Liga Champions
Dua Final Liga Champions yang Tak Sempurna bagi Kevin de Bruyne, Alami Dejavu seperti di Final 2021
Insiden Dejavu kembali menimpa pada De Bruyne di final Liga Champions saat melawan Inter Milan di Istanbul.
TRIBUNNEWS.COM - Kevin de Bruyne akhirnya meraih juara Liga Champions untuk pertama kalinya bersama Manchester City setelah mengalahkan Inter Milan 1-0, Minggu (11/6/2023).
Kevin de Bruyne merupakan pemain paling senior di Man City. Gelandang 31 tahun ini menjadi pemain terlama yang membela Man City dalam skuad yang kini diasuh Pep Guardiola.
Pemain asal Belgia ini telah berseragam Manchester biru selama delapan tahun sejak kedatangan pada 2015 lalu dari Wolfburg.
Banyak gelar yang telah ia persembahkan bersama Manchester City, 5x juara Liga Inggris dan 5x pula juara Piala Liga Inggris serta 2 kali Piala FA menjadi bukti betapa suksesnya Bruyne di Etihad Stadium.
Bahkan terbaru, De Bruyne akhirnya juga sukses mempersembahkan gelar Liga Champions musim 2022/2023 ini setelah mengalahkan Inter Milan 1-0.

Baca juga: Harga Mahal yang Dikeluarkan Man City untuk Juara Liga Champions, Habiskan Rp 19 Triliun di Era Pep
Sebelummya, De Bruyne pernah merasakan final Liga Champions juga bersama Man City pada 2020/2021 lalu.
Sayang, The Citizens kala itu kandas oleh perlawanan Chelsea dengan skor 0-1, sehingga harus menunggu lebih lama untuk mengangkat trofi Liga Champions di Porto.
Meski akhirnya De Bruyne cukup sukses dengan trofi si Kuping Besar yang didapatkan tahun ini, namun pemain berambut pirang ini seakan menjalani dua final Liga Champions yang tak sempurna.
Pada 2021 lalu, De Bruyne tak mampu menyelesaikan laga final selama 90 menit. KDB harus ditarik keluar digantikan Gabriel Jesus setelah bertabrakan dengan Antonio Rudiger pada menit 56'.
Saat itu, ia bahkan sampai mengalami patah tulang hidung dan rongga mata. De Bruyne sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit usai laga final Liga Champions.
Dan kini, insiden Dejavu kembali menimpa pada De Bruyne di final Liga Champions saat melawan Inter Milan di Istanbul.
Kevin de Bruyne harus ditarik keluar diganti Phil Foden pada menit 35' gegera mengalami cedera hamstring.

Baca juga: Inter Milan Keok atas Manchester City, Hancurnya Estafet Pemain Kroasia Juara Liga Champions
Beberapa waktu lalu, De Bruyne memang sempat mengalami cedera, namun ia akhirnya berhasil tampil di final Piala FA.
Namun di laga penting sekelas final Liga Champions, ia kembali mengalami cedera sehingga membuatnya seakan melalui dua final Liga Champions yang kurang sempurna.
Diakuinya, dua bulan ini cukup sulit baginya karana persoalan hamstring.
"Dua bulan yang sulit bagi saya, saya memiliki banyak masalah dengan hamstring saya dan itu patah," kata KDB seusai laga.
"Itulah adanya. Saya melakukan segalanya untuk baik-baik saja dan itu memalukan karena saya merasa sangat baik dalam setengah jam pertama, saya tahu saya melakukannya dengan baik tetapi tim cukup baik dan kami menang," ujarnya.
Meski kurang sempurna, namun setidaknya ada satu perbedaan signifikan dari final Liga Champions City terakhir karena kekecewaan pribadi De Bruyne terobati oleh The Blues yang memenangkan trofi yang sulit diraih.
"Luar biasa. Kami telah bekerja sangat keras untuk ini dan menjadi bagian dari ini, sejarah untuk klub dan untuk semua yang kami lakukan sebagai tim, saya pikir kami sepenuhnya pantas mendapatkannya."
"Kami belum kalah dalam Liga Champions tahun ini jadiitu bukan pertandingan terbaik tapi final selalu sulit dan sekarang saatnya merayakannya," ujarnya.
"Jelas, ini sangat besar karena jumlah permainan yang harus Anda mainkan dan level yang harus Anda konsisten tinggi. Luar biasa, kami harus menikmatinya," tandasnya.

Baca juga: Manchester City Juara Liga Champions, Pep Guardiola Pelatih Pertama Peraih Treble Winners Dua Kali
Inter Milan Kalah dari Man City
Hasil akhir laga Manchester City vs Inter Milan berkesudahan untuk kemenangan The Citizens dengan skor tipis 1-0, Minggu (11/6/2023).
Manchester City mencetak satu-satunya gol lewat gol Rodri di menit ke-68.
Inter Milan yang mencoba sekuat tenaga menyamakan skor setelah itu ternyata selalu menemui kegagalan.
Pada akhirnya Manchester City-lah yang keluar sebagai juara Liga Champions.
Gelar Liga Champions ini terasa spesial bagi The Citizens.
Mereka akhirnya bisa merasakan menjadi raja kompetisi tertinggi Eropa untuk pertama kali dalam sejarah klub.
Selain itu, trofi Liga Champions juga melengkapi raihan treble atau tiga gelar bergengsi dalam satu musim.
Pada musim ini, Manchester City berhasil menjadi juara di tiga kompetisi top yaitu Liga Inggris, Piala FA dan Liga Champions.
Treble winner mereka menyamai prestasi yang dibuat Manchester United pada 1998/1999 silam.

(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.