Liga Inggris
Thomas Tuchel Berharap Chelsea Lawan Leeds United Fantastis Lagi Seperti Musim Lalu, Begini Katanya
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel masih belum lupa bagaimana serunya bertanding kontra Leeds United musim lalu. Tuchel pun bersiap.
TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel masih belum lupa bagaimana serunya bertanding kontra Leeds United musim lalu.
Thomas Tuchel pun bersiap menghadapi laga dengan intensitas tinggi, dan stadion dengan atmosfer bergelora di Ellen Road malam ini.
Musim lalu, The Blues yang dilatih Thomas Tuchel menang 0-3 di Ellen Road, dan 3-2 di Stamford Bridge.
"Kami punya laga fantastis musim lalu di Elland Road dan mencetak gol sangat awal, sangat dominan dan sangat fokus dan efektif di depan gawang. Semoga bisa terulang," ujar Thomas Tuchel berharap.
Menurut Thomas Tuchel, Leeds tim yang potensial untuk mengejutkan.
“Mereka tidak frustrasi dengan kesalahan, mereka menerima kesalahan sebagai peluang untuk melakukan counter-pressing dan sebagainya. Melawan tim dengan intensitas tinggi seperti ini, Anda tak boleh melakukan kesalahan," kata Tuchel.
Hadapi Ancaman Rodrigo
Striker Leeds United, Rodrigo telah menjadi topskor sementara Liga Premier dengan 3 gol.
Di bawah asuhan Marsch di Leeds United, bakat Rodrigo sebagai ujung tombak langsung terasah.
Rodrigo jadi topskor sementara setelah mencetak satu gol ke gawang Wolverhampton, dan dua gol ke gawang Southampton.
Chelsea tak pernah kalah dari 7 duel kontra Leeds United.
Duel Leeds United kontra Chelsea dalam pekan ketiga Liga Primer di venue Ellen Road, Minggu (21/8) malam nanti, bisa jadi menjadi panggung sesungguhnya untuk Rodrigo.
Striker Leeds United ini memang sedang melejit di awal musim.
Dia menjadi topskor sementara dengan tiga gol setelah mencetak satu gol dalam kemenangan Leeds 2-1 atas Wolverhampton, dan imbang 2-2 kontra Southampton.
Bahkan di pra-musim, pemain asal Spanyol berusia 31 tahun itu mencetak lima gol dalam lima pertandingan, termasuk hattriknya melawan klub Italia, Cagliari.
Ini adalah musim ketiga Rodrigo berkiprah di Liga Primer.
Musim pertamanya jauh dari mengesankan dimana dia hanya mengemas tujuh gol. Pun musim lalu, dengan hanya menyumbang enam gol.
Tapi kini, di bawah asuhan pelatih anyar asal Amerika Serikat, Jesse Marsch, Rodrigo seperti menemukan kehebatannya dalam mencetak gol.
Dengan kepindahan Raphina ke Barcelona, maka peran, dan Rodrigo pun jadi lebih terasa, dan dibutuhkan.
Motivasinya semakin berlipat setelah Marsch mengalungkan ban kapten di lengannya.
"Dia pantas memakai ban kapten. Dia pantas memimpin di lapangan, mengambil eksekusi penalti, dan juga memimpin serangan. Dia siap bermain di level tertingginya," kata Marsch membanggakan andalam barunya ini.
"Saya tak kaget dia cemerlang di awal musim ini. Pasalnya, Rodrigo sudah tampil luar biasa sejak pra-musim lalu. Dia cetak gol ke gawang Palace, tiga gol ke gawang Cagliari, dan sekarang tiga gol dalam dua laga," kata Marsch.
"Itu merupakan hasil dari adaptasi dia dengan tim. Saya hanya memberinya kepercayaan lebih. Dia memang punya potensi sangat bagus. Kerja saya jauh lebih mudah dengan kehadirannya," ujar pelatih berusia 48 tahun ini.
Rodrigo punya potensi besar untuk menyulitkan The Blues. Duel ini juga akan menguji seberapa tajam sebenarnya dia, mengingat lawan yang dihadapinya sekarang adalah tim dengan pertahanan kuat.
Ditinggalkan oleh Antonio Rudiger, dan Andreas Christensen, pelatih Thomas Tuchel mendatangkan Kalidou Koulibaly, dan mengikat Cesar Azpilicueta dengan kontrak tambahan.
Dua bek senior ini ditambah dengan Thiago Silva di jantung pertahanan dalam format tiga bek, sudah terbukti ketangguhannya.
The Blues clean sheet dalam kemenangan 1-0 atas Everton, dan imbang 2-2 kontra Tottenham Hotspur.
Spurs bahkan membutuhkan gol di perpanjangan waktu, menit ke-96 lewat Harry Kane untuk mencetak hasil imbang.
Yang jadi masalah bagi Chelsea adalah, mandulnya lini depan mereka. Tiga gol di awal musim ini semuanya lahir dari pemain yang bukan penyerang.
Masing-masing lewat Jorginho (penalti), Kalidou Koulibaly, dan Reece James.
Tumpulnya lini depan menjadi warisan dari musim lalu.
Musim lalu, Chelsea memang sukses mengemas enam poin dari Leeds: menang penalti menit terakhir di Stamford Bridge untuk membuat skor menjadi 3-2 dan kemenangan tandang 3-0 yang nyaman, tetapi hanya satu dari enam gol itu yang dicetak oleh penyerang.
Perginya Romelu Lukaku, yang memang tak produktif musim lalu, membuat Chelsea kini praktis tanpa striker murni.
Ada Raheem Sterling datang dari Manchester City, namun dia sejatinya adalah winger.
Demikian pula Kai Havertz yang kini dipaksakan jadi false nine.
Jika Rodrigo bisa menunjukkan ketajamannya dengan mengoyak-ngoyak lini belakang The Blues malam ini, bukan tak mungkin Tuchel yang sedang mencari penyerang baru, bakal terpikat untuk merekrutnya.
Dikutip dari Opta, Chelsea punya catatan bagus saat melawan The Whites.
Dalam tujuh pertandingan, mereka tak pernah kalah dari Leeds dengan catatan lima kali menang dan dua kali imbang.
Chelsea memetik kemenangan 3-0 di Elland Road pada musim lalu.
Tapi, Si Biru belum pernah memetik kemenangan beruntun di markas Leeds.
Kemenangan terakhir Leeds atas Chelsea di Elland Road terjadi pada Desember 2002. Saat itu, Leeds menang 2-0. (Tribunnews/den)