Liga Champions
Hasil Drawing Liga Champions 2023/2024: MU Bertemu Bayern Munchen, AC Milan Masuk Grup Neraka
Hasil drawing Liga Champions, Manchester United segrup dengan Bayern Munchen, skenario grup neraka ada di Grup F.
TRIBUNNEWS.COM - Hasil drawing Liga Champions 2023/2024 rampung digelar pada Kamis (31/8/2023) malam.
Sebagaimana yang diharapkan penggemar, skenario grup neraka tersaji lewat hasil drawing Liga Champions kali ini.
Manchester United dan Bayern Munchen menjadi penanda adanya grup neraka pada hasil drawing Liga Champions 2023/2024.
Dua tim klasik Eropa itu sama-sama tergabung di Grup A pada Liga Champions musim ini.
Bayern dan Manchester United akan menghadapi dua tim lain yang juga menghuni Grup A.
Mereka akan menghadapi FC Copenhagen dan Galatasaray.
Selain Grup A, grup neraka juga tersaji di tempat lainnya.
Grup neraka Liga Champions 2023/2024 turut tersaji di Grup F.
Ada 4 tim besar sarat sejarah yang tergabung di sini.
Mulanya, PSG terlebih dahulu yang ditempatkan dalam grup ini.
Selanjutnya, ada Borussia Dortmund yang masuk melalui Pot 2.
Keduanya disusul oleh AC Milan yang merangsek ke Grup F dari Pot 3.
Sesaknya Grup F ditutup dengan Newcastle United yang juga menjadi bagian melalui Pot 4.
Hasil Drawing Liga Champions
Grup A: Bayern Munchen, Manchester United, FC Copenhagen, Galatasaray
Grup B: Sevilla, Arsenal, PSV, Lens
Grup C: Napoli, Real Madrid, Braga, Union Berlin
Grup D: Benfica, Inter Milan, Salzburg, Real Sociedad
Grup E: Feyenoord, Atletico Madrid, Lazio, Celtic
Grup F: PSG, Dortmund, AC Milan, Newcastle United
Grup G: Manchester City, RB Leipzig, Crvena Zvezda, Young Boys
Grup H: Barcelona, FC Porto, Shakhtar Donetsk, Royal Antwerp
Menentang Aturan FIFA
Gelaran Liga Champions kali ini memiliki nuansa sedikit berbeda.
Pasalnya UEFA sebagai induk kompetisi Liga Champions tak akan sejalan dengan FIFA dalam menegakkan sebuah aturan.
UEFA tak akan mengikuti arahan FIFA untuk memberlakukan durasi tambahan waktu atau additional time sebagaimana pada ajang Piala Dunia lalu.
Diketahui, selama Piala Dunia 2022 akhir tahun lalu, waktu pertandingan berlangsung cukup lama dari 90 menit menjadi 100 menit lebih di babak kedua.
Tambahan waktu yang digunakan lebih lama dibandingkan pertandingan sebelum-sebelum Piala Dunia.
Hal itu tak lepas dari permintaan FIFA yang ingin semua perayaan gol, pergantian pemain, cedera, dan dugaan pemborosan waktu. diperhitungkan.
Namun demikian, UEFA berbeda pendapat.
Zvonimir Boban, selaku Direktur Sepak Bola UEFA, merasa prihatin dengan kerugian yang dialami para pemain, sehingga membuat UEFA berada di jalur yang bertentangan dengan FIFA dan IFAB.
Boban menegaskan aturan tersebut tidak akan diterapkan di Liga Champions musim ini.

Ini membuat UEFA bertentangan dengan FIFA dan Dewan FA Internasional (IFAB), mengenai aturan waktu tambahan.
UEFA menyebut pertandingan di Liga Champions rata-rata berdurasi 60 menit, 7 detik dimana itu merupakan waktu bermain efektif musim lalu.
Mereka mengklaim itu lima menit lebih lama dibandingkan liga domestik terbesar di Eropa.
"Itu adalah menit-menit yang intens [di Liga Champions]," kata Boban, seperti dikutip dari ESPN.
Dengan menambahkan 11 hingga 13 menit di akhir pertandingan, itu berarti bisa menjadi 500 menit dalam satu musim, di mana ini setara dengan lima pertandingan penuh.
Boban menilai aturan itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan pemain.
“Kesejahteraan pemain benar-benar semacam tragedi kecil,” kata Boban yang merupakan mantan gelandang bintang AC Milan dan Kroasia ini.
(Tribunnews.com/Guruh/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.