Liga Inggris
Kejayaan Sir Alex Ferguson Tak Berbekas, Manchester United Bak Kuburan Pelatih Elit Dunia
Jejak kejayaan Manchester United era Sir Alex Ferguson tak berbekas, Setan Merah selayaknya kuburan bagi para pelatih elit kelas dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Jejak kejayaan Manchester United era Sir Alex Ferguson tak berbekas, Setan Merah selayaknya kuburan bagi para pelatih elit kelas dunia.
Tak bisa dipungkiri bahwa Manchester United pernah mencapai kejayaannya saat masih dilatih Sir Alex Ferguson.
Kejayaan yang diraih Manchester United bisa dilihat dari jumlah trofi dan prestasi yang dimenangkan saat era Sir Alex Ferguson.
Selama menangani Manchester United hampir 23 musim, Sir Alex Ferguson mempersembahkan total 49 trofi.
Baca juga: Liga Inggris: Manchester United Rungkad, Setan Merah Terlalu Medioker di Mata Manchester City

Pencapaian terbaik Sir Alex Ferguson bersama Manchester United yakni saat membawa Setan Merah meraih treble winners pada tahun 1999.
Dominasi Manchester United di Liga Inggris juga tak terbantahkan saat Sir Alex Ferguson masih menangani Setan Merah.
Hingga pada akhirnya, Sir Alex Ferguson memutuskan untuk mengakhiri pengabdiannya sebagai pelatih tahun 2013 silam.
Dan sejak saat itulah, Manchester United seakan kehilangan tajinya sebagai salah satu klub elit dunia.
Selama 10 dekade sejak ditinggal Sir Alex Ferguson, kondisi Manchester United nyatanya belum sepenuhnya stabil.
Prestasi yang diraih Manchester United juga tak terlalu mentereng jika dibandingkan era Sir Alex Ferguson.
Yang paling mencolok yakni kebijakan pergantian pelatih yang terkesan kurang efektif makin memperumit situasi Manchester United.
Hal itulah yang baru-baru ini disorot legenda Manchester United, Gary Neville.
Neville memberikan sorotan tajam tersebut tepat setelah Manchester United dibantai dalam laga Derbi Manchester, akhir pekan lalu.
"Kemarahan saya bukan kepada Ten Hag, saya tidak berpikir dia adalah masalah utamanya," ujar Neville dilansir Sky Sports.
"Begitu banyak masalah besar yang dirasakan setiap pelatih yang datang ke klub ini," akui Neville.
Lebih lanjut, Neville tak sungkan menyebut bahwa Manchester United selayaknya kuburan bagi pelatih elit yang datang.
"Racun di klub ini seakan memakan hidup-hidup setiap manajer yang datang ke Manchester United," akui Neville.
"Selama sepuluh tahun terakhir, Manchester United seperti kuburan bagi pelatih dan pemain dengan reputasi hebat,"
"Mengapa bisa begitu? Bagaimana kita menjawab pertanyaan semacam itu," tanya eks pemain Timnas Inggris tersebut.

Jika ditelisik lebih dalam, apa yang disampaikan Neville sepertinya memang tidak salah.
Sejak era Sir Alex Ferguson berakhir, masalah demi masalah menghampiri Manchester United terlepas dari siapapun pelatihnya.
David Moyes, Louis Van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, Ralf Rangnick dan Erik Ten Hag merasakan betul hal tersebut.
Jose Mourinho yang terkenal dengan kejeniusannya pun sampai harus kewalahan menangani Manchester United.
Meskipun sukses mempersembahkan tiga trofi ke Manchester United, Mourinho sempat dirundung masalah juga sebelum akhirnya pergi.
Louis Van Gaal yang pernah sukses menangani Timnas Belanda pun tak bisa berbuat banyak di Manchester United.
Apalagi Solskjaer, Moyes dan Ralf Rangnick yang lebih sering jadi bulan-bulanan para penggemar Manchester United.

Kini, Ten Hag yang pernah mendulang kesuksesan besar bersama Ajax seakan merasakan situasi para pendahulunya.
Sejak menangani Manchester United musim lalu, Ten Hag belum sepenuhnya membawa timnya sukses besar.
Memang, Ten Hag sempat membawa Manchester United meraih gelar Piala Carabao pada musim perdananya.
Hanya saja kini posisi Ten Hag kembali diguncang setelah rentetan hasil buruk didapatkan Manchester United musim ini.
Dengan CV mentereng yang dimiliki Ten Hag, tak seharusnya Manchester United menjadi tim pesakitan seperti awal musim ini.
Tak mengherankan, jikalau Neville menganggap bahwa Manchester United selayaknya kuburan bagi pelatih elit kelas dunia.
Siapapun pelatih kelas dunia yang datang ke Manchester United, seakan kesulitan untuk membawa tim Setan Merah kembali ke kejayaannya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.