Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga Inggris

Mauricio Pochettino Ditunjuk Jadi Pelatih Chelsea, Dituntut Rombak Tim yang Terlalu Gemuk

Mauricio Pochettino kembali ke Liga Primer. Tantangan terbesarnya adalah menyusun kembali kepingan Chelsea hancur lebur.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Christof STACHE / AFP
Pelatih asal Argentina Mauricio Pochettino ditunjuk sebagai manajer Chelsea. Mauricio Pochettino kembali ke Liga Primer. Tantangan terbesarnya adalah menyusun kembali kepingan Chelsea hancur lebur pada musim pertama di bawah kepemilikan baru. 

TRIBUNNEWS.COM- Mauricio Pochettino kembali ke Liga Primer. Tantangan terbesarnya adalah menyusun kembali kepingan Chelsea hancur lebur pada musim pertama di bawah kepemilikan baru.

Mauricio Pochettino, Pelatih asal Argentina berusia 51 tahun ini akan mengambil alih Chelsea klub yang berada di urutan ke-12 di Liga Primer.

Padahal Chelsea telah mengeluarkan lebih dari 550 juta pound atau hampir Rp 9,8 triliun untuk belanja pemain baru di bawah konsorsium Todd Boehly.

Pochettino selama ini harum dalam jejaknya memanfaatkan sumber daya yang minim.

Dia berhasil melakukannya Espanyol, Southampton, dan khususnya selama masa jabatan lima tahun di Tottenham.

Dia kemudian berkiprah di Paris Saint Germain selama 18 bulan. Meraih trofi pertama dalam kariernya yakni trofi Ligue 1, dan Piala Prancis.

Namun, Poch tampaknya tidak pernah tampak nyaman mengelola ego pasukan bertabur bintang sebelum akhirnya hengkang pada Juli 2022.

Skill manajerial Poch dalam mengelola para pemain akan dijui secara ekstrem di Stamford Bridge. Tiga manajer lain telah gagal melakukannya di era rezim Todd Boehly ini.

Thomas Tuchel, yang memimpin Chelsea juara Liga Champions League tahun 2021, dipecat tanpa basa-basi oleh Boehly dan Behdad Eghbali, dari perusahaan ekuitas swasta Clearlake Capital, hanya tujuh laga memasuki musim ini.

Pada saat itu Chelsea duduk di peringkat keenam di Liga Primer, dan situasi justru jadi lebih memburuk setelahnya.

Graham Potter bertahan hanya kurang dari tujuh bulan di Stamford Bridge, meskipun manajemen Chelsea membayar lebih dari 20 juta pound (Rp 344 miliar) untuk membajaknya dari Brighton.

Penggantinya kemudian, Frank Lampard yang jadi bos sementara, kalah enam laga berturut-turut dalam enam pertandingan pertamanya.

Tantangan ketiga pelatih itu pada prinsipnya sama: berhadapan dengan bos besar yang suka ikut campur, dan mengelola pasukan yang "kembung", lantaran terlalu banyak pemain.

Bek senior, Thiago Silva mengkonfirmasi klub harus harus merombak lagi ruang ganti untuk mengakomodasi sekelompok lebih dari 30 pemain.
Tantangan pertama Poch adalah merampingkan tim. Untuk itu, dia harus mengeluarkan sejumlah pemain yang dinilai sulit berkembang lagi.

Di sisi lain, kemungkinan dia juga hanya punya sedikit ruang untuk merekrut pemain baru mengingat pengeluaran besar Chelsea selama 12 bulan terakhir.

Poch sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Saat di Tottenham lalu, dia juga berhasil membawa Spurs empat kali finis di empat besar, dengan bujet belanja yang minim.

Dan The Blues berlimpah dengan para pemain muda bertalenta.

Wesley Fofana, Benoit Badiashile, Enzo Fernandez, Mykhailo Mudryk, Carney Chukwuemeka, Noni Madueke, David Datro Fofana, Malo Gusto dan Andrey Santos semuanya berusia 22 tahun atau lebih muda.

Chelsea telah diejek karena menempatkan beberapa pemain itu pada kontrak delapan tahun, tetapi kepemilikan klub bertaruh pada rekor Pochettino dengan talenta muda untuk membuktikan bahwa visi mereka benar.

Saat di Spurs, Poch berhasil mengembangkan bakat muda Harry Kane dan Dele Alli menjadi pemain bitang. "Saya tidak bisa berbicara cukup banyak tentang dia. Dia manajer yang fantastis, pria yang fantastis," kata Kapten Inggris Kane, selama mereka bersama di Spurs.

Sebelum Pochettino datang, Spurs hanya pernah dua kali masuk posisi empat besar dalam 24 tahun sebelumnya. Dia juga menginspirasi perjalanan luar biasa The Lilywhite ke final Liga Champions pertama mereka pada 2019.

Reputasi Pochettino memang sedikit ternoda setelah dinilai gagal di PSG, meski telah mengantarkan dua trofi --tapi bukan trofi Liga Champions yang jadi incaran utama.

Jika Poch berhasil menyatukan beraneka-ragam potensi The Blues, dan mengangkat kembali mereka menjadi pesaing di Liga Primer, maka statusnya sebagai salah satu pelatih terkemuka di dunia bakal kembali bersinar. (Tribunnews/den)

Direct Points
- Pochettino ditunjuk jadi pelatih Chelsea
- Dituntut merombak tim yang terlalu gemuk
- Tantangannya mengoptimalkan potensi para pemain muda

Tantangan Berat Poch
Data diri
Nama: Mauricio Pochettino
Tanggal lahir: 2 Maret 1972 (51 tahun)
Tempat lahir: Murphy, Argentina
Posisi saat main: bek sentral

Karier Manajerial
2009–2012 Espanyol
2013–2014 Southampton
2014–2019 Tottenham Hotspur
2021–2022 Paris Saint-Germain

Rekor Manajerial
Tim Dari Sampai Mn M S K persen menang
Espanyol 20-1-2009 26-10-2012 161 53 38 70 32.92
Southampton 18-1-2013 27-5-2014 60 23 18 19 38.33 Tottenham 27-5-2014 19-11-2019 293 159 62 72 54.27
PSG 2-1-2021 5-6-2022 84 55 15 14 65.48

Prestasi
Tottenham Hotspur
- Runner-up Piala Liga Inggris: 2014–15
- Runner-up Champions League: 2018–19

Paris Saint-Germain
- Juara Ligue 1: 2021–22
- Juara Coupe de France: 2020–21
- Juara Trophée des Champions: 2020

Pelatih Chelsea 2022/23

1. Thomas Tuchel
(sampai 7 September 2022)

2. Graham Potter
(8 September-2 April 2023)

3. Bruno Saltor
(interim, 2-6 April 2023)

4. Frank Lampard
(caretaker, dari 6 April)

Pencapaian 2022/23
Liga Primer: 12
FA Cup: Putaran tiga
EFL Cup: Putaran tiga
Champions League: Perempatfinal

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
3
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
4
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
5
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved