Jumat, 3 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

PSSI Terancam Dibekukan Jika Tak Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Beri Waktu 3 Bulan

Pasalnya, sudah lebih dari sebulan tragedi Kanjuruhan belum juga selesai ditangani, tercatat jumlah korban meninggal saat ini berjumlah 135 orang

Media PSSI
Iwan Bule di Kongres Biasa PSSI 2020 - Pasalnya, sudah lebih dari sebulan tragedi Kanjuruhan belum juga selesai ditangani, tercatat jumlah korban meninggal saat ini berjumlah 135 orang 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merekomendasikan agar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dibekukan.

Pasalnya, sudah lebih dari sebulan tragedi Kanjuruhan belum juga selesai ditangani.

Tercatat jumlah korban meninggal saat ini berjumlah 135 orang.

Selain itu polisi telah menetapkan 6 orang jadi tersangka.

Termasuk pimpinan penyelenggara Liga Indonesia Baru (LIB).

Meski demikian, menurut pendalaman Komnas HAM, jumlah tersangka seharusnya lebih dari 6 orang.

Baca juga: Suasana Makam Dua Aremanita Korban Tragedi Kanjuruhan Jelang H-1 Ekshumasi dan Autopsi 

Menurut Komnas HAM, PSSI justru menjadi pihak yang harus bertanggung jawab secara menyeluruh.

Untuk itu, Komnas HAM merekomendasikan agar PSSI dibekukan.

Pembekuan ini dilakukan apabila PSSI tak bisa memperbaiki diri dalam waktu kurun waktu 3 bulan.

"Kami bilang, kami merekomendasikan untuk PSSI dibekukan seluruh permainannya," tegas Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam dikutip dari tayangan Kompas Tv, Jumat (4/11/2022).

Hal ini dilakukan agar PSSI bisa serius melakukan perbaikan sehingga ke depan setiap pertandingan yang berlangsung dapat profesional.

"Agar ini menjadi satu pertandingan yang profesional (nanti)."

"Gagasan dasar di FIFA itu kan pertandingan ini adalah sesuatu dalam kondisi yang normal membuat orang bahagia dan sehat."

"Nah kalau membuat orang mati 135 orang atau banyak kekerasan di berbagai tempat, ya kebahagiaannya hilang, Sehatnya juga hilang," tegas Choirul Anam.

Baca juga: Liga 1: Rahmad Darmawan Ajak Stakeholder Sepakbola Indonesia Berbenah Pasca Tragedi Kanjuruhan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik disaksikan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Mohammad Choirul Anam memberikan keterangan disela-sela penyerahan berkas laporan terkait dengan investigasi Tragedi Kanjuruhan di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (3/11/2022). Menkopolhukam mewakili Presiden RI menerima laporan terkait dengan investigasi Tragedi Kanjuruhan yang isinya merekomendasikan untuk membekukan seluruh kegiatan PSSI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik disaksikan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dan Mohammad Choirul Anam memberikan keterangan disela-sela penyerahan berkas laporan terkait dengan investigasi Tragedi Kanjuruhan di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (3/11/2022). Menkopolhukam mewakili Presiden RI menerima laporan terkait dengan investigasi Tragedi Kanjuruhan yang isinya merekomendasikan untuk membekukan seluruh kegiatan PSSI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Tak Sesuai Aturan Sendiri

Selain itu, Choirul Anam juga mengungkapkan bahwa Komnas HAM telah mendapatkan temuan yang cukup serius terkait tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.

Menurut Anam, PSSI telah melakukan pelanggaran terhadap aturannya sendiri.

Aturan tersebut baik aturan yang dibuat PSSI maupun yang dibuat oleh FIFA.

Hal itu disampaikan Anam saat menyerahkan hasil investigasi Komnas HAM terkait tragedi Kanjuruhan kepada Menko Polhukam, Mahfud MD, Kamis (3/11/2022).

 "Ada satu temuan yang cukup serius, bahwa tata kelola sepak bola ini tidak dilandasi oleh satu prinsip ketaatan pada hukumnya sendiri."

"Jadi kami juga sampaikan PSSI juga banyak melakukan pelanggaran terhadap aturannya sendiri."

"Aturan yang dilakukan PSSI, aturan yang dibuat PSSI, dan aturan yang dibuat oleh FIFA," kata Anam dikutip dari Tribunnews.com.

Tragedi Kanjuruhan terjadi, lanjut Anam, karena tidak adanya standarisasi dalam penyelenggaraan pertandingan sepak bola.

"Terus juga tidak ada standarisasi soal penyelenggaranya, sehingga ini menjadi rekomendasi kami soal penyelenggara pertandingan ini untuk ada standarisasi," ujar Anam.

Baca juga: Nicolo Zaniolo Merasakan Sensasi Luar Biasa Setelah Cetak Gol Lagi untuk AS Roma, Dia Bilang Begini

Iwan Bule Siap Mundur

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule memberikan isyarat bahwa dirinya akan mundur dari Ketum PSSI.

Iwan Bule menyiratkan, jika dirinya siap mundur dari PSSI lewat cara KLB jika ada desakan.

Adapun Shin Tae-yong, dia minta tetap berada di Timnas Indonesia untuk memberikan pelatihan.

“Tidak usahlah (Shin Tae-yong mundur-red), kan anak-anak kasihan mau Piala Dunia U-20."

"Prestasi ditunggu publik, biarkan saya sajalah (mundur), Shin biar tetap bekerja dengan Timnas,” kata Iwan Bule dikutip dari Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Faryyanida Putwiliani/Abdul Majid)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved