Liga Champions
Luka dari Derbi Milan Belum Sembuh, Inter Milan Sudah Harus Bersiap Digilas Bayern Munchen
Inter Milan harus bersiap dengan segala kemungkinan pada matchday pertama Liga Champions. Termasuk digilas Bayern Munchen tanpa ampun.
TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan yang belum sembuh dari luka kekalahan di Derbi Milan, kini sudah harus bersiap dengan segala kemungkinan saat bersua Bayern Munchen di Liga Champions.
Ada empat faktor yang melandasi mengapa Bayern Munchen bakal menyikat habis Inter Milan pada matchday pertama Liga Champions.
Big match Grup C Liga Champions antara Inter Milan vs Bayern Munchen akan berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Kamis (8/9/2022) pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Liga Champions - Dag Dig Dug Perasaan Allegri, Juventus Tanpa Rabiot & Di Maria saat Tantang PSG

Inter Milan, dalam mode menyembuhkan diri. Mereka menelan kekalahan menyakitkan dari AC Milan dalam tajuk Derby della Madonnina.
Tepatnya pada pekan kelima Liga Italia, Inter digilas saudara tuanya dengan skor 3-2, Sabtu (3/9/2022).
Inter Milan tak memiliki banyak waktu untuk meratapi nasib tragis di laga adu gengsi itu.
Tengah pekan ini, Nerazzurri sudah harus berjibaku di Liga Champions. Dan tak tanggung-tanggung, lawan pertama yang dihadapi oleh Inter adalah Bayern Munchen.
Paling mencolok, Nerazzurri (Inter Milan) belum bisa diperkuat bomber utamanya, Romelu Lukaku yang masih berkutat dengan cedera.
Inter Milan juga harus mempersiapkan diri jika pada laga pekan pertama Liga Champions, mereka digasak Bayern Munchen.
Berikut empat faktor yang membuat Bayern Munchen dengan mudah menggasak Inter, dirangkum dari laman resmi Bundesliga.
1. Kilau Sadio Mane
Kehilangan Robert Lewandowski ke Barcelona tak begitu berarti bagi Bayern Munchen.
Hadirnya Sadio Mane di area lini serang raksasa Bundesliga itu sukses untuk melupakan bomber Timnas Polandia itu.
Dan yang membuat pendukung The Bavarians (Munchen) girang, Mane langsung tampil nyetel dengan skuat asuhan Julian Nagelsmann.
Tercatat dari tujuh pertandingan, mantan penggawa Liverpool ini sudah membukukan lima gol.
2. Tak Cuma Andalkan Satu Pemain
Munchen di musim sebelumnya, sangat bergantung kepada satu nama, yakni Robert Lewandowski.
Namun setelah keeprgian sang goal getter, era baru Munchen dimulai.
Bayern Munchen tak hanya mengandalkan satu pemain saja untuk mendulang gelontoran gol.
Selain Mane, Leroy Sane dan Gnabry juga mampu menjadi tumpuan di area lini serang Die Rotten.
Sane dan Gnabry telah membukukan tiga gol sejauh ini.
3. Lini Pertahanan Bakoh
Di sisi lain, Bayern Munchen juga bisa membanggakan barikade pertahanannya.
Tim besutan Julian Nagelsmann menjadi kesebelasan paling 'bakoh'.
Dari lima laga pembuka di Liga Jerman, gawang Manuel Neuer baru kebobolan tiga gol. Statistik ini menjadi yang paling sedikit di antara tim Bundesliga.
Menjadi tantangan tersendiri bagi Lautaro Martinez dkk untuk mengoyak gawang Bayern Munchen.
Apalagi The Bavarians diperkuat De Ligt. Penggawa Timnas Belanda ini tahu betul bagaimana menghadapi deretan penyerang Nerazzurri.
Sebelum memutuskan hijrah ke Munchen, De Ligt adalah pemain andalan Juventus.
4. Giuseppe Meazza Tak Angker untuk Munchen
Bayern Munchen memiliki catatan apik ketika tampil di kandang Inter.
Mereka memetik tiga kemenangan di edisi Liga Champions.
Kemenangan pertama mereka adalah kemenangan 3-1 di babak 16 besar Piala UEFA pada musim 1988/1989, yang diikuti dengan kemenangan 2-0 Bayern di Grup B kompetisi Liga Champions 2006/2007.
Bayern juga meraih kemenangan 1-0 pada leg pertama di babak 16 besar edisi 2010/2011.
(Tribunnews.com/Giri)