada suporter Giallorossi di stadion menyanyikan namanya, bahkan ketika dalam posisi tertinggal sampai 15 menit terakhir laga.

Menurutnya, tindakan suporter yang terus menyemangati timnya ini telah banyak membantu dalam meraih kemenangan.

“Saya tidak punya kata-kata lagi untuk para penggemar ini," ujar Mourinho.

"Ketika Anda kalah di kandang melawan tim yang secara teori harus Anda kalahkan, di hampir setiap stadion di dunia, penonton akan mencemoohnya."

"Itu akan merusak kepercayaan diri Anda, tapi kami kalah hingga 77 menit dan orang-orang terus berjalan untuk menyemangati tim," katanya.

(Tribunnews.com/Guruh)