Rapor Merah Pertahanan Persib Bandung di BRI Liga 1 2022, Duet Irianto & Kuipers Belum Padu

TRIBUNNEWS.COM - Pertahanan Persib Bandung dipastikan mendapat rapor merah setelah mengarungi 3 pertandingan BRI Liga 1 2022.

Rapor merah pertahanan Persib Bandung tak lain karena kemasukan 9 gol dalam 3 laga beruntun.

Jebloknya statistik pertahanan Persib Bandung kemungkinan disebabkan karena duet Nick Kuipers bersama Rachmat Irianto belum padu.

Baca juga: Jadwal Persib Bandung vs PSIS Semarang di BRI Liga 1 2022, Maung Unggul Rekor Pertemuan

Sebagaimana diketahui, Robert Alberts langsung memberikan kepercayaan penuh kepada Rachmat Irianto yang baru didatangkan Persib Bandung pada musim ini.

Rachmat Irianto sebelumnya bermain untuk Persebaya Surabaya dan termasuk langganan dipanggil Timnas Indonesia.

Latar belakang tersebut pastinya menjadi pertimbangan utama Robert untuk memainkan Irianto dalam 3 laga awal.

Namun, keputusan Robert justru saat ini menjadi bumerang bagi nasibnya melatih Persib.

Pasalnya Irianto yang dipasangkan dengan Nick Kuipers ini telah kebobolan 9 gol.

Banyaknya gol masuk ke gawang Persib selaras dengan hasil 2 kekalahan dan 1 imbang yang didapatkan.

Statistik kebobolan 9 gol ini tentu beda jauh dengan yang didapatkan Persib pada 3 laga awal musim lalu.

Tepatnya di Liga 1 2021, Persib mencatatkan kebobolan 4 gol dengan raihan 2 kemenangan dan 1 hasil imbang.

Solidnya pertahanan Maung Bandung karena digalang oleh Kuipers dan Victor Igbonefo.

Nama terakhir yang disebut yakni Igonefo saat ini masih pemulihan setelah menjadi korban cedera di pertandingan pramusim Piala Presiden 2022.

Situasi yang dialami Persib sekarang membuatnya berada di zona degradasi,

Klub berjuluk Maung Bandung ini menduduki peringkat 17 klasemen BRI Liga 1 2022 dengan raihan 1 poin.

Maung Bandung harus segera memperbaiki 3 hasil sebelumnya agar menjaga asa bersaing juara.

Selain itu suporter setia Maung Bandung juga telah menggaungkan mosi tidak percaya dengan Robert Alberts yang menjabat sebagai pelatih kepala.

Dalam beberapa waktu terakhir Robert didesak agar meninggalkan kursi kepelatihannya.

Pendukung setia Maung Bandung mulai mempertanyakan kualitas Robert yang dinilai tidak ada perkembangan.

Penilaian itu didasarkan pada pola permainan Maung Bandung yang tidak sesuai harapan.

Padahal manajemen Maung Bandung telah mendatangkan pemain yang diidamkan arsitek asal Belanda tersebut.

Di antaranya seperti Ciro Alves, Irianto, Ricky Kambuaya hingga Daisuke Sato.

Selain itu, Robert sendiri telah menangani Maung Bandung sejak 2019 lalu.

Waktu tiga tahun Robert dirasa sudah cukup karena belum bisa memenuhi harapan tinggi suporter Maung Bandung.

Walhasil, kursi kepelatihan Robert di Maung Bandung sedang mengalami gangguan yang dahsyat.

Berdasarkan kondisi tersebut, layak dinantikan bagaimana cara Robert membawa Maung Bandung bangkit dari keterpurukan.

(Tribunnews.com/Ipunk)