Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Eropa

Final Liga Eropa, Ambisi Mourinho dan AS Roma untuk Juara

Jalan cerita ambisi yang menyelimuti Jose Mourinho sejak dari Porto hingga AS Roma jelang final Liga Eropa lawan Sevilla, Kamis (1/6) malam ini.

OZAN KOSE/AFP
Pelatih kepala Roma asal Portugal Jose Mourinho merayakan dengan trofi setelah timnya memenangkan pertandingan sepak bola final Liga Konferensi Eropa UEFA antara AS Roma dan Feyenoord di Stadion Air Albania di Tirana pada 25 Mei 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua dekade lalu, pemain FC Porto Costinha pernah bicara, Jose Mourinho merupakan pelatih yang bisa membuat sekelompok pemain hebat menjadi pemain ambisius.

Pelatih yang dijuluki The Special One ketika berhasil membawa Porto juara Liga Eropa (2002/2003) dan Liga Champions (2003/2004) itu menciptakan rasa lapar bagi para pemainnya untuk meraih kesuksesan.

"Mourinho membuat sekelompok pemain yang sangat bagus menjadi pemain dengan ambisi," ucap Costinha kepada The Athletic pada tahun 2020.

"Mereka tidak memiliki terlalu banyak gelar saat itu, jadi menciptakan rasa lapar untuk sukses," jelasnya.

Baca juga: Sevilla vs AS Roma: Final Liga Eropa Diselimuti Nuansa Timnas Argentina & River Plate

Flashback Mourinho Bersama FC Porto

Musim 2002/2003 adalah musim pertama Jose Mourinho menukangi FC Porto setelah sempat bekerja sebagai asisten pelatih Barcelona bersama Sir Bobby Robson dan Louis van Gaal.

Dia juga menukangi Benfica dan Uniao de Leiria sebelum bergabung The Dragons -julukan Porto-.

Tak banyak yang mengenal Mou, tetapi dia berhasil membawa Porto finis di urutan ketiga setelah bergabung pada Januari 2002.

Finis di jalur Piala UEFA (Liga Eropa) dan tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan.

Janji Mou ketika itu adalah menjadikan Porto juara pada tahun berikutnya.

Dia memenuhi janji tersebut dengan permulaan membawa Porto mencapai final Piala UEFA dan memenangkan laga atas Celtic dengan skor 3-2.

Pada musim selanjutnya, Mou membuat treble winners yang terduga untuk publik Portugal.

Piala Taca de Portugal, Liga Portugal, serta yang tak kalah spektakuler merengkuh trofi Liga Champions setelah mengalahkan Benfica dengan skor 3-0.

Dua musim yang singkat itu berhasil diubah oleh Mourinho menjadi momen paling mengesankan bagi Porto sehingga dia mendapat gelar atau julukan The Special One.

Ambisi dengan AS Roma

Jose Mourinho
Jose Mourinho (NET)

Berangkat dari pernyataan Costinha, AS Roma sepertinya ingin mewujudkan kelanjutan ambisi Mou, termasuk ambisi klub yang sudah lama tak merasakan gelar terakhir pada musim 2007/2008 dengan merengkuh trofi Coppa Italia dan Super Coppa Italia.

Mou mewujudkannya dalam satu musim.

Musim 2021/2022 Mourinho membawa AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa mengalahkan Feyenoord dengan skor tipis 1-0 di Rumania.

Musim 2022/2023, AS Roma berbenah, belanja pemain yang mereka butuhkan, serta yang tak kalah menarik melanjutkan program strategis klub dengan menggandeng Enovation Consulting, semacam penasehat pengembangat proyek agar lebih kuat.

Sustainability in sport agency yang berkantor di Italia dan Inggris ditunjuk karena pengalaman mereka memberikan strategi keberlanjutan berdasarkan data dalam sektor olahraga.

Klien mereka meliputi Williams Racing, Sirkuit Silverstone, dan FIA, menurut informasi resmi klub pada November 2022.

"Enovation Consulting memadu evolusi pendekatan klub, mulai dari menyampaikan program komunitas yang berdampak hingga menetapkan strategi keberlanjutan yang ambisius," tulis AS Roma.

Program ini akan melibatkan penggemar, dan menjadi klub sepak bola pertama yang mengutamakan perspektif penggemar melalui pesan video sebelum laga penyisihan Liga Eropa lawan Real Betis.

"AS Roma bekerja keras untuk menentukan program keberlanjutan yang kuat untuk masa depan dan kami sangat ingin memastikan bahwa itu dilakukan dengan cara terbaik, dibentuk oleh kebutuhan zaman kita sambil juga memastikan bahwa para penggemar kami tetap berada di hati," ucap pemimpin yang bertanggung jawab atas proyek ini, Mac Van den Doel.

"Kolaborasi kami dengan Enovation telah, dan akan terus menjadi, pendukung penting karena kami berupaya menerapkan peta jalan terbaik untuk semua tujua yang ingin kami capai," jelasnya.

Ambisi AS Roma untuk mencapai target yang mereka inginkan jelas beserta daftar belanja yang mereka harapkan untuk tim.

Paulo Dybala dan Andrea Belotti didatangkan untuk menambah kekuatan lini depan.

Keduanya tergiur bergabung dengan Serigala Ibukota terkait dengan ambisi yang dimiliki klub.

"Ambisi dan pertumbuhan Roma jelas untuk dilihat semua orang dan itu merupakan hasil imbang yang luar biasa bagi saya," ucap Belotti dikutip dari Football Italia pada Agustus 2022.

"Pada tahap karier saya ini, saya ingin terus meningkatkan diri, hari demi hari, dan saya senang bisa melakukannya dengan jersey baru ini," sambungnya.

Belotti merupakan satu di antara striker produktif di Liga Italia, mencetak 106 gol dalam 270 pertandingan Serie A.

General Magaer AS Roma, Tiago Pinto saat itu membeberkan alasan mengapa mantan partner Belotti (Dybala) itu diboyong dari Juventus.

"Mengenai Paulo, saya rasa tidak perlu kata-kata dari saya untuk menjelaskan kualitas yang dia miliki. Ini menunjukkan keinginan yang sebenarnya untuk melakukannya dengan baik untuk Roma, di atas dan di luar pemain hebat yang tidak diragukan," ucap Pinto pada 26 Juli 2022.

"Bagi kami, sangat menyenangkan memiliki pemain sekaliber dia di sini di Roma. Kedatangannya menunjukkan kredibilitas dan ambisi dari proyek tersebut," jelasnya.

Pelatih kepala Roma asal Portugal Jose Mourinho merayakan dengan trofi setelah timnya memenangkan pertandingan sepak bola final Liga Konferensi Eropa UEFA antara AS Roma dan Feyenoord di Stadion Air Albania di Tirana pada 25 Mei 2022.
Pelatih kepala Roma asal Portugal Jose Mourinho merayakan dengan trofi setelah timnya memenangkan pertandingan sepak bola final Liga Konferensi Eropa UEFA antara AS Roma dan Feyenoord di Stadion Air Albania di Tirana pada 25 Mei 2022. (OZAN KOSE/AFP)

Ambisi Roma tentu selaras dengan apa yang diinginkan oleh sang allenatore, Jose Mourinho.

Contoh kasus saat Roma kalah dua laga beruntun di Liga Italia, kalah 4-0 dari Udinese di Serie A, lalu 2-1 atas Ludogorets saat melakoni laga pertama penyisihan grup Liga Eropa.

AS Roma kemudian menang 2-1 atas Empoli setelah arahan yang diberikan untuk tim.

Tammy Abraham yang jadi pencetak gol kemenangan Giallorossi harus naik turun membantu pertahanan dan serangan tim.

"Penting bagi Tammy Abraham untuk membantu kami baik secara ofensif maupun defensif," buka Mou saat itu kepada Sky Sport.

"Dia harus melakukannya ketika tim berjuang untuk bermain dari belakang."

"Masalah muncul saat dia lelah, tapi malam ini kami menolah untuk kalah lagi. Kami tidak ingin membuat tiga kekalahan berturut-turut."

"Kami memiliki ambisi malam ini. Dan mencetak gol melawan kiper mereka malam ini adalah keajaiban. Dia tampak seperti penjaga gawang terbaik di dunia," jelasnya.

Kolaborasi ambisi ini setidaknya mengantarkan Mourinho ke lima final kompetisi Eropa.

Selain bersama Porto yang sukses di Liga Eropa dan Liga Champions, The Special One juga meraih kejayaan bersama Nerrazurri Inter Milan saat meraih treble winner pada musim 2010, lalu membawa Manchester United juara Liga Eropa 2016/2017.

Kini, kesempatan besar baginya, meraih trofi keenam dalam final keenamnya bersama Giallorossi dengan menghadapi 'King Eropa' Sevilla yang sudah merengkuh enam gelar Liga Eropa.

Tak ada yang gagal bagi Sevilla saat tampil di final Liga Eropa.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved